Liputan6.com, Jakarta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah momen penting bagi siswa baru untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah mereka. Salah satu metode yang sering digunakan adalah kegiatan outbound MPLS, yang dirancang untuk mengintegrasikan siswa dengan cara yang interaktif dan menyenangkan. Berikut ini kita akan membahas berbagai contoh kegiatan outbound MPLS untuk tingkat SD, SMP, dan SMA yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan siswa di setiap jenjang pendidikan.
Setiap tingkat pendidikan memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda dalam pelaksanaan outbound MPLS. Untuk siswa SD, kegiatan outbound MPLS sering kali fokus pada permainan yang mendukung keterampilan sosial dasar dan kerjasama. Sementara itu, siswa SMP mungkin akan menghadapi tantangan yang sedikit lebih kompleks, yang tidak hanya mengembangkan keterampilan kerja tim tetapi juga keterampilan kepemimpinan.Â
Di tingkat SMA, outbound MPLS biasanya melibatkan kegiatan yang menekankan pada persiapan dunia kerja dan pengembangan keterampilan praktis yang relevan dengan jurusan mereka. Untungnya, terdapat berbagai contoh kegiatan outbound MPLS yang sesuai untuk setiap jenjang pendidikan, memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana setiap kegiatan dirancang untuk memenuhi tujuan spesifik dari MPLS.Â
Advertisement
Untuk referensi, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber contoh-contoh kegiatan outbound MPLS yang bisa dilakukan, pada Rabu (24/7).
Kegiatan Outbound MPLS SD
Kegiatan outbound MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) untuk SD (Sekolah Dasar) dirancang untuk mengenalkan siswa pada lingkungan sekolah dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan outbound MPLS untuk siswa SD:
1. Permainan Kooperatif:
Jaring Laba-laba: Anak-anak bekerja sama melewati jaring yang terbuat dari tali tanpa menyentuhnya. Aktivitas ini mengajarkan kerja sama dan kehati-hatian.
Lomba Bakiak: Menggunakan bakiak atau sandal besar yang harus dipakai oleh beberapa siswa secara bersamaan untuk berlari menuju garis finish. Ini meningkatkan keterampilan kerja tim dan koordinasi.
2. Pelatihan Kepemimpinan:
Pemecahan Masalah: Siswa diberikan tugas kelompok untuk memecahkan masalah tertentu atau melakukan tantangan yang membutuhkan kerjasama. Misalnya, merakit puzzle besar atau menyelesaikan teka-teki yang melibatkan seluruh kelompok.
Role Play: Siswa berperan dalam skenario yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan kepemimpinan dan komunikasi, seperti menghadapi konflik atau memimpin kelompok.
3. Permainan Kreatif:
Menciptakan Poster: Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat poster kreatif yang menggambarkan sekolah atau tema MPLS. Ini mempromosikan kreativitas dan kerja kelompok.
Karya Seni: Aktivitas seperti melukis atau membuat kolase yang dapat dipajang di sekolah. Ini juga dapat menjadi cara untuk mengungkapkan diri dan mengenal teman baru.
4. Tantangan Fisik:
Rintangan Fisik: Siswa melewati berbagai rintangan seperti berlari, merangkak, dan melompat dalam suatu jalur yang telah ditentukan. Ini bermanfaat untuk kebugaran dan kemampuan fisik.
Permainan Air: Jika memungkinkan, permainan dengan air seperti balon air atau permainan ember air dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk bersosialisasi dan bermain di luar ruangan.
5. Pengenalan Lingkungan Sekolah:
Tour Sekolah: Membuat rute tour sekolah dengan berbagai pos yang harus dikunjungi siswa. Setiap pos bisa berisi informasi tentang bagian-bagian penting di sekolah seperti perpustakaan, ruang kelas, atau kantin.
Kuis Lingkungan Sekolah: Mengadakan kuis atau scavenger hunt yang melibatkan mencari informasi atau item tertentu di sekitar sekolah.
6. Aktivitas Edukatif:
Cerita dan Diskusi: Mengadakan sesi cerita di luar ruangan di mana seorang guru atau fasilitator bercerita tentang nilai-nilai sekolah atau topik penting, diikuti dengan diskusi kelompok.
Sesi Tanya Jawab: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang berbagai aspek sekolah dan mendapatkan jawaban langsung dari guru atau staf.
Advertisement
Kegiatan Outbound MPLS SMP
Kegiatan outbound untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama) biasanya dirancang untuk membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah baru dan membangun keterampilan sosial serta kerjasama. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan outbound MPLS untuk siswa SMP:
1. Permainan Team Building:
Jaring Laba-laba: Menggunakan jaring yang terbuat dari tali, siswa harus bekerja sama untuk melewati jaring tanpa menyentuhnya. Aktivitas ini mengajarkan kerjasama dan strategi.
Tantangan Jembatan: Siswa harus membangun jembatan dari bahan-bahan sederhana (seperti stik es krim atau kardus) yang dapat menahan beban tertentu. Ini mempromosikan kreativitas dan kemampuan problem-solving.
2. Pelatihan Kepemimpinan dan Komunikasi:
Simulasi Kepemimpinan: Mengadakan skenario di mana siswa harus memimpin kelompok dalam menyelesaikan tugas atau masalah tertentu. Ini dapat melibatkan simulasi situasi sehari-hari atau tantangan khusus.
Role Play Konflik: Melakukan permainan peran di mana siswa berlatih menghadapi konflik atau perbedaan pendapat, dengan fokus pada keterampilan komunikasi dan resolusi masalah.
3. Aktivitas Kreatif:
Karya Seni Kelompok: Membuat proyek seni bersama, seperti mural atau instalasi seni, yang mencerminkan tema MPLS atau identitas sekolah. Ini memungkinkan siswa mengekspresikan kreativitas mereka dan bekerja sama.
Pembuatan Video: Membagi siswa ke dalam kelompok untuk membuat video pendek tentang kehidupan sekolah atau pesan positif yang ingin mereka sampaikan. Ini bisa mencakup skenario lucu atau inspiratif.
4. Permainan Fisik dan Olahraga:
Lomba Rintangan: Menyiapkan jalur rintangan yang harus dilalui siswa dengan berbagai tantangan fisik seperti berlari, merangkak, atau melompat. Aktivitas ini membantu meningkatkan kebugaran dan kerjasama.
Permainan Bola: Mengadakan pertandingan bola atau permainan kelompok seperti sepak bola, basket, atau voli yang memungkinkan siswa berinteraksi dan berkompetisi secara sehat.
5. Pengenalan Lingkungan Sekolah:
Scavenger Hunt: Mengadakan pencarian barang atau informasi di sekitar sekolah, dengan petunjuk yang mengarahkan siswa ke lokasi-lokasi penting seperti perpustakaan, laboratorium, atau kantin.
Tour Sekolah dengan Tugas: Mengatur tour di mana siswa mendapatkan tugas atau pertanyaan yang harus dijawab saat mengunjungi berbagai lokasi di sekolah.
6. Aktivitas Edukatif:
Diskusi Kelompok: Mengadakan diskusi kelompok tentang topik-topik penting seperti nilai-nilai sekolah, tujuan MPLS, atau masalah sosial yang relevan. Ini bisa dilakukan dalam format ceramah di luar ruangan diikuti dengan diskusi.
Presentasi Proyek: Siswa melakukan presentasi tentang proyek atau topik yang telah mereka kerjakan sebelumnya, dengan fokus pada keterampilan berbicara di depan umum dan kerja sama kelompok.
7. Aktivitas Sosial:
Pengenalan Teman Baru: Mengadakan kegiatan seperti "Mencari Teman Baru" di mana siswa melakukan aktivitas untuk mengenal teman-teman sekelas baru mereka lebih baik, seperti berbagi informasi menarik tentang diri mereka.
Kegiatan Kelompok: Melakukan kegiatan kelompok seperti permainan papan besar atau tantangan kreatif yang mengharuskan siswa untuk bekerja sama dan saling mengenal.
Kegiatan Outbound MPLS SMA
Kegiatan outbound untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) biasanya lebih menekankan pada pengembangan keterampilan kepemimpinan, kerja sama, dan kedewasaan. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan outbound MPLS untuk siswa SMA:
1. Kegiatan Team Building:
Tantangan Tali: Siswa harus menyusun strategi untuk melewati berbagai rintangan yang menggunakan tali, seperti jaring laba-laba, tanpa menyentuh tali. Ini mengajarkan kerja sama, komunikasi, dan strategi.
Pembangunan Jembatan: Menggunakan bahan-bahan sederhana (seperti kertas, kardus, atau stik es krim), siswa harus membangun jembatan yang bisa menahan beban tertentu. Kegiatan ini mempromosikan kreativitas dan kerjasama tim.
2. Pelatihan Kepemimpinan:
Simulasi Kepemimpinan: Mengadakan simulasi di mana siswa mengambil peran sebagai pemimpin dalam situasi yang memerlukan pengambilan keputusan dan resolusi masalah. Ini bisa melibatkan kasus studi atau simulasi krisis.
Diskusi Kepemimpinan: Mengadakan sesi diskusi atau workshop tentang kualitas seorang pemimpin yang efektif, diikuti dengan latihan praktis seperti memimpin kelompok dalam menyelesaikan tugas.
3. Aktivitas Kreatif:
Pembuatan Video: Mengorganisir kompetisi pembuatan video di mana siswa membuat video pendek tentang tema tertentu yang berkaitan dengan MPLS, seperti kehidupan sekolah atau pesan positif. Ini merangsang kreativitas dan kerja sama.
Proyek Seni Bersama: Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat proyek seni besar, seperti mural atau instalasi seni, yang mencerminkan identitas sekolah atau tema MPLS.
4. Permainan Fisik dan Olahraga:
Lomba Rintangan: Menyusun jalur rintangan dengan berbagai tantangan fisik, seperti lari, melompat, atau merangkak, yang harus dilalui siswa. Ini meningkatkan kebugaran dan kemampuan kerja sama.
Turnamen Olahraga: Mengadakan turnamen olahraga seperti futsal, basket, atau voli yang melibatkan tim dari berbagai kelas. Ini membantu siswa berinteraksi dan bersaing secara sehat.
5. Pengenalan Lingkungan Sekolah:
Scavenger Hunt: Mengadakan pencarian barang atau informasi di seluruh sekolah dengan petunjuk yang mengarahkan siswa ke berbagai lokasi penting, seperti laboratorium, perpustakaan, atau ruang ekstrakurikuler.
Tour Sekolah dengan Tugas: Menyusun rute tour sekolah dengan berbagai pos yang mengharuskan siswa melakukan tugas atau menjawab pertanyaan yang terkait dengan setiap lokasi.
6. Aktivitas Edukatif:
Workshop dan Seminar: Mengadakan workshop atau seminar tentang topik-topik penting seperti keterampilan studi, manajemen waktu, atau perencanaan karier. Ini membantu siswa mempersiapkan masa depan mereka.
Debat dan Diskusi: Mengorganisir sesi debat atau diskusi tentang isu-isu terkini atau topik relevan yang memungkinkan siswa berlatih keterampilan berbicara di depan umum dan berpikir kritis.
7. Aktivitas Sosial:
Ice Breaking Games: Mengadakan permainan yang membantu siswa saling mengenal, seperti "Two Truths and a Lie" atau "Speed Meeting", di mana siswa berbicara dengan teman-teman baru dalam waktu singkat.
Kegiatan Sosial: Mengatur kegiatan seperti malam budaya atau pertunjukan bakat di mana siswa dapat menampilkan kemampuan atau minat mereka, serta berinteraksi dengan teman sekelas.
Advertisement
Kegiatan Outbound MPLS SMK
Kegiatan outbound untuk Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di tingkat SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) biasanya dirancang untuk membantu siswa mengenal lingkungan sekolah, membangun keterampilan praktis, dan mempersiapkan mereka untuk dunia kerja. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan outbound MPLS untuk siswa SMK:
1. Kegiatan Team Building:
Tantangan Manajemen Proyek: Siswa dibagi ke dalam kelompok dan diberikan proyek sederhana, seperti merancang sebuah produk atau menyusun rencana acara. Mereka harus bekerja sama untuk merencanakan dan menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu.
Permainan Kooperatif: Seperti "Jaring Laba-laba", di mana siswa harus melewati jaring tanpa menyentuhnya, atau "Lomba Bakiak", di mana kelompok harus berlari bersama menggunakan bakiak besar. Aktivitas ini mengajarkan kerjasama, strategi, dan komunikasi.
2. Pelatihan Kepemimpinan dan Keterampilan Praktis:
Simulasi Situasi Kerja: Mengadakan simulasi yang mensimulasikan situasi kerja nyata dalam bidang kejuruan yang mereka pilih, seperti simulasi manajemen proyek atau troubleshooting teknis. Ini memberi mereka gambaran tentang dunia kerja.
Workshop Keterampilan Praktis: Mengadakan workshop atau pelatihan keterampilan teknis, seperti keterampilan IT, pemasaran, atau teknik yang relevan dengan jurusan mereka. Ini memberikan pengalaman langsung dalam bidang kejuruan mereka.
3. Aktivitas Kreatif:
Proyek Kreatif: Mengorganisir kegiatan di mana siswa bekerja dalam kelompok untuk menciptakan produk atau presentasi kreatif yang berkaitan dengan jurusan mereka, seperti desain grafis, pembuatan video, atau prototipe produk.
Kreativitas dan Inovasi: Mengadakan kompetisi untuk merancang atau membuat sesuatu yang inovatif sesuai dengan jurusan mereka. Misalnya, siswa desain grafis bisa mendesain logo atau poster untuk acara sekolah.
4. Permainan Fisik dan Olahraga:
Lomba Rintangan: Menyusun jalur rintangan yang menguji keterampilan fisik dan mental siswa, seperti lari rintangan atau tantangan tim. Ini bisa menjadi cara yang baik untuk membangun semangat tim dan kebugaran.
Turnamen Olahraga: Mengadakan turnamen olahraga seperti sepak bola, basket, atau futsal, yang memungkinkan siswa berinteraksi secara positif dan bekerja sama dalam tim.
5. Pengenalan Lingkungan Sekolah dan Dunia Kerja:
Scavenger Hunt: Mengadakan pencarian barang di sekolah dengan petunjuk yang mengarahkan siswa ke berbagai fasilitas sekolah, seperti laboratorium praktek, ruang kelas kejuruan, atau area ekstrakurikuler.
Kunjungan Industri: Mengatur kunjungan ke perusahaan atau industri terkait dengan jurusan mereka untuk memberi siswa wawasan tentang dunia kerja dan industri yang mereka pelajari.
6. Aktivitas Edukatif:
Seminar dan Talkshow: Mengundang pembicara dari industri atau praktisi untuk memberikan seminar atau talkshow tentang topik-topik terkait dengan jurusan mereka, seperti tren industri, keterampilan yang dibutuhkan, atau peluang karier.
Pelatihan Soft Skills: Mengadakan sesi pelatihan tentang keterampilan non-teknis penting, seperti komunikasi efektif, manajemen waktu, dan keterampilan kerja sama tim.
7. Aktivitas Sosial:
Ice Breaking Games: Mengadakan permainan ice-breaking untuk membantu siswa saling mengenal, seperti "Speed Meeting" atau "Two Truths and a Lie", yang memudahkan mereka untuk berinteraksi dan membangun hubungan.
Acara Sosial: Mengadakan acara sosial seperti malam budaya atau pertunjukan bakat di mana siswa dapat menunjukkan kemampuan mereka dan berinteraksi dalam suasana santai.
Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk membantu siswa beradaptasi dengan lingkungan sekolah, memperkenalkan mereka pada keterampilan yang relevan dengan jurusan mereka, dan membangun hubungan yang positif dengan teman sekelas serta staf sekolah.