Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak menginginkan hidup yang penuh kebahagiaan, makna, dan cinta? Semua orang pasti menginginkan kebahagiaan terbaik dalam hidupnya. Namun, sayangnya, tidak semua orang dapat dengan mudah mencapai kebahagiaan tersebut.
Sering kali perjalanan menuju kebahagiaan penuh dengan tantangan. Seseorang juga bisa menjadi sangat sulit untuk mencapai kebahagiaan yang diingini karena beberapa alasan. Faktor-faktor orang sulit meraih kebahagiaan bisa dari internal maupun eksternal seperti lingkungan tempat tinggalnya.
Baca Juga
Siapa tahu dengan mengetahuinya, Anda bisa melakukan introspeksi. Berikut beberapa faktor yang erat dikaitkan dengan kesulitan seseorang dalam meraih kebahagiaan sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (24/7/2024).Â
Advertisement
1. Tekanan Sosial
Tekanan sosial dan harapan yang tidak realistis sering kali menjadi penghalang utama untuk mencapai kebahagiaan. Di era media sosial saat ini, gambaran kehidupan yang sempurna seringkali ditampilkan, yang kemudian meningkatkan harapan seseorang.
Namun, hal ini juga sering membuat seseorang merasa tidak cukup baik atau kurang. Harapan yang tidak realistis tentang karier, hubungan, dan pencapaian pribadi juga berhubungan erat dengan kekecewaan dan ketidakpuasan, yang tentunya merusak rasa bahagia di hati.
Â
Advertisement
2. Kesehatan Mental yang Buruk
Selain itu, kesehatan mental yang buruk juga dapat menjadi penghalang utama dalam meraih kebahagiaan. Depresi, kecemasan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD) adalah beberapa contoh kondisi kesehatan mental yang bisa signifikan menghambat kebahagiaan seseorang.
Untuk mengatasi kondisi ini, seringkali diperlukan perhatian medis dan dukungan psikologis. Secara umum, orang yang mengalami kesehatan mental yang buruk akan merasakan penurunan kebahagiaan dan ketenangan dalam hatinya.
3. Kurangnya Dukungan Sosial dari Sekitar
Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan komunitas memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kesejahteraan emosional seseorang. Tanpa dukungan sosial yang memadai, seseorang dapat merasa terisolasi dan kesepian, yang pada akhirnya dapat menghambat kebahagiaan mereka. Bahkan, kurangnya dukungan sosial dapat menimbulkan perasaan kecewa yang berlebihan dan dendam yang tidak sehat.
Â
Advertisement
4. Keuangan yang Buruk
Meskipun uang bukan jaminan kebahagiaan, namun fakta bahwa keuangan yang buruk dapat mengganggu ketenangan dan kenyamanan hidup tidak bisa diabaikan. Artinya, keuangan juga berhubungan erat dengan kebahagiaan.
Para ahli telah mengungkapkan bahwa masalah keuangan merupakan salah satu penyebab utama stres dan ketidakbahagiaan. Ketika seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar atau terjebak dalam utang yang menumpuk, perasaan cemas dan beban akan terus menghantui.
Â
5. Punya Kebiasaan Buruk
Kebiasaan yang tidak sehat seperti kurang tidur, pola makan yang tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik dapat berdampak buruk pada kesejahteraan fisik dan emosional. Kebiasaan ini dapat menguras energi dan semangat hidup, sehingga menghalangi kebahagiaan kita. Selain itu, kebiasaan ini juga dapat membuat kita lebih rentan terkena stres dan bahkan depresi yang parah.
Â
Advertisement
6. Pengelolaan Emosi yang Buruk
Mengelola emosi dengan baik adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan. Ketidakmampuan untuk mengatasi emosi negatif seperti kemarahan, kecemburuan, atau kesedihan bisa menghambat kebahagiaan dan kesejahteraan emosional. Jika kamu merasa tidak bisa mengelola emosi sendiri dengan baik, kamu bisa meminta bantuan orang lain terutama para ahlinya.Â
7. Ketidakpuasan dalam Pekerjaan
Selain itu, ketidakpuasan dalam pekerjaan juga dapat menjadi sumber stres dan ketidakbahagiaan. Jika seseorang merasa tidak puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan atau merasakan lingkungan kerja yang toksik, hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan emosional mereka.
Merasa tidak dihargai atau tidak memiliki kesempatan untuk berkembang di lingkungan kerja juga dapat membuat seseorang merasa tidak bahagia. Oleh karena itu, bagi siapapun yang ingin mencapai kebahagiaan, penting untuk bekerja dengan bahagia dan merasa puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan.
Advertisement
8. Tak Punya Tujuan Hidup Jelas
Punya tujuan hidup yang jelas juga penting untuk mencapai kebahagiaan. Memiliki tujuan hidup yang jelas dan merasa bahwa hidup memiliki makna adalah aspek yang tak bisa diabaikan dalam mencapai kebahagiaan.
Tanpa tujuan atau arah yang jelas, seseorang mungkin akan merasa tersesat dan tidak puas. Hal ini juga membuat seseorang menjadi rentan merasa tidak nyaman dengan hidupnya.
9. Suka Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Salah satu kebiasaan buruk lainnya adalah suka membandingkan diri dengan orang lain. Seringkali individu memang merasa perlu untuk membandingkan diri kita dengan orang lain, namun hal ini hanya akan merusak rasa percaya diri dan kepuasan diri sendiri.
Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, dan membandingkan diri kita dengan orang lain hanya akan menambah tekanan dan ketidakpuasan dalam hidup kita. Oleh karena itu, jika individu ingin hidup lebih bahagia, tenang, dan bermakna, sebaiknya berhenti membandingkan diri sendiri dengan siapapun.
Advertisement
10. Trauma
Adanya pengalaman traumatis di masa lalu, seperti kehilangan orang yang dicintai, kekerasan, atau penyalahgunaan, juga bisa meninggalkan bekas yang mendalam dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk merasa bahagia. Proses penyembuhan dari trauma ini sering kali memerlukan waktu dan dukungan yang memadai.Â
11. Kegagalan dalam Mencapai Tujuan
Frustasi karena sering gagal mencapai tujuan atau ekspektasi yang tidak terpenuhi bisa menghambat perasaan kebahagiaan seseorang. Hal ini sering membuat orang lain merasa tidak berguna hingga melahirkan perasan minder, cemas, hingga kurang berenergi. Bangkit adalah kunci realistis untuk keluar dari belenggu ini dan meraih kebahagiaan Anda.
Penting untuk diketahui, kebahagiaan adalah hasil dari berbagai faktor yang saling berinteraksi. Menyadari dan mengatasi faktor-faktor yang menghambat kebahagiaan, diharapkan bisa membantu seseorang untuk meraih kebahagiaan yang lebih besar dalam hidup.Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement