Liputan6.com, Jakarta Pilkada Lamongan 2024 merupakan sebuah peristiwa politik yang akan dilaksanakan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pada 27 November mendatang. Pemilihan kepala daerah ini menjadi momen penting bagi masyarakat Lamongan, dalam menentukan pemimpin yang akan menjalankan roda pemerintahan tingkat Kabupaten selama lima tahun ke depan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut data survei terkini dari Proximity Indonesia, terdapat lima tokoh dengan tingkat popularitas tertinggi di Pilkada Lamongan 2024. Salah satu bakal calonnya adalah Bupati Yuhronur Efendi, di mana berhasil meraih popularitas tertinggi dengan persentase 98,50 persen, disusul oleh wakilnya Abdul Rouf dengan persentase popularitas sebesar 88,50 persen. .
Menariknya, terdapat dua kandidat lain yang juga berhasil mencuri perhatian pemilih. Nasyirul Fallah meraih persentase popularitas sebesar 37,50 persen, sedangkan Abdul Ghofur mencapai persentase popularitas sebesar 37,20 persen. Survei elektabilitas ini menjadi gambaran awal tentang calon pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat pada Pilkada Lamongan 2024.Â
Berikut ini sekilas informasi menarik tentang Pilkada Lamongan 2024 yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/7/2024).
Pilkada Serentak 2024 Memilih Apa Saja?
Pilkada 2024 merupakan sebuah proses pemilihan kepala daerah yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Dalam konteks Pilkada ini, masyarakat akan memilih pemimpin untuk tiga tingkat pemerintahan daerah, yaitu gubernur dan wakil gubernur di tingkat provinsi, bupati dan wakil bupati di tingkat kabupaten, serta walikota dan wakil walikota di tingkat kota. Tujuan utama dari Pilkada adalah untuk menentukan siapa yang akan memimpin dan mengelola pemerintahan daerah dalam periode masa jabatan yang akan datang.
Proses Pilkada 2024 telah memasuki tahapan awal yang penting, yaitu pemenuhan persyaratan dukungan bagi pasangan calon yang ingin maju sebagai calon kepala daerah secara perseorangan. Bagi pasangan calon yang memilih jalur independen, mereka diwajibkan untuk mengumpulkan dukungan dari masyarakat sebanyak minimal 10% dari jumlah penduduk yang terdaftar dalam daftar pemilih di wilayah yang akan mereka pimpin. Dukungan ini harus dikumpulkan dan diverifikasi sebelum pasangan calon dapat melanjutkan ke tahap berikutnya.
Setelah tahapan pemenuhan persyaratan dukungan selesai, proses berikutnya adalah tahapan pencalonan. Pada tahap ini, pasangan calon yang telah memenuhi semua persyaratan administrasi dan dukungan akan ditetapkan sebagai calon resmi oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum). KPU bertugas memastikan bahwa semua calon yang akan bertanding dalam Pilkada telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan, baik dari segi administrasi maupun dukungan publik.
Hari pemilihan akan menjadi momen penting di mana masyarakat berpartisipasi secara langsung dalam menentukan siapa yang akan memimpin daerah mereka. Selama proses pemilihan, pemilih akan memberikan suara mereka untuk pasangan calon yang mereka anggap paling sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Setelah pemilihan selesai, suara akan dihitung dan pasangan calon dengan jumlah suara terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang dan resmi menjadi kepala daerah terpilih.
Pilkada 2024 merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat dalam proses demokrasi dan memilih pemimpin yang dianggap mampu menjalankan pemerintahan dengan baik dan sesuai dengan aspirasi rakyat. Proses ini mencerminkan prinsip dasar demokrasi, yaitu hak setiap warga negara untuk memilih pemimpin yang akan mewakili mereka dan mengelola pemerintahan dengan integritas, transparansi, dan kompetensi. Dengan berpartisipasi dalam Pilkada, masyarakat turut berperan dalam menentukan arah dan kebijakan pembangunan di daerah mereka, serta memastikan bahwa pemerintahan daerah berjalan dengan efektif dan responsif terhadap kebutuhan publik.
Advertisement
Pilkada Lamongan 2024 dan Survei Elektabilitasnya
Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilaksanakan oleh Proximity Indonesia, terdapat lima tokoh dengan tingkat popularitas tertinggi di Kabupaten Lamongan. Data survei menunjukkan bahwa Bupati Yuhronur Efendi mencatatkan angka popularitas yang sangat tinggi, yaitu sebesar 98,50 persen. Angka ini menempatkannya sebagai tokoh dengan tingkat popularitas tertinggi di kalangan responden survei. Menyusul di posisi kedua adalah Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf yang memperoleh tingkat popularitas sebesar 88,50 persen. Posisi ketiga ditempati oleh Suhandoyo, meraih popularitas sebesar 72,40 persen. Selanjutnya, Nasyirul Fallah dan Abdul Ghofur masing-masing memiliki tingkat popularitas yang cukup signifikan, yakni sebesar 37,50 persen dan 37,20 persen.
Selain lima tokoh dengan tingkat popularitas tinggi tersebut, survei juga mencatat tokoh-tokoh lain dengan tingkat elektabilitas yang lebih rendah. Ahmad Sandy tercatat memiliki elektabilitas sebesar 1,3 persen, sementara Khusnul Yakin dan Abdul Rouf masing-masing memperoleh elektabilitas sebesar 1,0 persen. Debby Kurniawan mencatatkan elektabilitas sebesar 0,9 persen, dan Raden Imam Mukhlisini memiliki elektabilitas sebesar 0,8 persen. Survei ini juga mengidentifikasi bahwa sebanyak 16,1 persen responden masih belum membuat keputusan atau menentukan pilihan mereka.
Dalam simulasi yang melibatkan enam nama calon, hasil survei menunjukkan bahwa Bupati Yuhronur Efendi tetap memegang posisi teratas dengan tingkat elektabilitas sebesar 42,5 persen. Di bawahnya, Suhandoyo menempati posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 17,4 persen. Abdul Ghofur berada di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 8,1 persen. Ahmad Sandy, yang berada di posisi keempat, memperoleh elektabilitas sebesar 1,5 persen, sementara Abdul Rouf dan Khusnul Yakin masing-masing memperoleh elektabilitas sebesar 1,1 persen dan 0,7 persen. Pada simulasi ini, sebanyak 28,7 persen responden masih belum menentukan pilihan mereka.
Survei ini dilakukan oleh Proximity Indonesia pada rentang waktu antara 31 Mei hingga 7 Juni 2024. Dalam pelaksanaannya, survei melibatkan total 1.000 responden yang dipilih secara acak dari 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan dalam survei ini adalah multistage random sampling, yang merupakan teknik sampling yang memungkinkan pengambilan sampel secara bertahap dari berbagai strata. Dengan margin of error sekitar 3,1 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, survei ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang akurat dan representatif mengenai tingkat popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh yang sedang diobservasi dalam konteks Pilkada mendatang.