Sukses

8 Fakta Slytherin, Asrama Paling Kontroversial di Hogwarts

Fakta-fakta Slytherin.

Liputan6.com, Jakarta Slytherin adalah salah satu dari empat asrama di Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry yang didirikan oleh Salazar Slytherin. Asrama ini dikenal dengan nilai-nilai yang sangat dihargai oleh pendirinya, seperti kecerdikan, keberanian, dan ambisi. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai karakteristik unik yang membedakan Slytherin dari asrama-asrama lainnya.

Slytherin juga memiliki simbol dan warna yang menarik perhatian. Dengan ular sebagai hewan emblem dan kombinasi warna hijau serta perak, asrama ini memiliki hubungan yang kuat dengan elemen air dan mitologi terkait. Menjadi salah satu asrama yang popular di Harry Potter, menarik untuk mengulik fakta menarik tentang Slytherin. 

Mengapa siswa Slytherin sering kali dikenal memiliki kelompok yang sangat solid dan ambisius? Apa yang membuat mereka begitu berbeda dalam hal interaksi sosial dan tujuan? Selain itu, bagaimana pandangan Salazar Slytherin mengenai status darah mempengaruhi seleksi siswa di asrama ini? 

Temukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dalam fakta-fakta Slytherin yang telah Liputan6.com rangkum pada Jumat (26/7).

2 dari 5 halaman

1. Sejarah Salazar Slytherin

Salazar Slytherin adalah salah satu pendiri Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry, dan dikenal karena pandangannya yang keras terhadap kemurnian darah. Dia adalah seorang penganut supremasi darah murni yang percaya bahwa penyihir keturunan Muggle tidak layak untuk belajar sihir dan tidak dapat dipercaya. Pandangan ini mungkin dipengaruhi oleh penindasan yang dialami oleh penyihir dan penyihir pada masa itu oleh orang-orang Muggle.

Slytherin menentang ide untuk menerima siswa keturunan Muggle di Hogwarts, yang menyebabkan ketegangan dan perselisihan besar dengan pendiri lainnya, terutama Godric Gryffindor. Menurut Sorting Hat, perselisihan antara Slytherin dan Gryffindor dapat berkembang menjadi duel antara kedua mantan sahabat atau bahkan perang saudara di antara para siswa mereka. Akibatnya, Slytherin memutuskan untuk meninggalkan sekolah ketika dia gagal meyakinkan pendiri lain untuk mendukung pandangannya. Perseteruan ini kemudian membentuk rivalitas yang intens antara asrama Slytherin dan Gryffindor di Hogwarts.

Sebelum meninggalkan Hogwarts, Slytherin meninggalkan sebuah tempat tersembunyi yang dikenal sebagai Kamar Rahasia dengan tujuan agar seorang pewaris membuka kamar tersebut suatu hari nanti dan melepaskan sebuah kekuatan untuk "melindungi" sekolah dari mereka yang menurutnya tidak layak belajar sihir, yaitu keturunan Muggle. Kamar Rahasia dibuka dua kali dalam sejarah, dan pada tahun 1993, Harry Potter membunuh ular besar yang dikenal sebagai Ular Slytherin dalam pertempuran melawan Tom Riddle.

2. Sifat dan Karakteristik Slytherin

Slytherin dikenal karena sifat-sifat tertentu yang menjadi ciri khas para anggotanya. Slytherin cenderung memiliki sifat ambisius, cerdik, licik, dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat. Mereka juga sangat mengutamakan pelestarian diri dan sering kali berhati-hati sebelum mengambil keputusan, dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan hasil sebelum bertindak.

Albus Dumbledore mencatat bahwa kualitas yang dihargai oleh Salazar Slytherin dalam siswa yang dipilihnya meliputi kecerdikan, sumber daya, tekad, dan "pengabaian terhadap aturan". Dumbledore juga mengamati bahwa Harry Potter, meskipun seorang Gryffindor, hampir saja dikelompokkan ke dalam Slytherin karena dia memiliki kualitas yang sama yang dihargai oleh Slytherin.

Slytherin juga dikenal karena kemampuan kepemimpinan dan rasa percaya diri mereka yang tinggi terhadap kompetensi diri mereka. Mereka sering kali memiliki loyalitas yang kuat terhadap orang-orang di sekitar mereka. Selain itu, beberapa anggota Slytherin menunjukkan kecenderungan terhadap cinta yang dalam namun tidak berbalas, seperti Severus Snape yang memiliki perasaan mendalam untuk Lily Evans, dan Baron Berdarah yang memiliki perasaan serupa untuk Helena Ravenclaw. Meskipun beberapa anggota Slytherin, seperti Tom Riddle, tampaknya tidak mampu merasakan cinta, mereka yang memiliki kemampuan tersebut cenderung menghargai perasaan mereka secara mendalam dan tak tergoyahkan, meskipun sering kali berakhir dengan tragedi karena ketidakmampuan untuk bertindak sesuai perasaan mereka.

3 dari 5 halaman

3. Kemurnian Darah

Kemurnian darah merupakan salah satu faktor penting dalam pemilihan siswa untuk asrama Slytherin, meskipun bukan faktor utama. Sorting Hat mempertimbangkan garis keturunan siswa serta sifat-sifat mereka saat melakukan pemilihan. Meskipun terdapat contoh Slytherin keturunan Muggle, mereka sangat jarang, seperti yang dinyatakan oleh Scabior the Snatcher dengan nada yang merendahkan.

Ada juga contoh nyata dari setengah darah yang ditempatkan di Slytherin, seperti Tom Riddle (Lord Voldemort), Dolores Umbridge, dan Severus Snape. Harry Potter, seorang setengah darah, hampir dikelompokkan ke Slytherin, namun karena keinginannya untuk tidak berada di sana, dia akhirnya ditempatkan di Gryffindor. Selain itu, anak-anak darah murni tidak selalu otomatis dikelompokkan ke Slytherin. Ada banyak contoh anak darah murni yang dikelompokkan ke asrama lain, seperti keluarga Weasley, Sirius Black, Neville Longbottom, dan James Potter yang semuanya dikelompokkan ke Gryffindor, serta Ernie Macmillan yang dikelompokkan ke Hufflepuff.

Konsep kemurnian darah sebagai faktor dalam pemilihan siswa untuk Slytherin berakar dari pendiri Slytherin, Salazar Slytherin, yang menginginkan kebijakan penerimaan yang lebih ketat di sekolah — yang hanya terbatas pada siswa darah murni. Ini bertentangan dengan keinginan pendiri lainnya di Hogwarts yang ingin menerima siswa dengan status darah apa pun. Meskipun tidak semua siswa di Slytherin setuju dengan ide kemurnian darah, reputasi ini tetap melekat pada asrama tersebut selama ribuan tahun.

4. Warisan Salazar Slytherin dan Kamar Rahasia

Salazar Slytherin meninggalkan warisan besar berupa Kamar Rahasia, yang dikenal sebagai salah satu tempat tersembunyi di Hogwarts yang hanya dapat diakses oleh pewaris Slytherin. Kamar Rahasia adalah sebuah ruangan rahasia yang terletak di bawah Hogwarts dan hanya dapat diakses melalui pintu tersembunyi yang sangat sulit ditemukan. Kamar ini memiliki tujuan untuk melindungi "darah murni" dengan cara yang sangat ekstrem.

Di dalam Kamar Rahasia terdapat Ular Slytherin, sebuah makhluk magis yang sangat besar dan menakutkan yang dapat membunuh orang dengan tatapan atau jilatannya. Ular ini dikendalikan oleh pewaris Slytherin dan dirancang untuk memberantas mereka yang dianggap tidak layak, yaitu penyihir keturunan Muggle. Kamar Rahasia dibuka dua kali dalam sejarahnya: pertama kali oleh Tom Riddle (Lord Voldemort) pada tahun 1943 dan kedua kali oleh Harry Potter pada tahun 1993.

Ketika Tom Riddle membuka Kamar Rahasia pada tahun 1943, dia membunuh beberapa siswa dan seorang guru, yang mengakibatkan penutupan sementara Hogwarts. Pembukaan Kamar Rahasia ini berakhir dengan kematian Hagrid, teman baik Harry Potter. Pada tahun 1993, Harry Potter berhasil memasuki Kamar Rahasia dan membunuh Ular Slytherin dengan bantuan pedang Gryffindor, mengakhiri ancaman yang ditimbulkan oleh Kamar Rahasia. Melalui peristiwa-peristiwa ini, Kamar Rahasia menjadi simbol perselisihan antara pandangan Slytherin dan pandangan lain tentang kemurnian darah di Hogwarts.

4 dari 5 halaman

5. Pengaruh Keluarga Malfoy

Keluarga Malfoy adalah salah satu keluarga yang paling terkenal dan berpengaruh di dunia sihir, terutama dalam konteks asrama Slytherin. Keluarga ini dikenal karena status darah murni mereka dan kekayaan mereka yang besar. Lucius Malfoy, kepala keluarga Malfoy pada waktu cerita Harry Potter, adalah seorang pengikut setia Lord Voldemort dan mendukung ideologi kemurnian darah yang keras.

Draco Malfoy, anak Lucius, mengikuti jejak ayahnya dan menjadi siswa Slytherin di Hogwarts. Draco dikenal karena sikapnya yang sombong dan kadang-kadang kasar terhadap siswa dari asrama lain, terutama Gryffindor. Keluarga Malfoy juga memiliki hubungan dekat dengan keluarga-keluarga elit penyihir lainnya, seperti keluarga Nott dan keluarga Lestrange. Mereka sering terlibat dalam konflik politik di dunia sihir dan memiliki pengaruh besar dalam menentukan arah kebijakan dalam komunitas sihir.

Sifat dan pandangan keluarga Malfoy mencerminkan pandangan Salazar Slytherin tentang kemurnian darah dan kekuasaan. Meskipun Draco Malfoy pada akhirnya menyadari bahwa pandangan ini tidak selamanya benar, terutama setelah peristiwa-peristiwa yang terjadi di tahun-tahun terakhir pertempuran melawan Voldemort, keluarga Malfoy tetap menjadi contoh bagaimana pandangan Slytherin tentang kemurnian darah dapat memengaruhi generasi berikutnya.

6. Hubungan dengan Keluarga Weasley

Keluarga Weasley adalah contoh nyata dari keluarga penyihir yang sering bertentangan dengan pandangan Salazar Slytherin mengenai kemurnian darah. Keluarga ini adalah keluarga penyihir keturunan campuran (muggle dan sihir) yang sangat hangat dan terbuka. Mereka dikenal karena nilai-nilai mereka yang mengutamakan persahabatan, cinta, dan kesetiaan, serta karena sikap mereka yang inklusif terhadap semua orang, tanpa memandang latar belakang darah mereka.

Anggota keluarga Weasley yang paling terkenal adalah Ron Weasley, salah satu sahabat dekat Harry Potter. Keluarga Weasley dikelompokkan ke dalam asrama Gryffindor di Hogwarts, yang sering kali berseberangan dengan pandangan-pandangan Slytherin. Keluarga Weasley dikenal memiliki banyak anggota yang bersemangat dalam melawan ideologi kemurnian darah dan persekutuan jahat yang mungkin muncul dalam dunia sihir.

Interaksi antara keluarga Weasley dan keluarga Malfoy sering kali mencerminkan ketegangan antara pandangan Salazar Slytherin dan pandangan yang lebih inklusif yang dipegang oleh keluarga Weasley. Dalam beberapa kesempatan, Ron Weasley dan Draco Malfoy terlibat dalam perseteruan dan konflik di Hogwarts, yang mencerminkan perbedaan mendalam dalam pandangan mereka tentang kemurnian darah dan nilai-nilai pribadi mereka. Keluarga Weasley, dengan semua nilai positif mereka, sering kali menjadi contoh dari alternatif positif terhadap pandangan eksklusif yang dikemukakan oleh Salazar Slytherin dan pengikutnya.

5 dari 5 halaman

7. Rivalitas

Rivalitas antara asrama Slytherin dan asrama Gryffindor adalah salah satu konflik yang paling terkenal di Hogwarts dan merupakan tema sentral dalam cerita Harry Potter. Rivalitas ini berakar dari perbedaan mendasar dalam pandangan dan nilai-nilai yang dianut oleh kedua asrama.

Rivalitas ini dimulai sejak masa pendirian Hogwarts, ketika Salazar Slytherin dan Godric Gryffindor memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang siapa yang pantas untuk belajar sihir. Slytherin menganut prinsip kemurnian darah, sementara Gryffindor percaya bahwa semua orang yang memiliki keberanian dan kemampuan sihir berhak mendapatkan kesempatan. Perbedaan ini menciptakan ketegangan yang mempengaruhi hubungan antara kedua asrama.

Dalam cerita Harry Potter, rivalitas ini sering kali menjadi latar belakang bagi banyak peristiwa penting. Contohnya adalah persaingan antara Harry Potter dan Draco Malfoy, yang mencerminkan ketegangan antara Gryffindor dan Slytherin. Konflik ini tidak hanya mempengaruhi hubungan antar siswa tetapi juga berkontribusi pada dinamika besar dalam alur cerita.

8.  Ruang Kamar

Ruang kamar atau asrama asrama Slytherin adalah area yang khas dan memiliki desain yang unik dibandingkan dengan asrama-asrama lainnya di Hogwarts.

Ruang kamar Slytherin terletak di bawah permukaan tanah, di dekat Danau Hitam Hogwarts. Lokasi ini memberikan suasana yang sejuk dan misterius, mencerminkan sifat-sifat asrama tersebut. Ruang kamar ini memiliki jendela yang menghadap ke danau, memungkinkan anggota asrama untuk melihat kehidupan bawah air yang tenang dan menenangkan.

Dekorasi ruang kamar Slytherin mencerminkan warna-warna asrama: hijau dan perak. Desain interiornya sering kali menonjolkan elemen yang berhubungan dengan ular, yang merupakan simbol asrama tersebut. Suasana ruang kamar ini biasanya dingin dan gelap, dengan pencahayaan yang redup dan banyak batu serta unsur-unsur alami lainnya.