Sukses

10 Contoh Idgham Bilaghunnah di Al-Quran, Pahami Hukum Bacaannya Juga

Contoh idgham bilaghunnah dapat dengan mudah ditemukan dalam bacaan Al-Qur'an.

Liputan6.com, Jakarta Idgham merupakan bagian penting dalam ilmu tajwid yang mengatur pengucapan huruf-huruf Al-Qur'an. Idgham merupakan bagian dari hukum Nun Sukun dan Tanwin yang terbagi menjadi dua, yaitu Idgham bilaghunnah, yang. Contoh idgham bilaghunnah dapat dengan mudah ditemukan  dalam bacaan Al-Qur'an.

Memahami dan mempraktikkan ilmu tajwid, termasuk contoh idgham bilaghunnah,  merupakan fardu kifayah. Namun, setelah memahami tajwid, membaca Al-Quran dengan baik dan benar sesuai tajwid menjadi fardu ain. Ini mengacu pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 121. 

اَلَّذِيۡنَ اٰتَيۡنٰهُمُ الۡكِتٰبَ يَتۡلُوۡنَهٗ حَقَّ تِلَاوَتِهٖؕ اُولٰٓٮِٕكَ يُؤۡمِنُوۡنَ بِهٖ‌ ؕ وَمَنۡ يَّكۡفُرۡ بِهٖ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الۡخٰسِرُوۡنَ

Artinya: Orang-orang yang telah Kami beri Kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya, mereka itulah yang beriman kepadanya. Dan barangsiapa ingkar kepadanya, mereka itulah orang-orang yang rugi.

Berikut contoh idgham bilaghunnah dan ulasan tentang hukum bacaannya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (26/7/2024).

2 dari 4 halaman

Hukum Bacaan Idgham Bilaghunnah

Hukum bacaan Idgham bilaghunnah terjadi ketika Nun mati (نْ) atau Tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan huruf lam (ل) atau ra (ر). Dalam kasus ini, bunyi Nun atau Tanwin dimasukkan sepenuhnya ke dalam huruf lam atau ra tanpa menambahkan suara ghunnah.

Huruf yang termasuk dalam kategori Idgham bilaghunnah adalah Lam (ل) dan Ra (ر)Cara membaca Idgham bilaghunnah melibatkan penggabungan suara nun sukun atau tanwin dengan huruf lam (ل) atau ra (ر) secara langsung. Teknik ini dilakukan dengan mentasydidkan huruf lam atau ra dan tanpa menyertakan suara dengung. Ini berbeda dari Idgham bighunnah yang mengharuskan adanya suara ghunnah.

3 dari 4 halaman

Pengecualian Bacaan Idgham Billaghunnah

Dalam tajwid, hukum bacaan Idgham bilaghunnah memiliki beberapa pengecualian yang perlu dipahami untuk membaca Al-Qur'an dengan benar. Pengecualian ini mengubah cara bacaan dari Idgham bilaghunnah menjadi Idzhar mutlaq. 

Secara umum, Idgham bilaghunnah diterapkan ketika Nun Sukun (نْ) atau Tanwin (ـًـــٍـــٌ) bertemu dengan huruf lam (ل) atau ra (ر). Namun, terdapat pengecualian ketika Nun Sukun bertemu dengan huruf wau (و) atau ya (ي) dalam satu kata. Dalam kasus ini, bacaan tidak lagi menggunakan Idgham bilaghunnah, melainkan menggunakan Idzhar mutlaq, yaitu bacaan yang jelas tanpa adanya ghunnah.

Ketika Nun Sukun bertemu dengan huruf wau (و) atau ya (ي), bacaan harus dilakukan dengan jelas atau idzhar, bukan dengan menyertakan suara dengung (ghunnah). Ini berarti, bacaan Nun Sukun pada kata tersebut harus dibaca dengan terpisah dan tidak digabungkan dengan huruf setelahnya.

Idzhar mutlaq adalah istilah yang digunakan untuk menyebut bacaan Nun Sukun atau Tanwin yang bertemu dengan huruf-huruf tersebut, di mana bacaan dilakukan secara jelas dan tidak ada penambahan suara dengung.

Berikut adalah beberapa contoh kata dalam Al-Qur'an yang merupakan pengecualian dari hukum Idgham bilaghunnah.

قِنْوَانٌ (Qinwaanun)

Dalam kata ini, Nun Sukun di akhir kata "قِنْوَانٌ" bertemu dengan huruf wau (و) dan dibaca dengan jelas tanpa ghunnah.

صِنْوَانٌ (Shinwaanun)

Pada kata ini, Nun Sukun dalam "صِنْوَانٌ" bertemu dengan huruf wau (و) dan dibaca dengan cara idzhar, bukan dengan ghunnah.

بُنْيَانٌ (Bunyaanun)

Dalam kata "بُنْيَانٌ," Nun Sukun bertemu dengan huruf ya (ي), sehingga bacaan dilakukan secara jelas tanpa menambahkan suara dengung.

الدُّنْيَا (Dunyaa)

Kata ini juga merupakan pengecualian, di mana Nun Sukun pada "الدُّنْيَا" bertemu dengan huruf ya (ي) dan dibaca dengan idzhar mutlaq.

4 dari 4 halaman

Contoh Bacaan Idgham Bilagunnah

1. Nun Sukun Bertemu Ya (ي)Surah Al-Zalzalah, Ayat 7

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهُۥ

Cara baca: "Famay ya'mal misqaala dzarratin khairan yarah."

Pada ayat ini, Nun Sukun pada "مِثْقَالَ ذَرَّةٍ" bergabung dengan huruf Ya (ي) dalam "يَّرَهُ" tanpa menambah suara ghunnah.

2. Tanwin Bertemu Ya (ي)Surah Al-Zalzalah, Ayat 6

يَوْمَئِذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ

Cara baca: "Yauma'iziy yasdurun-naasu ashtātan liyurā a'maalahum."

Pada ayat ini, Tanwin pada "أَشْتَاتًا" bertemu dengan huruf Ya (ي) dalam "يَّصْدُرُ" dan dibaca dengan menyatukan bunyi tanpa ghunnah.

3. Nun Sukun Bertemu Nun (ن)Surah Al-A'la, Ayat 9

فَذَكِّرْ إِن نَّفَعَتِ الذِّكْرَىٰ

Cara baca: "Fa zakkir in nafa'atiż-żikrā."

Nun Sukun pada "إِنْ نَّفَعَتِ" bergabung dengan Nun (ن) dalam "النَّفَعَتِ" tanpa menambah suara dengung.

4. Tanwin Bertemu Nun (ن)Surah Al-Ghasyiyah, Ayat 3

عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌ

Cara baca: "'Amilatun nāṣibah(tun)."

Tanwin pada "عَامِلَةٌ" bertemu dengan Nun (ن) dalam "نَّاصِبَةٌ," dibaca tanpa ghunnah.

5. Nun Sukun Bertemu Mim (م)Surah Al-Lahab, Ayat 5

فِي جِيدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ

Cara baca: "Fī jīdihā ḥablum mim masad(in)."

Nun Sukun pada "مِّنْ" bergabung dengan Mim (م) dalam "مَّسَدٍ," dibaca tanpa ghunnah.

6. Tanwin Bertemu Mim (م)Surah Al-Fil, Ayat 5

فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍ

Cara baca: "Fa ja'alahum ka'aṣfim ma'kūl(in)."

Tanwin pada "مَّأْكُولٍ" bertemu dengan Mim (م) dalam "كَعَصْفٍ," dibaca dengan menyatukan bunyi tanpa ghunnah.

7. Nun Sukun Bertemu Wau (و)Surah Al-Buruj, Ayat 20

وَاللَّهُ مِنْ وَرَائِهِمْ مُحِيطٌ

Cara baca: "Wallāhu miw warā'ihim muḥīṭ(un)."

Nun Sukun pada "مِنْ" bergabung dengan huruf Wau (و) dalam "وَرَائِهِمْ," dibaca tanpa ghunnah.

8. Tanwin Bertemu Wau (و)Surah Al-Lahab, Ayat 1

تَبَّتْ يَدَآ أَبِي لَهَبٍ وَتَبَّ

Cara baca: "Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb(a)."

Tanwin pada "تَبَّتْ" bertemu dengan Wau (و) dalam "وَتَبَّ," dibaca tanpa ghunnah.

9. Nun Sukun Bertemu Nun (ن)Surah An-Naba, Ayat 30

فَذُوقُوا۟ فَلَنْ نَّزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا

Cara baca: "Fa zūqū falan nazīdakum illā 'ażābā(n)."

Nun Sukun pada "فَلَنْ نَّزِيدَكُمْ" bergabung dengan Nun (ن) dalam "إِلَّا عَذَابًا," dibaca tanpa ghunnah.

10. Tanwin Bertemu Mim (م)Surah Al-Kafirun, Ayat 4

وَلَآ أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْ

Cara baca: "Wa lā ana 'ābidum mā 'abattum."

Tanwin pada "مَّا عَبَدْتُّمْ" bertemu dengan Mim (م) dalam "مَّا عَبَدْتُّمْ," dibaca tanpa ghunnah.