Sukses

Alat Ukur Panjang dan Jenisnya, Simak Cara Menggunakan dengan Benar

Setiap alat ukur panjang memiliki kelebihan dan kegunaannya masing-masing, sehingga penting untuk memilih alat yang tepat sesuai dengan kebutuhan.

Liputan6.com, Jakarta Alat ukur panjang adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur jarak suatu benda atau ruang. Alat ini sangat penting dalam berbagai bidang, seperti konstruksi, manufaktur dan juga dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak jenis alat ukur panjang yang tersedia, tergantung pada objek dan kebutuhan yang diukur.

Salah satu jenis alat ukur panjang yang paling umum digunakan, adalah penggaris yang terbuat dari bahan plastik atau logam, serta memiliki skala atau tanda pengukuran pada permukaannya. Penggaris ini digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, dengan tingkat ketelitian yang sangat baik.

Selain penggaris, terdapat juga alat ukur panjang lainnya yang cukup populer, yaitu jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur ketebalan, kedalaman dan jarak antara dua sisi yang berlawanan pada sebuah objek. Jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi, dibandingkan dengan penggaris.

Oleh sebab itu, dengan menggunakan alat-alat ini untuk mengukur jarak atau panjang suatu benda, maka ketelitian dan akurasi bisa dengan mudah Anda peroleh. Berikut ini jenis-jenis alat ukur panjang dan cara menggunakan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (29/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pemahaman Tentang Alat Ukur Panjang

Alat ukur panjang adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur jarak antara dua titik, atau dimensi suatu objek dalam satuan panjang seperti meter, sentimeter, atau milimeter. Alat ini berfungsi untuk memastikan pengukuran yang akurat dan presisi dalam berbagai aplikasi, seperti konstruksi, pendidikan, industri, dan penelitian. Contoh alat ukur panjang termasuk penggaris, meteran, jangka sorong, mikrometer sekrup, odometer dan laser distance meter. 

Alat ukur panjang memainkan peran yang vital dalam berbagai bidang, karena kemampuannya untuk memberikan data yang presisi dan akurat, di mana sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, perencanaan dan analisis. Misalnya dalam konstruksi, alat ukur panjang digunakan untuk memastikan bahwa bangunan atau struktur sesuai dengan spesifikasi dan desain yang telah ditetapkan. Dalam bidang pendidikan, alat ukur panjang membantu siswa memahami konsep dasar pengukuran dan matematika. Di industri manufaktur, alat ukur panjang diperlukan untuk memastikan bahwa komponen dan produk akhir memenuhi standar kualitas dan toleransi yang ketat.

Keakuratan pengukuran yang dihasilkan oleh alat ukur panjang sangat tergantung pada jenis alat yang digunakan, dan teknik pengukuran yang diterapkan. Penggaris dan meteran meskipun sederhana, memberikan pengukuran yang cukup untuk tugas sehari-hari. Untuk aplikasi yang membutuhkan tingkat ketelitian yang lebih tinggi, seperti dalam pembuatan komponen mesin atau penelitian ilmiah, digunakan alat seperti jangka sorong dan mikrometer sekrup yang mampu mengukur dengan ketelitian hingga pecahan milimeter. Semua alat ukur panjang ini, baik yang sederhana maupun yang canggih, memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan bahwa pengukuran dilakukan dengan akurasi dan ketelitian yang tinggi, sehingga hasil yang didapatkan dapat dipercaya dan digunakan sebagai dasar untuk tindakan selanjutnya.

3 dari 5 halaman

Jenis Alat Ukur Panjang

1. Penggaris atau Mistar

Penggaris atau sering disebut juga mistar, adalah alat ukur panjang yang umum digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari dan pekerjaan profesional. Biasanya terbuat dari bahan logam atau plastik, penggaris tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari yang sangat kecil seperti 1 cm hingga yang lebih panjang mencapai beberapa meter. Penggaris dikenal karena akurasinya yang baik dan kemudahan penggunaannya dalam mengukur panjang benda. Penggaris sering kali memiliki skala ukuran yang berbeda, seperti skala sentimeter (cm) dan inci (inch), yang membuatnya serbaguna untuk berbagai kebutuhan pengukuran. Beberapa penggaris juga dilengkapi dengan fitur tambahan seperti penggaris lipat, yang memudahkan penyimpanan, atau penggaris berbentuk L yang khusus dirancang untuk mengukur sudut.

2. Meteran

Meteran adalah alat ukur panjang yang lebih canggih dan akurat dibandingkan dengan penggaris. Biasanya terdiri dari pita baja atau plastik yang dapat digulung atau ditarik keluar dari kotak penampung. Meteran hadir dalam berbagai panjang, bahkan bisa mencapai puluhan meter, sehingga memungkinkan pengukuran jarak yang lebih jauh dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Kelebihan meteran dibandingkan dengan penggaris adalah kemampuannya untuk mengukur panjang yang lebih besar, tanpa kehilangan akurasi. Meteran biasanya terbuat dari bahan yang lebih kokoh, sehingga lebih tahan terhadap deformasi. Umumnya, meteran dilengkapi dengan pengait di ujung pita untuk memudahkan penempelan pada benda yang diukur, serta kunci rem yang menjaga pita tetap pada posisi yang diinginkan selama pengukuran.

3. Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang digunakan terutama dalam bidang teknik mesin, pembuatan alat, dan manufaktur. Alat ini terdiri dari dua rahang pengukur yang dapat digerakkan, serta skala atau pena yang terdapat pada alat untuk membaca hasil pengukuran. Jangka sorong mampu mengukur dimensi benda dengan akurasi tinggi, termasuk dimensi kecil yang sulit diukur dengan alat lain. Kelebihan jangka sorong adalah kemampuannya untuk mengukur berbagai jenis dimensi, seperti jarak antara dua titik, diameter dalam atau luar benda, dan kedalaman lubang. Alat ini tersedia dalam berbagai ukuran, tergantung pada kebutuhan pengukuran. Beberapa jangka sorong modern dilengkapi dengan skala digital yang memudahkan pembacaan hasil pengukuran.

4. Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup adalah alat ukur panjang yang digunakan, untuk mengukur dimensi benda-benda kecil dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi. Alat ini terdiri dari skala dan sekrup yang dapat digerakkan secara presisi, memungkinkan pengukuran ketebalan atau diameter benda dengan akurasi hingga pecahan milimeter. Mikrometer sekrup biasanya digunakan dalam bidang teknik mesin, manufaktur, dan produksi yang memerlukan pengukuran dimensi yang sangat akurat. Penggunaan mikrometer sekrup memerlukan ketelitian dan keahlian khusus untuk memastikan hasil pengukuran yang diperoleh akurat.

 

4 dari 5 halaman

Cara Menggunakan Masing-Masing Alat Ukur Panjang

Menggunakan alat ukur panjang dengan benar sangat penting, untuk memastikan hasil pengukuran yang akurat. Berikut adalah cara penggunaan berbagai alat ukur panjang yang sering digunakan:

1. Penggaris atau Mistar

  1. Pilih penggaris yang sesuai dengan kebutuhan Anda, bisa dari bahan logam, plastik, atau kayu, tergantung pada keperluan dan jenis material yang akan diukur.
  2. Letakkan penggaris di atas permukaan benda yang akan diukur. Pastikan permukaan tersebut rata dan bebas dari kotoran atau debu yang bisa mengganggu pengukuran.
  3. Tempatkan ujung penggaris pada titik awal pengukuran. Pastikan titik nol pada penggaris sejajar dengan titik awal yang akan diukur.
  4. Perlahan, tarik penggaris hingga mencapai titik akhir yang ingin diukur. Pastikan penggaris tetap lurus dan sejajar dengan benda yang diukur.
  5. Pastikan mata Anda berada sejajar dengan skala penggaris, untuk menghindari kesalahan paralaks. Bacalah angka pada skala penggaris, tepat di mana ujung benda yang diukur berada
  6. Tulis hasil pengukuran dengan teliti, termasuk satuannya (cm, mm, atau inch). Pastikan Anda mencatat angka yang benar dan sesuai dengan skala penggaris.

2. Meteran

  1. Meteran hadir dalam berbagai panjang, mulai dari beberapa meter hingga puluhan meter. Pilih meteran yang sesuai dengan panjang yang akan diukur.
  2. Keluarkan pita meteran dari kotak penampungnya. Pastikan Anda menarik pita dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan atau kekusutan.
  3. Tempelkan pengait meteran pada titik awal pengukuran. Pastikan pengait terpasang dengan baik dan tidak mudah lepas.
  4. Tarik pita meteran hingga mencapai titik akhir pengukuran. Pastikan pita tetap lurus dan tidak melengkung agar hasil pengukuran akurat.
  5. Gunakan kunci rem pada meteran untuk menjaga pita tetap pada posisi yang diinginkan selama pengukuran.
  6. Periksa skala pada pita meteran dan bacalah hasil pengukuran dengan cermat. Pastikan Anda membaca angka yang benar dan sesuai dengan skala.
  7. Tulis hasil pengukuran dengan jelas, termasuk satuannya. Pastikan hasil pengukuran tercatat dengan benar untuk referensi selanjutnya.
5 dari 5 halaman

3. Jangka Sorong

  1. Pilih jangka sorong yang sesuai dengan ukuran dan jenis benda yang akan diukur. Jangka sorong tersedia dalam berbagai ukuran dan jenis, baik analog maupun digital.
  2. Geser rahang jangka sorong untuk membuka alat hingga cukup lebar untuk memasukkan benda yang akan diukur.
  3. Letakkan benda yang akan diukur di antara rahang pengukur jangka sorong.
  4. Geser rahang hingga rapat menyentuh permukaan benda. Jangan terlalu menekan untuk menghindari kerusakan pada alat atau benda yang diukur.
  5. Untuk jangka sorong analog, bacalah hasil pengukuran pada skala utama dan skala Vernier untuk mendapatkan akurasi yang tinggi.
  6. Jika menggunakan jangka sorong digital, hasil pengukuran akan ditampilkan pada layar digital.
  7. Tulis hasil pengukuran dengan teliti, termasuk satuannya (mm atau inch). Pastikan Anda mencatat angka yang benar dan sesuai dengan skala jangka sorong.

4. Mikrometer Sekrup

  1. Pilih mikrometer yang sesuai dengan ukuran benda dan jenis pengukuran yang diperlukan. Mikrometer tersedia dalam berbagai jenis, termasuk analog dan digital.
  2. Putar sekrup mikrometer untuk membuka rahang hingga cukup lebar untuk memasukkan benda yang akan diukur.
  3. Letakkan benda yang akan diukur di antara rahang pengukur mikrometer.
  4. Putar sekrup mikrometer hingga rahang menyentuh permukaan benda dengan lembut. Gunakan ratchet stop untuk memastikan tekanan yang konsisten dan menghindari kerusakan pada benda.
  5. Untuk mikrometer analog, bacalah hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius untuk mendapatkan akurasi yang tinggi. Jika menggunakan mikrometer digital, hasil pengukuran akan ditampilkan pada layar digital.
  6. Tulis hasil pengukuran dengan jelas, termasuk satuannya (mm atau inch). Pastikan hasil pengukuran tercatat dengan benar untuk referensi dan analisis lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.