Liputan6.com, Jakarta "Toxic" dalam konteks sosial atau lingkungan merujuk pada perilaku atau kondisi yang merugikan, tidak sehat, atau meracuni bagi individu atau kelompok yang terlibat. Istilah ini digunakan untuk menjelaskan pola perilaku atau situasi yang dapat merusak hubungan interpersonal, menurunkan moral, atau mengganggu produktivitas secara keseluruhan.
Di lingkungan kerja, keberadaan hal-hal "toxic" dapat memiliki dampak yang signifikan tidak hanya pada produktivitas tetapi juga pada kesejahteraan secara keseluruhan. Bagi para anak muda, hal seperti ini tentu menjadi dilema yang sangat mendalam. Mereka ingin mengundurkan diri demi mental health, tetapi di sisi lain ada juga pengalaman dan uang yang harus dicapai.
Baca Juga
Lalu, adakah hal-hal toxic lainnya yang sering membuat para anak muda merasa tidak nyaman di tempat kerja dan bahkan membuat mereka stres? Berikut selengkapnya hal-hal toxic di tempat kerja yang kadang tidak disadari sebagaiamana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (29/7/2024).
Advertisement
1. Atasan yang Narsis dan Suka Nyuruh Seenaknya
Pernahkah engkau menemui sosok atasan yang begitu narsis dan senang memerintahkan bawahan dengan seenaknya? Kejadian semacam ini seringkali terjadi di beberapa perusahaan, terutama di kota-kota besar. Sayangnya, tidak banyak orang yang berani bersuara ketika menghadapi masalah semacam ini.
Kebanyakan dari mereka memilih untuk diam dan bersabar, berharap agar sang atasan berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Ada juga yang memilih untuk tetap diam di depan atasan, namun mereka suka melampiaskan kekesalan dengan curhat kepada teman terdekat.
Yang paling menarik, ada pula yang memilih untuk tetap diam-diam, namun pada akhirnya tidak tahan dan memilih untuk mengundurkan diri secepat mungkin. Jadi, tipe mana yang kamu pilih saat berhadapan dengan atasan yang toxic seperti ini?
Advertisement
2. Rekan Kerja ‘Penjilat' dan Sukanya Ngegosip di Belakang Orang
Bekerja di lingkungan yang penuh dengan rekan kerja yang suka "menjilati" atasan memang tidak menyenangkan. Mereka hanya peduli pada diri sendiri dan tidak memedulikan rekan kerja lainnya. Tujuan utama mereka adalah ingin menjadi yang paling disukai oleh atasan, tanpa memperhatikan sekitar mereka.
Tidak hanya itu, rekan kerja yang suka menggosipkan hal-hal negatif tentangmu juga menjadi salah satu hal beracun yang sering terjadi di tempat kerja. Mereka mungkin terlihat baik dan peduli di depanmu, tetapi sifat asli mereka akan terungkap saat kamu tidak berada di dekat mereka. Yang lebih buruk lagi, mereka seringkali menyebarkan informasi palsu dan cenderung fitnah. Sungguh, rasanya ingin menjauh dari orang-orang seperti itu.
3. Gaji Nggak Seberapa, Tapi Dituntut Harus Serba Bisa
Ibarat kata anak muda zaman sekarang, “Gaji sedikit, tapi harus menguasai 5 elemen.” Ya, banyak banget pekerja muda yang saat ini dituntut harus serba bisa dan bahkan melebihi kapasitas jobdesk-nya. Herannya lagi, ternyata gaji yang diberikan nggak sesuai dengan posisi yang dimiliki. Bahkan, bisa dikatakan sangat jauh dari standar gaji pada umumnya. Kalau di posisi ini, apa yang akan kamu lakukan?
Advertisement
4. Ketidakadilan dalam Penilaian atau Perlakuan
Perlakuan yang tidak adil, baik dalam penilaian kinerja, promosi, atau alokasi proyek, dapat menciptakan ketegangan di antara karyawan dan mengurangi semangat untuk bekerja. Jika di lingkungan kerjamu seperti bisa dipastikan sebagai gejala-gejala toxic yang wajib kamu waspadai.
5. Tidak Ada Keseimbangan Kehidupan Kerja dan Kesehatan Mental
Lingkungan yang tidak mendukung keseimbangan kehidupan kerja dan kesehatan mental karyawan dapat mengakibatkan stres dan kelelahan yang berkepanjangan. Waspadai jika hal ini kamu alami di tempat kerja karena bisa menjadi salah satu tanda toxic.
Itulah beberapa hal toxic yang sering dijumpai di tempat kerja dan bisa bikin kepala cenat-cenut rasanya. Selain dari daftar di atas, tentunya masih ada banyak lagi hal toxic yang bisa dijumpai di kantor dan bikin kepala sakit cenat-cenut.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement