Sukses

Sering Terburu-buru dalam Sholat? Hati-Hati dengan 5 Akibatnya

Islam memandang perilaku terburu-buru sholat sebagai hal yang tidak dianjurkan dan dapat mengurangi kualitas ibadah.

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena terburu-buru sholat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan masyarakat perkotaan yang sibuk dengan rutinitas kerja. Banyak orang yang melaksanakan sholat dengan tergesa-gesa, baik karena keterbatasan waktu maupun karena ingin segera menyelesaikan kewajiban ibadah.

Islam memandang perilaku terburu-buru sholat sebagai hal yang tidak dianjurkan dan dapat mengurangi kualitas ibadah. Melansir dari Kitab Minhajul Abidin karya Imam Al-Ghazali, tergesa-gesa atau terburu-buru dalam beribadah, termasuk sholat, dapat menimbulkan empat macam penyakit spiritual. Salah satunya adalah kegagalan mencapai kedudukan istiqomah dan kekhusyuan dalam beribadah.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya agama kita ini kokoh maka masukilah ia dengan lembut sebab tumbuhan itu tidak membelah bumi dan tidak menyisakan tempat yang keras melainkan ditumbuhinya."

Meskipun terburu-buru sholat memiliki akibat negatif, ada solusi untuk mengatasi kebiasaan ini. Memahami pentingnya kekhusyuan dan tuma'ninah dalam sholat, serta mempraktikkan beberapa cara untuk memperlambat dan menikmati setiap gerakan sholat, kita dapat meningkatkan kualitas ibadah kita.

Penting untuk diingat bahwa sholat bukan sekadar ritual fisik, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berikut Liputan6.com ulas tentang akibat sering terburu-buru dalam sholat dan solusinya, Senin (29/7/2024).

2 dari 4 halaman

1. Hilangnya Kekhusyuan dalam Sholat

Terburu-buru sholat dapat mengakibatkan hilangnya kekhusyuan, yang merupakan inti dari ibadah sholat. Melansir dari buku 'Mutiara Ihya 'Ulumuddin' karya Al-Ghazali, kekhusyuan adalah ciri pertama orang-orang yang beruntung.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Mukminun ayat 1-2, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam sholatnya."

Ketika seseorang terburu-buru sholat, fokus dan konsentrasi dalam mengingat Allah SWT menjadi terganggu, sehingga esensi sholat sebagai sarana komunikasi dengan Allah SWT tidak tercapai sepenuhnya.

2. Berkurangnya Pahala Sholat

Sholat yang dilakukan dengan terburu-buru dapat mengurangi pahala yang diperoleh dari ibadah tersebut. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba menunaikan shalat tetapi tidak ditulis untuknya seperenamnya dan tidak pula sepersepuluhnya."

Melansir dari pendapat Abdul Wahid bin Ziad, para ulama sepakat bahwa seorang hamba tidak akan mendapatkan nilai dari sholatnya kecuali sebatas apa yang ia sadari dari sholat itu. Terburu-buru sholat, kesadaran dan penghayatan terhadap makna sholat menjadi berkurang, sehingga pahala yang diperoleh pun menjadi tidak maksimal.

3. Rusaknya Gerakan Sholat

Terburu-buru sholat sering kali mengakibatkan gerakan sholat menjadi tidak sempurna. Melansir dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda, "Allah tidak akan melihat seorang hamba yang tidak meluruskan tulang punggungnya ketika ruku' dan sujud."

Gerakan sholat yang tergesa-gesa, seperti ruku' dan sujud yang tidak sempurna, dapat mengurangi keabsahan sholat itu sendiri. Bahkan, Rasulullah SAW menganalogikan orang yang tidak menyempurnakan gerakan sholatnya sebagai "pencuri dalam shalat".

4. Hilangnya Tuma'ninah dalam Sholat

Tuma'ninah, atau ketenangan dalam sholat, merupakan bagian penting dari kesempurnaan ibadah ini. Melansir dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW mengajarkan untuk melakukan setiap gerakan sholat dengan tuma'ninah, termasuk saat ruku', i'tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Ketika seseorang terburu-buru sholat, tuma'ninah ini sering kali terabaikan, sehingga mengurangi kualitas dan kesempurnaan sholat.

“Jika kamu hendak mengerjakan salat maka bertakbirlah, lalu bacalah ayat Al-Qur’an yang mudah bagi kamu. Kemudian rukuklah sampai benar-benar rukuk dengan tuma’ninah, lalu bangkitlah (dari rukuk) hingga kamu berdiri tegak, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud dengan tuma’ninah, lalu angkat (kepalamu) untuk duduk sampai benar-benar duduk dengan tuma’ninah, setelah itu sujudlah sampai benar-benar sujud. Kemudian lakukan seperti itu pada seluruh salatmu.”  (HR Imam Bukhari).

5. Terancam Keluar dari Millah Nabi Muhammad SAW

Melansir dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Ya'la, Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya dia mati dalam kondisi seperti ini (tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya), dia mati tidak dalam keadaan mengikuti millah Muhammad SAW."

Pernyataan ini menunjukkan betapa seriusnya akibat dari terburu-buru sholat, hingga dapat mengancam status seseorang sebagai pengikut ajaran Nabi Muhammad SAW. Hal ini menekankan pentingnya melaksanakan sholat dengan tenang dan sempurna, bukan hanya sebagai ritual fisik, tetapi sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap ajaran Islam.

3 dari 4 halaman

Solusi Tidak Terburu-buru saat Sholat

1. Datang Lebih Awal ke Tempat Sholat

Salah satu cara tidak terburu-buru sholat adalah dengan datang lebih awal ke tempat sholat. Melansir dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Jika kalian mendengar iqomah, maka berjalanlah menuju shalat. Namun bersikap tenang dan khusyu'lah."

Dengan datang lebih awal, kita memiliki waktu untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental, sehingga dapat melaksanakan sholat dengan lebih tenang dan khusyuk.

2. Memahami Makna Bacaan Sholat

Cara tidak terburu-buru sholat berikutnya adalah dengan memahami makna dari setiap bacaan dalam sholat. Melansir dari buku 'Mutiara Ihya 'Ulumuddin' karya Al-Ghazali, memahami makna bacaan sholat dapat meningkatkan kekhusyuan dan konsentrasi dalam beribadah. Mengerti arti dari setiap doa dan bacaan, kita akan cenderung melafazkannya dengan lebih perlahan dan penuh penghayatan, sehingga mengurangi kecenderungan untuk terburu-buru.

3. Mempraktikkan Tuma'ninah dalam Setiap Gerakan

Tuma'ninah, atau ketenangan dalam sholat, merupakan cara efektif untuk tidak terburu-buru sholat. Melansir dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW mengajarkan untuk melakukan setiap gerakan sholat dengan tuma'ninah.

Praktikkan ketenangan ini dalam setiap gerakan, mulai dari takbiratul ihram, ruku', i'tidal, sujud, hingga duduk di antara dua sujud. Rasakan setiap gerakan dengan penuh kesadaran dan nikmati proses ibadah ini.

4. Fokus pada Sholat dan Menghindari Gangguan

Cara tidak terburu-buru sholat selanjutnya adalah dengan fokus sepenuhnya pada ibadah dan menghindari gangguan. Matikan atau silent ponsel, pilih tempat yang tenang untuk sholat, dan usahakan untuk menenangkan pikiran sebelum memulai sholat. Melansir dari Kitab Minhajul Abidin karya Imam Al-Ghazali, fokus dan konsentrasi dalam beribadah dapat membantu mencapai kedudukan istiqomah dan kekhusyuan.

 

4 dari 4 halaman

5. Merenungkan Kebesaran Allah SWT

Merenungkan kebesaran Allah SWT sebelum dan selama sholat dapat menjadi cara efektif untuk tidak terburu-buru sholat. Melansir dari Al-Quran Surat Al-Mukminun ayat 1-2, Allah SWT memuji orang-orang yang khusyu dalam sholatnya. Merenungkan keagungan Allah SWT, kita akan cenderung melaksanakan sholat dengan lebih penuh penghayatan dan tidak tergesa-gesa.

6. Memperbaiki Niat dan Mengingat Tujuan Sholat

Cara tidak terburu-buru sholat yang penting adalah dengan memperbaiki niat dan mengingat tujuan utama dari sholat. Melansir dari hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW mengingatkan bahwa Allah tidak akan melihat sholat yang tidak dilakukan dengan sempurna. Ingatlah bahwa sholat bukan sekadar kewajiban yang harus diselesaikan, tetapi merupakan sarana komunikasi dengan Allah SWT dan pembersihan jiwa.

7. Berlatih Secara Konsisten

Terakhir, cara tidak terburu-buru sholat adalah dengan berlatih secara konsisten. Melansir dari perumpamaan yang disebutkan Imam Al-Ghazali, "Jika tidak tergesa-gesa kamu akan sampai." Mulailah dengan memperlambat gerakan sholat sedikit demi sedikit, dan terus praktikkan hingga menjadi kebiasaan. Ingatlah bahwa perubahan membutuhkan waktu dan kesabaran, namun dengan konsistensi, kita dapat meningkatkan kualitas sholat kita secara bertahap.