Sukses

8 Kalimat Ini Bisa Atasi Pertengkaran Tanpa Menyakiti Pasangan, Komunikasi Menentukan

Cara Efektif untuk Menenangkan Pertengkaran atau Konflik dengan Pasangan Anda.

Liputan6.com, Jakarta Dinamika hubungan asmara memang menarik untuk dibahas salah satunya saat sejoli sedang bertengkar.  Apalagi memang tak dapat dipungkiri bahwa konflik dan pertengkaran kadang-kadang tak bisa dihindari.

Biasanya sejoli yang sedang terjebak pada pertengkaran membutuhkan komunikasi yang lancar dan saling pengertian untuk saling berbaikan. Penggunaan kalimat yang tepat dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman satu sama lain.

Terdapat beberapa kalimat menarik yang bisa membantu mengatasi pertengkaran dalam hubungan tanpa saling menyakiti. Hal ini pun membuat hubungan dalam jangka panjang bisa tercapai dengan baik. Yuk, kita simak uraiannya di bawah ini sebagaimana dikutip Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (30/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 11 halaman

1. Aku mau kita berupaya menyelesaikan konflik ini secara bersama.

Kalimat ini menunjukkan niat baik untuk menyelesaikan masalah dengan bekerja sama. Penggunaan kata "kita" dalam kalimat ini mencerminkan bahwa penyelesaian masalah adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya satu pihak. Hal ini membantu menciptakan perasaan persatuan dan mengurangi kemungkinan salah satu pihak merasa disalahkan atau diserang.

3 dari 11 halaman

2. Apakah ini waktu yang tepat untuk mendiskusikan apa yang terjadi?

Menentukan saat yang tepat untuk mengupas masalah adalah hal yang sangat penting. Ungkapan ini mencerminkan rasa hormat terhadap perasaan dan kesiapan pasangan untuk berbicara. Seringkali pertengkaran terjadi karena salah satu atau bahkan kedua belah pihak sedang tidak dalam keadaan terbaik untuk berkomunikasi. Dengan menanyakan waktu yang tepat, kita dapat memastikan bahwa diskusi akan menjadi lebih produktif dan terhindar dari ledakan emosi yang berlebihan.

4 dari 11 halaman

3. Aku merasa sangat cemas sekarang. Aku memerlukan kepastian bahwa kita akan baik-baik saja walaupun kita berbeda pendapat.

Kalimat ini dengan jujur mengungkapkan perasaan cemas dan memohon dukungan dari pasangan. Mengakui perasaan kita sendiri dan meminta kepastian dari pasangan dapat meredakan kecemasan dan memberikan rasa aman dalam hubungan. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan pendapat, komitmen terhadap hubungan tetap kokoh.

5 dari 11 halaman

4. Hal ini memang tidak mudah, tapi kita harus mendiskusikan apa yang terjadi. Apa kamu punya waktu luang dan energi saat ini untuk membicarakannya?

Mengakui bahwa membahas masalah bukanlah perkara yang mudah untuk menunjukkan empati dan pemahaman. Namun, dengan menanyakan kesiapan pasangan untuk berbicara, kita dapat memastikan bahwa diskusi akan berjalan lancar saat kedua belah pihak memiliki energi dan waktu yang cukup. Hal ini dapat mencegah diskusi berubah menjadi pertengkaran yang lebih besar karena kelelahan atau kurangnya konsentrasi.

6 dari 11 halaman

5. Apakah kita bisa break sebentar dan balik lagi untuk berdiskusi ketika kita sudah berkepala dingin, supaya diskusi bisa lebih objektif?

Ketika emosi sedang memuncak, terkadang yang terbaik adalah memberikan waktu untuk mengambil napas sejenak. Ungkapan ini menggambarkan kesadaran bahwa berdiskusi ketika emosi sedang tinggi mungkin tidak akan menghasilkan sesuatu yang produktif. Mengambil jeda untuk menenangkan diri dapat membantu kedua belah pihak untuk berpikir dengan lebih jernih dan obyektif saat melanjutkan diskusi.

7 dari 11 halaman

6. Ketika kamu mengatakan... kepadaku, aku merasa tersakiti. Kamu melampiaskan amarahmu kepadaku. Coba beritahu apa yang terjadi denganmu, supaya aku bisa mengerti dan membantu.

Kalimat ini mengombinasikan pengakuan perasaan dengan permintaan klarifikasi. Saat kita mengungkapkan bagaimana kata-kata atau tindakan pasangan mempengaruhi perasaan kita, hal ini membantu pasangan memahami dampak dari perilaku mereka. Meminta penjelasan juga menunjukkan niat untuk mendengarkan dan memahami, bukan hanya menyalahkan.

8 dari 11 halaman

7. Maaf. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita mencari solusi yang win-win untuk permasalahan ini. Aku ingin kita baikan lagi.

Mengucapkan maaf adalah langkah penting dalam menyelesaikan konflik. Kalimat ini menunjukkan penyesalan dan niat untuk memperbaiki hubungan. Fokus pada mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak (win-win) menunjukkan bahwa kita menghargai kebutuhan dan perasaan pasangan. Ini juga mengkomunikasikan keinginan untuk kembali ke keadaan harmonis.

9 dari 11 halaman

8. Aku percaya kita bisa menyelesaikan ini dan menjadi lebih baik setelahnya.

Membangun harapan untuk masa depan yang lebih baik dapat memberikan semangat positif dalam menyelesaikan pertengkaran. Anda bisa mencoba cara ini untuk mencoba berkomunikasi dengan pasangan dan menuntaskan pertengkaran yang ada.

10 dari 11 halaman

Mengapa Komunikasi Efektif Penting dalam Mengatasi Konflik?

Mengurangi Kesalahpahaman: Komunikasi yang jelas dan terbuka membantu mengurangi kemungkinan kesalahpahaman yang bisa memicu pertengkaran.

Meningkatkan Kedekatan Emosional: Ketika kita mendengarkan dan memahami perasaan pasangan, kedekatan emosional dalam hubungan akan meningkat.

Membangun Kepercayaan: Komunikasi yang jujur dan terbuka membantu membangun dan memperkuat kepercayaan dalam hubungan.

Memecahkan Masalah dengan Efektif: Dengan komunikasi yang baik, pasangan dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang memuaskan kedua belah pihak.

Mencegah Akumulasi Emosi Negatif: Mengungkapkan perasaan secara teratur dapat mencegah akumulasi emosi negatif yang bisa meledak dalam bentuk pertengkaran besar.

 

 

11 dari 11 halaman

Cara Menerapkan Kalimat-Kalimat Ini dalam Hubungan:

1. Latih Mendengarkan dengan Empati: Dengarkan pasangan dengan penuh perhatian tanpa memotong atau memberikan penilaian.

2. Gunakan "Aku" daripada "Kamu": Mengungkapkan perasaan dengan menggunakan "Aku" membantu menghindari perasaan diserang. Misalnya, "Aku merasa..." lebih baik daripada "Kamu selalu..."

3. Jaga Nada Suara: Pastikan nada suara tetap tenang dan tidak konfrontatif.

4. Jangan Menunda Diskusi Terlalu Lama: Jika perlu mengambil jeda, pastikan untuk melanjutkan diskusi setelah emosi mereda.

5. Berikan Apresiasi: Mengakui usaha pasangan untuk memperbaiki komunikasi dapat memperkuat hubungan.

Mengatasi pertengkaran dalam hubungan tidaklah mudah, tetapi dengan komunikasi yang baik dan penggunaan kalimat yang tepat, Anda dapat mengurangi rasa sakit dan meningkatkan pemahaman satu sama lain.

Delapan kalimat di atas adalah alat yang berguna untuk membantu menyelesaikan konflik secara konstruktif dan menjaga hubungan tetap harmonis. Ingatlah bahwa kunci utama adalah saling menghargai, mendengarkan, dan berusaha memahami perasaan pasangan. Dengan begitu, hubungan akan semakin kuat dan bahagia. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.