Liputan6.com, Jakarta - Lagu Bangun Pemudi Pemuda sering dinyanyikan pada momentum penting selain upacara 17 Agustus, seperti pada peringatan Hari Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober. Karya musik nasional ini diciptakan pada 1943 oleh Alfred Simanjuntak, seorang guru dan musisi kelahiran Tapanuli Utara.
Lagu ini lahir dari gejolak batin seorang pemuda di tengah masa penjajahan, menyuarakan semangat perjuangan dan harapan untuk generasi muda Indonesia.
Lirik lagu Bangun Pemudi Pemuda sarat dengan pesan patriotisme dan tanggung jawab generasi muda terhadap masa depan bangsa. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah memasukkan lagu ini dalam dokumen Pedoman Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Advertisement
Makna mendalam dari lirik lagu ini mencerminkan harapan para pejuang kemerdekaan terhadap pemuda Indonesia untuk selalu bekerja keras, rajin belajar, dan menjaga budi pekerti luhur.
Menjelang peringatan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024, lagu Bangun Pemudi Pemuda tetap relevan sebagai pengingat peran vital generasi muda dalam pembangunan bangsa. Alfred Simanjuntak, yang saat menciptakan lagu ini berusia 23 tahun, berhasil merangkum semangat perjuangan dalam bait-bait yang menggugah.
Berikut Liputan6.com ulas penjelasan lengkapnya, Rabu (31/7/2024).
Lirik Bangun Pemudi Pemuda
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Â
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri
Â
(Ulangi)
Â
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Â
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri
Advertisement
Makna Lagu Bangun Pemudi Pemuda
Makna lirik lagu Bangun Pemudi Pemuda mengandung pesan mendalam tentang semangat dan tanggung jawab generasi muda terhadap masa depan bangsa Indonesia. Lagu ini menyerukan kepada pemuda dan pemudi Indonesia untuk bangkit dan bersiap mengambil peran aktif dalam membangun negara.
Melansir dari jurnal berjudul "Lagu Bangun Pemudi Pemuda Karya Alfred Simanjutak Sebagai Media Pendidikan Karakter Nasionalisme" yang disusun oleh Lambertus Lima Letu, lagu ini berusaha membangun kesadaran kaum muda di Indonesia tentang peran vital mereka dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.
Bait Pertama
Bait pertama lagu Bangun Pemudi Pemuda menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental para pemuda untuk menghadapi tantangan masa depan. Frasa "Tangan bajumu singsingkan untuk negara" memiliki makna lirik lagu Bangun Pemudi Pemuda yang kuat, mengajak para pemuda untuk bersiap bekerja keras demi kemajuan negara.
Lirik ini juga menegaskan bahwa masa depan bangsa adalah tanggung jawab generasi muda, seperti tersirat dalam kalimat "Masa yang akan datang kewajibanmu lah, Menjadi tanggunganmu terhadap nusa".
Bait Kedua
Bait kedua lagu ini menekankan nilai-nilai moral dan etika yang harus dipegang teguh oleh generasi muda. Makna lirik lagu Bangun Pemudi Pemuda dalam bait ini mengajarkan pentingnya kejujuran, keikhlasan, dan kerja keras.
Kalimat "Tak usah banyak bicara trus kerja keras" menyiratkan bahwa tindakan nyata lebih penting daripada sekedar kata-kata. Lagu ini juga mendorong para pemuda untuk menjaga integritas dan kelurusan hati, serta berperilaku sopan sebagai representasi bangsa.
Pemahaman akan makna lirik lagu Bangun Pemudi Pemuda penting diketahui karena lagu ini bukan hanya sekedar karya seni, tetapi juga merupakan media pendidikan karakter nasionalisme. Lagu ini menjadi pengingat akan peran dan tanggung jawab generasi muda dalam membangun dan memajukan bangsa. D
Relevansi makna lirik lagu Bangun Pemudi Pemuda tetap kuat hingga saat ini, terutama di era globalisasi dan kemajuan teknologi. Lagu ini mengingatkan generasi muda untuk tetap memegang teguh identitas nasional dan nilai-nilai luhur bangsa, sambil terus beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Penciptaan Lagu Bangun Pemudi Pemuda
Penciptaan lagu Bangun Pemudi Pemuda memiliki latar belakang yang sarat dengan semangat perjuangan dan nasionalisme. Lagu ini diciptakan pada tahun 1943, di tengah-tengah masa penjajahan Jepang di Indonesia. Alfred Simanjuntak, seorang guru muda berusia 23 tahun saat itu, menuangkan gejolak batinnya sebagai anak bangsa yang menyaksikan tanah airnya terjajah.
Penciptaan lagu Bangun Pemudi Pemuda menjadi manifestasi dari keinginan kuat untuk membangkitkan semangat juang generasi muda Indonesia.
Proses penciptaan lagu Bangun Pemudi Pemuda tidak terlepas dari pengalaman hidup Alfred Simanjuntak sebagai seorang pendidik. Melansir dari buku 'Indonesia Pusaka' karya Dr. Sopan Adrianto, SE, M.Pd., saat menulis lagu ini, Alfred bekerja sebagai guru Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia di Semarang. Latar belakangnya sebagai guru memberikan Alfred perspektif yang unik tentang pentingnya peran pemuda dalam membangun masa depan bangsa.
Penciptaan lagu ini menjadi sarana baginya untuk menyampaikan pesan-pesan patriotisme kepada para murid dan generasi muda Indonesia secara lebih luas.
Penciptaan lagu Bangun Pemudi Pemuda ternyata membawa konsekuensi tersendiri bagi Alfred Simanjuntak. Ini karena sifat lagunya yang sangat patriotik, nama Alfred sempat masuk dalam daftar orang yang dicari oleh Kempetai, polisi militer Jepang. Fakta ini menunjukkan bahwa penciptaan lagu ini bukan tanpa risiko, namun Alfred tetap memilih untuk menyuarakan semangat perjuangan melalui karyanya. Keberanian Alfred dalam penciptaan lagu ini menjadi bukti komitmennya terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Meskipun diciptakan dalam suasana penjajahan, lagu Bangun Pemudi Pemuda tetap relevan hingga saat ini. Penciptaan lagu ini tidak hanya bertujuan untuk membangkitkan semangat perjuangan melawan penjajah, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan tanggung jawab kepada generasi muda Indonesia.
Lagu ini mengajak para pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa, menjunjung tinggi kejujuran, keikhlasan, dan kerja keras. Relevansi pesan inilah yang membuat lagu Bangun Pemudi Pemuda tetap dikumandangkan dalam berbagai acara nasional hingga saat ini.
Penciptaan lagu Bangun Pemudi Pemuda oleh Alfred Simanjuntak menjadi bukti bahwa seni, khususnya musik, dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan nasionalisme dan patriotisme.
Advertisement
Sosok Pencipta Lagu Bangun Pemudi Pemuda
Sosok pencipta lagu Bangun Pemudi Pemuda, Alfred Simanjuntak, merupakan figur yang menarik dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia. Lahir pada 8 September 1920 di Parlombuan, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Alfred menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai seorang pendidik.
Melansir dari buku 'Indonesia Pusaka' karya Dr. Sopan Adrianto, SE, M.Pd., sosok pencipta lagu Bangun Pemudi Pemuda ini memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, yang kemudian mempengaruhi karya-karyanya.
Perjalanan pendidikan Alfred Simanjuntak, sosok pencipta lagu Bangun Pemudi Pemuda, dimulai di Holland Indische School pada tahun 1935, di mana ia memperoleh pelajaran menyanyi. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Hollands Inlandsche Kweek School selama enam tahun. Selama masa pendidikannya, Alfred tidak hanya fokus pada bidang akademik, tetapi juga mengembangkan bakatnya dalam musik.
Ia menguasai berbagai alat musik seperti organ, piano, biola, dan gitar, yang kemudian menjadi modal berharga dalam karirnya sebagai musisi dan pencipta lagu.
Sebagai sosok pencipta lagu Bangun Pemudi Pemuda, Alfred Simanjuntak memiliki dedikasi yang luar biasa dalam dunia pendidikan. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia mengabdikan diri sebagai guru di berbagai tempat, termasuk Shakelschool di Kutoarjo, Madiun, dan Semarang. Puncaknya, pada tahun 1943, saat ia berusia 23 tahun, Alfred diterima menjadi guru menyanyi di Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia di Semarang. Pada masa inilah ia menciptakan lagu Bangun Pemudi Pemuda, menggabungkan pengalamannya sebagai pendidik dengan semangat nasionalismenya.
Dedikasi Alfred Simanjuntak sebagai sosok pencipta lagu Bangun Pemudi Pemuda tidak berhenti pada penciptaan lagu tersebut. Pada tahun 1950, ia melanjutkan studinya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, menunjukkan kecintaannya pada ilmu pengetahuan. Bahkan, pada tahun 1954, Alfred menempuh pendidikan di tiga perguruan tinggi di Belanda secara bersamaan untuk mempelajari bahasa Belanda.
Komitmennya dalam dunia pendidikan dan seni membuat Alfred dianugerahi gelar Doctor Honoris Causa (DR. HC) dari Saint John University atas pengabdiannya selama 60 tahun di bidang pendidikan.
Sosok pencipta lagu Bangun Pemudi Pemuda, Alfred Simanjuntak, meninggal dunia pada 25 Juni 2014 di Tangerang, meninggalkan warisan tak ternilai bagi bangsa Indonesia. Karyanya, terutama lagu Bangun Pemudi Pemuda, tetap menjadi bagian integral dari perayaan hari besar nasional dan upacara kenegaraan. Dedikasi
Alfred dalam dunia pendidikan dan musik nasional menjadikannya sosok inspiratif bagi generasi muda Indonesia. Melalui karyanya, Alfred Simanjuntak terus mengingatkan kita akan pentingnya semangat nasionalisme dan peran vital generasi muda dalam membangun bangsa.