Sukses

Atasi Kanker Pankreas dengan Whipple Surgery, Simak 6 Prosedurnya

Kanker pankreas merupakan salah satu jenis kanker yang paling menantang untuk diobati.

Liputan6.com, Jakarta Kanker pankreas adalah salah satu jenis kanker paling mematikan, sering kali baru terdeteksi pada tahap lanjut dan sulit diobati. Namun, ada sebuah prosedur bedah kompleks yang dapat menjadi pilihan untuk menangani kanker pankreas atau kanker saluran empedu, yaitu operasi Whipple.

DR. dr. Wifanto Saditya Jeo, Sp.B-KBD, seorang dokter spesialis bedah digestif dari RS MRCCC Siloam Semanggi, menjelaskan bahwa pankreas adalah organ penting dalam sistem pencernaan manusia yang terletak di belakang rongga perut. Salah satu fungsi utama pankreas adalah memproduksi hormon dan enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan. Namun, ketika sel-sel di pankreas mulai tumbuh secara tidak terkendali, kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan tumor ganas yang dikenal sebagai kanker pankreas.

"Kanker pankreas memiliki gejala yang tidak spesifik dan sulit dideteksi pada tahap awal. Gejala yang mungkin muncul termasuk nyeri perut, penurunan berat badan, gangguan pencernaan, dan kulit menjadi kuning. Pada banyak kasus, pasien sering kali baru terdiagnosis ketika sudah memasuki tahap lanjutan," ujar dr. Wifanto seperti dikutip Liputan6.com dari fimela.com, Rabu (31/7/2024). 

Untuk mengatasi kanker pankreas, salah satu prosedur yang dapat dilakukan adalah operasi Whipple. Prosedur bedah ini bertujuan untuk mengangkat tumor yang berlokasi di kepala pankreas. Selain itu, operasi ini juga dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi lain yang melibatkan kepala pankreas, seperti kista pankreas, tumor neuroendokrin, atau tumor di daerah saluran empedu.

"Operasi Whipple biasanya menjadi pilihan ketika tumor belum menyebar ke organ lain di sekitar pankreas. Dalam prosedur ini, dokter spesialis bedah akan mengangkat bagian dari pankreas, bagian pertama usus kecil (duodenum), sebagian saluran empedu, dan kantong empedu. Dalam beberapa kasus, sebagian dari lambung atau tubuh pankreas juga dapat diangkat," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prosedur Whipple Surgery

Operasi Whipple adalah prosedur bedah yang sangat kompleks, memerlukan keahlian tinggi dari tim bedah serta fasilitas medis yang lengkap. Biasanya, operasi ini memakan waktu sekitar 6-8 jam. Berikut adalah tahapan utama dalam prosedur bedah Whipple:

1. Persiapan Pra-Operasi

Sebelum operasi dimulai, pasien akan menjalani serangkaian tes diagnostik dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi kondisi kesehatannya secara menyeluruh. Tes ini meliputi pemeriksaan darah, pencitraan seperti CT scan atau MRI, serta konsultasi dengan spesialis bedah dan anestesi. Pasien juga akan diberikan instruksi mengenai persiapan pra-operasi, seperti puasa makan dan minum sebelum operasi.

2. Anestesi

Sebelum prosedur dimulai, pasien akan diberikan anestesi umum agar tertidur selama operasi berlangsung. Anestesi ini akan diberikan oleh dokter spesialis anestesi yang terlatih dan akan terus memantau kondisi pasien sepanjang operasi.

3. Akses ke Pankreas

Selanjutnya, tim bedah akan membuat sayatan kecil (laparoskopi) pada perut untuk mengakses organ-organ yang akan dioperasi. Sayatan ini biasanya dibuat di bagian tengah atau kanan atas perut.

4. Evaluasi dan Pengangkatan Organ

Setelah akses ke organ-organ seperti pankreas, duodenum (bagian pertama usus kecil), saluran empedu, dan kantong empedu terbuka, tim bedah akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengevaluasi sejauh mana tumor telah menyebar dan menentukan organ mana saja yang perlu diangkat. Bagian kepala pankreas biasanya menjadi target utama dalam prosedur ini.

5. Pengangkatan dan Rekonstruksi

Jika tumor terlokalisasi di kepala pankreas, dokter bedah akan mengangkat bagian tersebut, bersama dengan sebagian dari duodenum, saluran empedu, dan kantong empedu. Dalam beberapa kasus, sebagian dari lambung atau tubuh pankreas juga dapat diangkat. Setelah pengangkatan organ-organ yang terkena, langkah selanjutnya adalah melakukan rekonstruksi atau penyambungan kembali organ-organ yang tersisa. Proses ini melibatkan penyambungan usus, saluran empedu, dan pankreas dengan hati-hati untuk memastikan kelancaran aliran makanan dan cairan pencernaan.

6. Penutupan Sayatan

Setelah prosedur selesai, sayatan pada perut akan ditutup dengan jahitan atau perekat medis. Perawatan luka yang tepat sangat penting untuk memastikan penyembuhan optimal dan mencegah infeksi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.