Sukses

Sindrom Mata Kering pada Anak, Ini Gejala Awal dan Dampak Screen Time yang Berlebihan

Mata kering pada anak sering kali menjadi masalah kesehatan yang kurang diperhatikan oleh orang tua.

Liputan6.com, Jakarta Mata kering pada anak sering kali menjadi masalah kesehatan yang kurang diperhatikan oleh orang tua. Gejala awal seperti rasa gatal, kemerahan, dan ketidaknyamanan saat melihat bisa menjadi tanda bahwa mata anak mengalami kekurangan kelembapan.

Menurut Dr. Maria Nguyen, seorang ahli oftalmologi anak, "Gejala ini bisa menjadi tanda awal dari masalah yang lebih serius, terutama jika tidak ditangani dengan baik" (Journal of Pediatric Ophthalmology, 2023).

Sebagian besar orang tua mungkin tidak menyadari bahwa screen time yang berlebihan dapat memperburuk kondisi ini, mengingat anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget dan komputer. Dampak dari screen time yang berlebihan terhadap kesehatan mata anak semakin menjadi perhatian utama di kalangan ahli kesehatan.

Dr. James Lee dari American Academy of Pediatrics menjelaskan, "Paparan layar yang terus-menerus mengurangi frekuensi berkedip, yang penting untuk melumasi dan menjaga kelembapan mata."

Tanpa pengawasan dan batasan yang tepat, risiko mata kering dapat meningkat dan mengganggu kesejahteraan anak. Memahami gejala awal mata kering dan dampak dari screen time yang berlebihan sangat penting untuk menjaga kesehatan mata anak dan mencegah masalah yang lebih serius di kemudian hari, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (31/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gejala Mata Kering pada Anak

Mata kering, atau sindrom mata kering, dapat menampilkan berbagai gejala yang bisa dirasakan oleh anak-anak. Gejala awal mata kering meliputi rasa gatal atau terbakar, kemerahan pada mata, dan ketidaknyamanan saat membaca atau menatap layar. Anak-anak mungkin juga mengeluh tentang mata mereka yang terasa "berpasir" atau berat.

Jika gejala ini dibiarkan tanpa penanganan, mata kering dapat menyebabkan pandangan kabur dan sensasi mata yang kering atau kaku.

Menurut Dr. Nguyen, "Gejala mata kering pada anak sering kali dianggap remeh dan tidak langsung dihubungkan dengan penggunaan layar yang berlebihan. Namun, tanda-tanda ini perlu diperhatikan sebagai indikasi awal bahwa mata anak mungkin membutuhkan perhatian khusus" (Journal of Pediatric Ophthalmology, 2023).

Anak-anak mungkin tidak selalu mengeluh tentang ketidaknyamanan ini, sehingga penting bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda fisik seperti sering mengedipkan mata atau mengelap mata secara berlebihan.

3 dari 3 halaman

Dampak Screen Time pada Kesehatan Mata

Penggunaan perangkat digital yang berlebihan, seperti smartphone, tablet, dan komputer, telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari anak-anak. Namun, paparan yang berkepanjangan terhadap layar dapat berdampak negatif pada kesehatan mata. Saat anak-anak terlalu lama menatap layar, frekuensi berkedip mereka berkurang secara signifikan.

Berkedip adalah mekanisme alami untuk melumasi mata dan menghilangkan partikel asing, sehingga mengurangi frekuensi berkedip dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi.

Menurut Dr. Lee, "Screen time yang berlebihan mengganggu keseimbangan alami kelembapan mata, yang dapat memperburuk kondisi mata kering dan menyebabkan gejala yang lebih parah jika tidak dikendalikan" (American Academy of Pediatrics, 2023).

Selain itu, paparan layar yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan kelelahan mata digital, yang ditandai dengan gejala seperti sakit kepala, mata merah, dan kesulitan fokus. Kelelahan mata digital ini dapat memperburuk masalah mata kering, menciptakan siklus yang sulit dipecahkan tanpa perubahan perilaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.