Liputan6.com, Jakarta Selain meninggalkan kenangan, orang tua yang meninggal sering menyertakan harta kekayaan jadi warisan. Mulai dari uang, perhiasan, hingga aset tanah atau rumah yang bernilai. Namun tidak dengan kisah wanita meninggalkan uang sobek hingga berkeping-keping.
Dilansir Liputan6.com dari South China Morning Post, Rabu (31/7/2024), sebuah bank di China dipuji karena memperbaiki uang kertas yang dipotong menjadi lebih dari 100.000 keping oleh seorang wanita yang menderita depresi. Kejadian viral ini terjadi di Bank Industri dan Komersial China (ICBC) di Kunming, provinsi Yunnan, China barat daya. Seorang bermarga Zhang membawa uang tunai tersebut pada bulan Juni.
Tugas menyatukan uang kertas senilai 32.000 yuan (Rp 72 Juta) membutuhkan waktu lebih dari 20 hari bagi empat karyawan untuk menyelesaikannya. Zhang mengungkapkan bahwa uang tersebut telah dipotong-potong oleh saudara iparnya yang baru saja meninggal lima tahun lalu karena masalah kesehatan mental. Zhang berharap dapat menukar uang sobek tersebut untuk membantu keluarganya yang tinggal di desa pegunungan provinsi Sichuan.
Advertisement
Keluarga itu miskin dan sangat membutuhkan uang. Mereka membawa pecahan-pecahan itu ke beberapa bank lokal, dengan harapan dapat ditukar menjadi uang kertas utuh. Meskipun peraturan Tiongkok menetapkan bank harus menukarkan uang kertas yang tidak lengkap atau bernoda secara gratis, beberapa bank menolak permintaan mereka karena terlalu merepotkan untuk menyatukan pecahan-pecahan uang tersebut.
Staff Bank Kewalahan Menghitung Ratusan Ribu Potongan Uang
Bank Industri dan Komersial China (ICBC) di Kunming mengalami kejadian viral yang luar biasa. Empat karyawan bank tersebut kewalahan menghitung dan menyatukan lebih dari 100.000 potongan uang sobek. Tugas ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran luar biasa.
Menurut laporan Beijing Youth Daily, uang senilai 32.000 yuan itu dibawa oleh seorang wanita bernama Zhang. Zhang berharap bank bisa menukarkan warisan uang sobek yang dimiliki keluarganya. Bank tersebut akhirnya menyetujui dan menugaskan empat karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Proses penyatuan uang kertas itu memakan waktu lebih dari 20 hari. Para staf bank menggunakan kaca pembesar untuk mengidentifikasi setiap potongan kecil.Â
"Ini pertama kalinya kami melihat begitu banyak pecahan uang kertas. Ada lebih dari 100.000 lembar, beberapa bahkan lebih kecil dari kuku jari," kata salah satu pekerja.
Â
Â
Advertisement
Suami dan Anak Butuh Uang Sobek Jadi Utuh
Zhang mengunjungi keluarganya di Sichuan yang tinggal di sebuah desa pegunungan. Keluarga itu jatuh miskin setelah saudara iparnya, yang mengalami gangguan jiwa, meninggal. Keadaan ini memaksa mereka mencari cara untuk menukarkan uang sobek yang ditinggalkan sebagai warisan.
Saudara ipar Zhang yang menderita gangguan kesehatan mental memotong uang tersebut lima tahun lalu. Zhang mengungkapkan bahwa uang tersebut sangat penting untuk kehidupan keluarganya.Â
"Kehidupan saudara saya tidaklah mudah, dan jika uang itu dapat ditukar, itu akan sangat membantu mereka," kata Zhang.
Ketika membawa uang sobek itu ke bank lokal, mereka ditolak. Peraturan Tiongkok memang mengharuskan bank untuk menukarkan uang kertas yang tidak lengkap atau bernoda secara gratis, tetapi bank-bank tersebut merasa tugas ini terlalu merepotkan. Akhirnya, Zhang memutuskan untuk mencoba keberuntungannya di Bank Industri dan Komersial China di Kunming.