Sukses

Cara Efektif Mengontrol Keinginan Belanja, Ini 3 Tips Praktis yang Bisa Dicoba

Belanja impulsif sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak orang, terutama dalam era di mana iklan dan promosi terus-menerus menggoda untuk membeli barang-barang yang sering kali tidak diperlukan.

Liputan6.com, Jakarta Belanja impulsif sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak orang, terutama dalam era di mana iklan dan promosi terus-menerus menggoda untuk membeli barang-barang yang sering kali tidak diperlukan. Mengontrol keinginan belanja bukan hanya tentang menahan diri, tetapi juga tentang memahami kebiasaan belanja dan membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Dengan pendekatan yang tepat, seseorang dapat mengelola pengeluaran dengan lebih efektif dan mencegah pemborosan yang tidak perlu. Untuk membantu mengatasi dorongan belanja yang berlebihan, penting untuk menerapkan strategi yang sederhana namun efektif.

Memahami kapan dan mengapa muncul keinginan untuk berbelanja dapat memberikan wawasan berharga tentang pola belanja. Artikel ini akan membahas tiga tips praktis yang dapat diterapkan untuk mengontrol keinginan belanja. Tips ini dapat membantu Anda menjadi lebih bijak dalam mengelola keuangan dan membuat keputusan belanja yang lebih terencana seperti yang dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (31/7/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Terapkan Prinsip 24 Jam

Dalam situasi belanja impulsif, prinsip 24 jam bisa menjadi solusi efektif untuk menghindari pemborosan. Dengan menerapkan prinsip ini, Anda memberi diri waktu 24 jam untuk menilai apakah barang yang ingin dibeli benar-benar penting.

Selama waktu ini, pertimbangkan apakah barang tersebut benar-benar diperlukan atau hanya keinginan sesaat. Evaluasi juga apakah harga barang sesuai dengan manfaatnya dan apakah ada alternatif yang lebih hemat.Setelah periode 24 jam berlalu, Anda akan lebih mampu membuat keputusan yang lebih rasional.

Prinsip ini membantu menghindari keputusan belanja yang tergesa-gesa dan memungkinkan pengelolaan keuangan yang lebih bijak. Dengan demikian, Anda dapat mengontrol pengeluaran dan mengurangi risiko pembelian yang tidak perlu.

3 dari 4 halaman

2. Jangan Membeli, Cukup Telusuri

Ternyata, berbelanja juga bisa membuat anda merasa bahagia dan puas, lho! Ketika berbelanja, otak akan melepaskan dopamin, yaitu bahan kimia yang membuat anda merasa senang saat melakukan sesuatu yang menyenangkan. Jadi, saat menelusuri produk belanja, dopamin juga meningkat, tanpa perlu membeli barang untuk menghindari pemborosan.

Dalam menghadapi godaan belanja, salah satu strategi yang efektif adalah dengan hanya menelusuri barang tanpa segera membelinya. Pendekatan ini memungkinkan Anda untuk mengevaluasi dan membandingkan berbagai opsi sebelum membuat keputusan pembelian.

4 dari 4 halaman

3. Perhatikan Kualitas dan Jumlah

Ketika berbelanja, penting untuk memperhatikan kualitas barang yang akan dibeli. Pilihlah produk yang benar-benar berkualitas, meskipun harganya mungkin sedikit lebih tinggi. Kualitas barang yang baik akan memastikan daya tahan yang lebih lama, sehingga tidak perlu menggantinya dalam waktu dekat.

Untuk kebutuhan rumah tangga, perhatikan keseimbangan antara jumlah barang dan harga. Pastikan bahwa barang yang dibeli memiliki kualitas yang sebanding dengan harganya. Hindari pengeluaran yang tidak perlu untuk barang dengan kualitas rendah atau membeli produk mahal yang tidak memenuhi kebutuhan secara optimal.

Dengan mengelola belanja secara bijak, dapat menyisihkan uang untuk tabungan. Memiliki tabungan yang cukup sangat bermanfaat untuk masa depan. Kontrol dorongan belanja untuk menghindari pemborosan dan manfaatkan tips ini untuk berbelanja secara efisien dan hemat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.