Sukses

Jangan Tertipu! Ini 4 Tanda Orang Bohong yang Perlu Diketahui

Mendeteksi kebohongan bisa menjadi keterampilan penting dalam berbagai situasi, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional.

Liputan6.com, Jakarta Mendeteksi kebohongan bisa menjadi keterampilan penting dalam berbagai situasi, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional. Orang yang berbohong seringkali memberikan petunjuk yang tidak langsung melalui bahasa tubuh, perubahan suara atau ketidak cocokan dalam cerita mereka.

Mengetahui tanda-tanda ini dapat membantu menghindari penipuan dan memastikan interaksi yang lebih jujur dan transparan.Dalam artikel ini, akan diuraikan empat tanda utama yang dapat mengindikasikan seseorang sedang berbohong. Memahami sinyal-sinyal ini dapat memberikan wawasan tambahan untuk menilai kebenaran dari apa yang dikatakan seseorang.

Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda dapat menjadi lebih waspada dan bijaksana dalam menilai situasi, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang akurat. Dhimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa tanda-tanda orang saat berbohong, Rabu (31/7/2024).

2 dari 5 halaman

1. Ekspresi Wajah yang Tidak Konsisten

Salah satu ciri yang paling sering terlihat ketika seseorang berbohong adalah ekspresi wajah yang tidak sejalan dengan apa yang mereka ucapkan. Orang yang sedang berbohong seringkali merasa cemas atau gelisah, yang terlihat jelas melalui gerakan wajah yang tidak lazim, seperti kerutan di dahi atau bibir yang gelisah. Selain itu, mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mempertahankan kontak mata atau bahkan terlalu berlebihan dalam melakukannya.

3 dari 5 halaman

2. Bahasa Tubuh yang Tidak Sinkron

Bahasa tubuh juga dapat memberikan petunjuk apakah seseorang tengah bermain sandiwara. Misalnya, orang yang berbohong cenderung melakukan gerakan defensif, seperti menyilangkan tangan di dada atau menutupi mulut dengan tangan mereka.

Mereka juga mungkin melakukan gerakan yang tidak sejalan dengan kata-kata yang mereka ucapkan, misalnya menggelengkan kepala sambil berkata "ya". Perubahan tiba-tiba dalam perilaku non-verbal, seperti menggaruk kepala atau menggosok hidung, juga dapat menjadi petunjuk yang tidak boleh diabaikan.

4 dari 5 halaman

3. Cerita yang Tidak Konsisten

Seseorang yang tidak jujur mungkin akan mengutarakan hal-hal yang tak konsisten dalam narasinya. Mereka mungkin akan menghadirkan detail-detail yang berubah-ubah atau tak masuk akal, bahkan mungkin akan menyampaikan versi yang berbeda dari suatu kejadian kepada orang yang berbeda. Jika ada kecurigaan bahwa seseorang sedang berbohong, maka tak ada salahnya meluangkan waktu untuk menilai konsistensi ceritanya dan mencari inkonsistensi yang mungkin terjadi.

5 dari 5 halaman

4. Respons Emosional yang Tidak Sesuai Porsinya

Seseorang yang berbohong seringkali menunjukkan reaksi emosional yang tidak seimbang dalam situasi tertentu. Mereka bisa menjadi terlalu defensif atau terlalu agresif ketika dihadapkan dengan pertanyaan atau kritik, atau bahkan tampak terlalu cuek dan acuh tak acuh dalam situasi yang seharusnya memunculkan kekhawatiran atau kegelisahan.

Reaksi emosional yang tidak sesuai dengan konteks dapat menjadi petunjuk bahwa seseorang sedang berusaha menyembunyikan sesuatu. Namun, anda harus ingat bahwa tanda-tanda ini tidak selalu menjamin bahwa seseorang sedang berbohong.

Beberapa orang mungkin secara alami memiliki ekspresi wajah atau bahasa tubuh yang tidak konsisten, sementara yang lain mungkin merasa cemas atau gelisah karena alasan lain. Oleh karena itu, jika merasa curiga bahwa seseorang sedang berbohong, penting bagi anda untuk mengevaluasi semua petunjuk dengan hati-hati dan tidak terburu-buru membuat kesimpulan.

Lebih baik memberikan keuntungan dari keraguan daripada menuduh seseorang tanpa bukti yang cukup. Dalam mengidentifikasi kebohongan, anda juga perlu menggunakan bahasa yang menarik agar pesan dapat tersampaikan dengan jelas.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence