Liputan6.com, Jakarta Banyak orangtua memilih minyak zaitun sebagai pilihan utama untuk merawat kulit bayi mereka. Minyak ini dipercaya terbuat dari bahan alami yang aman bagi bayi dan anak-anak.
Minyak zaitun sering digunakan untuk meredakan iritasi, mengatasi ruam popok, dan menjaga kelembapan kulit bayi. Namun, siapa sangka bahwa penggunaan minyak zaitun pada bayi ternyata bisa membawa risiko tertentu.
Mengoleskan minyak zaitun atau minyak bunga matahari pada kulit bayi dapat menghambat perkembangan pelindung kulit alami (skin barrier) yang penting untuk mencegah kehilangan air dan melindungi dari alergi. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini fakta terkait penggunaan minyak zaitun untuk bayi, Rabu (31/7/2024).
Advertisement
Minyak Zaitun Bahaya Untuk Bayi
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Manchester di Inggris, yang diterbitkan dalam Journal Acta Dermato-Venereologica, mengungkapkan bahwa pada tahun 1940-an, angka kejadian eksim pada anak usia 5-15 tahun adalah sekitar 5%. Saat ini, angka tersebut telah meningkat menjadi sekitar 30%.
Untuk studi lebih lanjut, tim peneliti menganalisis 115 bayi baru lahir di Rumah Sakit Saint Mary Manchester dan membagi mereka menjadi tiga kelompok: kelompok yang menggunakan minyak zaitun, kelompok yang menggunakan minyak bunga matahari, dan kelompok yang tidak menggunakan minyak.
Bayi-bayi dalam kelompok yang menggunakan minyak dioleskan beberapa tetes minyak ke kulit mereka dua kali sehari selama 28 hari. Pada akhir minggu ke-4, para peneliti memeriksa struktur lamela lipid pada kulit bayi di ketiga kelompok tersebut.
Advertisement
Pakai Minyak Zaitun untuk Lembapkan Kulit Bayi, Amankah?
Lamela lipid, yang secara harfiah berarti pelat atau serpihan lemak, terletak di stratum korneum – lapisan terluar kulit yang memiliki peran penting sebagai penghalang vital bagi kulit.
Menariknya, mengoleskan minyak zaitun dapat memperlambat perkembangan lamela lipid pada pelindung kulit. Penelitian menunjukkan bahwa pada dua kelompok bayi yang diberi minyak, perkembangan lamela lipidnya lebih lambat dibandingkan dengan kelompok bayi yang tidak diberi minyak.
“Jika kita menganggap fungsi pelindung kulit seperti dinding yang terbuat dari batu bata sel, maka lamela lipid adalah mortar yang menyatukan batu bata tersebut. Jika lamela lipid tidak cukup berkembang, retakan akan muncul yang memungkinkan air keluar dan benda asing masuk," jelas Alison Cooke, seorang peneliti dan dosen Obstetri di Universitas Manchester.
Meskipun penelitian tersebut menunjukkan bahwa kulit bayi yang diolesi minyak lebih terhidrasi, para peneliti menegaskan bahwa ini bukanlah alasan yang cukup kuat karena efek jangka panjangnya belum diketahui.
Sementara itu, para peneliti juga tidak merekomendasikan penggunaan minyak zaitun atau minyak bunga matahari pada kulit bayi baru lahir yang sehat.
"Kita perlu melakukan lebih banyak penelitian mengenai penggunaan berbagai jenis minyak dan juga mempelajari kemungkinan kaitannya dengan eksim. Penggunaan kedua minyak ini pada kulit bayi yang baru lahir sebaiknya dihindari," kata Cooke.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence