Sukses

Biofuel adalah Bahan Bakar Ramah Lingkungan, Simak 10 Manfaatnya

Biofuel adalah bahan bakar yang dihasilkan dari biomassa.

Liputan6.com, Jakarta Biofuel merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari biomassa, yaitu materi organik asal tumbuhan dan hewan. Namun, sebagian besar produksi biofuel berasal dari sumber tumbuhan, menjadikannya alternatif energi yang ramah lingkungan.

Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, biofuel menawarkan solusi yang menguntungkan baik dari segi lingkungan maupun ekonomi. Keberadaan biofuel sangat penting dalam konteks perubahan iklim. Dengan menggunakan sumber daya terbarukan seperti tanaman, emisi gas rumah kaca dapat diminimalkan.

Proses produksi biofuel juga menyimpan potensi untuk mengurangi limbah pertanian, di mana produk sampingan dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi. Di samping itu, biofuel berkontribusi terhadap ketahanan energi suatu negara. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal, negara dapat mengurangi ketergantungan pada impor energi.

Semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, biofuel diperkirakan akan menjadi salah satu pilar utama dalam transformasi energi global. Berikut ini manfaat biofuel yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (31/7/2024). 

2 dari 4 halaman

Apa Itu Biofuel

Biofuel juga dikenal sebagai bahan bakar hayati atau bahan bakar nabati, adalah bahan bakar yang dihasilkan dari pengolahan bahan-bahan organik yang berasal dari biomassa. Istilah "bio" diambil dari sifat produksinya yang menggunakan senyawa-senyawa dari makhluk hidup, seperti tanaman dan hewan sebagai bahan dasar. Biofuel berbeda secara signifikan dari kebanyakan bahan bakar tradisional yang berbahan dasar minyak bumi atau batubara. Biofuel menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbarui sebagai bahan dasarnya. Ini membuat biofuel menjadi harapan besar, untuk menciptakan keberlanjutan lingkungan di masa depan. Dalam proses pembuatannya, biofuel umumnya melibatkan fiksasi karbon kontemporer, seperti yang terjadi pada tumbuhan atau mikroalga melalui proses fotosintesis. Proses ini memungkinkan biofuel untuk menyerap karbon dioksida selama masa pertumbuhan bahan baku, sehingga dapat mengurangi jejak karbon secara keseluruhan.

Sebagai upaya untuk mengatasi krisis iklim global, mengurangi bahkan menghentikan pemanfaatan energi fosil menjadi sebuah keharusan. Namun, banyak negara menghadapi kesulitan dalam menghentikan penggunaan energi fosil karena ketergantungan yang sangat kuat terhadap bahan bakar ini. Minyak bumi, gas, dan batubara, meskipun harganya relatif murah, menjadi sumber energi utama di banyak negara. Menurut Departemen Energi Amerika Serikat, biofuel seperti etanol menghasilkan karbon dioksida hingga 48 persen lebih sedikit dibandingkan dengan bensin konvensional. Sementara itu, penggunaan biodiesel hanya melepaskan seperempat jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan oleh diesel konvensional. Hal ini menjadikan biofuel sebagai pilihan yang jauh lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Secara total, terdapat 50-60 spesies komoditas tanaman alternatif yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan biofuel.

Tanaman penghasil biofuel adalah:

  1. Jatfora
  2. Gula tebu
  3. Saga utan
  4. Kecipir
  5. Kelor kenari 
  6. Kepok
  7. Tengkawang tungkul
  8. Tengkaw terindak
  9. Mindi
  10. Margosa
  11. Bengku Rambutan
  12. Sirsak
  13. Wijen
  14. Jarak (kastroli)
  15. Jarak Pagar
  16. Kelapa sawit
  17. Bidar

 

3 dari 4 halaman

Manfaat Biofuel

Penggunaan biofuel menawarkan serangkaian manfaat yang signifikan, serta berdampak luas pada lingkungan, ekonomi dan masyarakat secara umum. Biofuel yang dihasilkan dari bahan organik atau biomassa, menjadi alternatif yang sangat berharga dibandingkan dengan bahan bakar fosil yang tradisional. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari penggunaan biofuel:

1. Keberlanjutan Lingkungan

Biofuel merupakan sumber energi yang terbarukan, berasal dari bahan organik seperti tanaman dan hewan. Penggunaan biofuel memiliki dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan karena secara efektif mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Dalam proses pembakarannya, biofuel menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen oksida. Hal ini berkontribusi pada perlindungan lingkungan dan mitigasi perubahan iklim global, serta meningkatkan kualitas udara yang pada gilirannya berpengaruh positif terhadap kesehatan masyarakat.

2. Pengurangan Ketergantungan pada Energi Fosil

Salah satu manfaat utama dari biofuel adalah kemampuannya untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil seperti minyak bumi dan batubara. Dengan beralih ke biofuel, risiko fluktuasi harga minyak dunia dapat diminimalkan, dan keamanan energi suatu negara dapat ditingkatkan. Ketergantungan yang lebih rendah pada bahan bakar fosil membantu negara menjadi lebih mandiri dalam hal penyediaan energi, mengurangi kerentanan terhadap ketidakstabilan pasar energi global.

3. Penciptaan Lapangan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi

Industri biofuel berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor, mulai dari pertanian hingga pengolahan dan distribusi biofuel. Proses produksi biofuel menciptakan peluang kerja baru, yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan, khususnya di daerah-daerah pedesaan yang bergantung pada pertanian. Dengan berkembangnya industri biofuel, sektor pertanian dan perkebunan juga mengalami peningkatan, yang berdampak positif pada ekonomi lokal.

4. Diversifikasi Sumber Energi

Penggunaan biofuel mendiversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Diversifikasi ini sangat penting untuk mengantisipasi kemungkinan kelangkaan sumber daya alam dan fluktuasi harga bahan bakar. Dengan memiliki berbagai sumber energi, negara dapat lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan dan perubahan dalam pasokan energi di masa depan.

 

4 dari 4 halaman

5. Peningkatan Kualitas Udara

Biofuel memberikan keuntungan tambahan dalam hal kualitas udara, karena emisinya yang lebih bersih. Dengan mengurangi polutan berbahaya seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida, biofuel membantu mengurangi pencemaran udara. Peningkatan kualitas udara berdampak positif pada kesehatan masyarakat dengan mengurangi risiko penyakit pernapasan dan masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan polusi udara.

6. Perlindungan Lahan dan Lingkungan

Produksi tanaman untuk biofuel dapat berperan dalam perlindungan lahan pertanian dan hutan. Dengan memberikan alternatif ekonomi yang berkelanjutan, biofuel membantu mengurangi deforestasi dan degradasi lahan. Ini penting untuk melindungi ekosistem alami dan memastikan kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.

7. Pengurangan Sampah Organik

Biofuel juga dapat diproduksi dari limbah organik, seperti limbah makanan dan kotoran hewan. Pemanfaatan limbah organik untuk biofuel membantu dalam pengelolaan sampah dan mengurangi dampak negatif dari limbah yang tidak dikelola dengan baik. Ini mendukung praktik pengelolaan limbah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

8. Energi Terbarukan dan Berkelanjutan

Sebagai sumber energi terbarukan, biofuel dapat diperbarui secara berkelanjutan melalui praktik pertanian dan perkebunan yang terencana dengan baik. Ini mendukung pemenuhan kebutuhan energi jangka panjang tanpa menghabiskan sumber daya alam yang terbatas, menjadikannya pilihan yang lebih berkelanjutan untuk masa depan.

9. Pengembangan Teknologi Hijau dan Inovasi

Penggunaan biofuel mendorong pengembangan teknologi hijau dan inovasi dalam industri energi. Investasi dalam teknologi biofuel berkontribusi pada peningkatan efisiensi mesin dan proses produksi, serta mendorong inovasi yang dapat mengoptimalkan penggunaan biofuel dan mengurangi dampak lingkungan.

10. Dukungan Ekonomi bagi Petani dan Peternak

Produksi bahan baku biofuel memberikan peluang ekonomi tambahan bagi petani dan peternak. Dengan meningkatnya permintaan untuk bahan baku biofuel, pendapatan petani dan peternak dapat meningkat, yang pada akhirnya memperbaiki kualitas hidup mereka dan mendukung kesejahteraan ekonomi di komunitas pedesaan.