Liputan6.com, Jakarta Nama Diananda Choirunisa bersinar terang di tengah gemerlapnya Olimpiade Paris 2024. Atlet panahan Indonesia ini berhasil mencuri perhatian dunia dengan keberhasilannya melaju ke babak 16 besar dalam nomor perorangan putri. Pertandingan yang berlangsung di Les Invalides pada 30 Juli 2024 itu menjadi panggung pertunjukan dramatis, di mana Diananda menunjukkan kemampuannya yang luar biasa dalam menghadapi tekanan.
Baca Juga
Advertisement
Bertemu dengan wakil Amerika Serikat, Catalina Gnoriega, di babak 32 besar, Diananda Choirunisa sempat tertinggal hingga set ketiga. Dengan tekad yang membara, ia berhasil menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan untuk dilanjutkan ke shoot-off. Pada babak penentu ini, Diananda menunjukkan ketenangannya yang mengesankan dengan meraih skor 10, mengalahkan Gnoriega yang hanya mencatatkan skor 8.Â
Dengan kemenangan tipis 6-5, Diananda memastikan tempatnya di babak 16 besar. Kini, Diananda Choirunisa bersiap untuk menghadapi Bhajan Kaur dari India dalam perjuangan berikutnya. Berikut kiprah Diananda Choirunisa sebagai atlet panahan Indonesia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (31/7/2024).
Perjalanan karir Diananda Choirunisa
Diananda Choirunisa, pemanah berbakat yang lahir di Surabaya pada 16 Maret 1997, telah menjelma menjadi salah satu atlet panahan terkemuka Indonesia dengan perjalanan karir yang mengesankan. Terinspirasi oleh ibunya, Ratih Widyanti, seorang atlet panahan Jawa Timur, Diananda mulai berlatih panahan sejak usia tujuh tahun. Langkah pertamanya dalam dunia kompetitif dimulai pada usia sepuluh tahun, dan sejak saat itu, ia terus menunjukkan perkembangan yang mengesankan.
Memasuki arena profesional pada tahun 2013, Diananda segera meraih perhatian dengan kemampuannya yang menonjol. Keberhasilannya dalam berbagai turnamen telah membuktikan dedikasi dan bakatnya. Pada tahun 2015, ia mengikuti World Archery Championship di Kopenhagen, Denmark, yang menjadi salah satu tonggak penting dalam karirnya. Tidak lama setelah itu, pada SEA Games 2017, Diananda meraih medali emas, memperkuat statusnya sebagai salah satu pemanah terbaik di Asia Tenggara.
Diananda juga menunjukkan konsistensi yang luar biasa dengan menjadi wakil Indonesia dalam Olimpiade Tokyo 2020. Prestasinya di kancah internasional semakin mengesankan dengan meraih medali perunggu di Piala Dunia Shanghai 2018. Selain medali emas di SEA Games 2013 dan 2017, Diananda telah menunjukkan kemampuannya dalam berbagai kompetisi global.
Di luar prestasinya di lapangan, Diananda juga memiliki kehidupan pribadi yang harmonis. Pada Juni 2021, ia menikah dengan Danie Pratama, seorang anggota TNI. Pencapaian dan dedikasi Diananda dalam panahan tidak hanya membanggakan Indonesia tetapi juga menginspirasi banyak orang dengan semangat dan komitmennya yang tak kenal lelah.
Perjalanan karir Diananda Choirunisa adalah contoh nyata dari kerja keras, ketekunan, dan passion yang luar biasa. Dengan segudang prestasi yang telah diraihnya, Diananda terus menjadi simbol kebanggaan dan inspirasi dalam dunia panahan.
Advertisement
Performa Diananda Choirunisa pada Olimpiade Paris 2024
Pada Olimpiade Paris 2024, Diananda Choirunisa sekali lagi membuktikan kualitas dan konsistensinya sebagai salah satu pemanah terbaik dunia. Dengan mencatatkan skor tertinggi dalam kariernya, yaitu 670 poin dari 12 set, Diananda menunjukkan performa yang sangat mengesankan.Â
Dari total 72 anak panah yang ditembakkan, 45 di antaranya berhasil ditempatkan di lingkaran terdalam, yaitu 10 (33 kali) dan X (12 kali), memperlihatkan ketepatan dan keahliannya yang luar biasa. Skor 670 ini menempatkannya di peringkat keenam dalam ranking round panahan, sebuah pencapaian yang membanggakan.
Prestasi Diananda pada Olimpiade Paris 2024 mencatatkan rekor pribadi tertinggi, melampaui pencapaiannya di Olimpiade Tokyo 2020, di mana ia menempati ranking ke-40 dengan skor 631. Selisih dua poin dari Casey Kaufhold yang berada di posisi keempat menunjukkan betapa tipisnya perbedaan antara Diananda dan para pesaing teratas, termasuk Yang Xiao Lei dari China yang menempati peringkat ketiga. Ini adalah bukti nyata dari kemajuan signifikan yang dicapainya.
Selain Diananda, dua pemanah lainnya, Rezza Octavia dan Syifa Nurafifah Kamal, juga mencatatkan hasil yang mengesankan. Syifa mencatatkan rekor pribadi terbaik dengan 640 poin, menempatkannya di peringkat ke-43, sementara Rezza Octavia mengumpulkan 650 poin, yang merupakan skor terbaik musim ini, dan menempati ranking ke-32.
Pada fase ranking round, setiap atlet menembakkan 72 anak panah dalam 12 set, dengan masing-masing set diberi waktu dua menit untuk enam anak panah. Diananda tampil luar biasa dalam babak ini, menunjukkan kemampuan teknis dan mental yang solid. Pencapaian ini tidak hanya memperkuat posisinya sebagai atlet panahan kelas dunia, tetapi juga menegaskan dedikasinya yang luar biasa.
Olimpiade Paris 2024 menjadi ajang pembuktian bagi Diananda Choirunisa dan memperlihatkan hasil dari kerja keras dan latihan yang konsisten. Dengan prestasi yang terus meningkat, Diananda tidak hanya menginspirasi atlet muda Indonesia tetapi juga membuktikan bahwa mimpi besar dapat dicapai melalui usaha yang tak kenal lelah.