Liputan6.com, Jakarta Makanan khas Jawa Barat adalah hidangan tradisional yang berasal dari dan identik dengan wilayah Jawa Barat, Indonesia. Hidangan-hidangan ini mencerminkan warisan kuliner, budaya dan kekayaan alam daerah tersebut. Dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang segar, masakan Jawa Barat sering kali disajikan dengan cita rasa yang kuat dan bumbu yang kaya.
Baca Juga
Advertisement
Makanan khas Jawa Barat umumnya dikenal juga sebagai masakan Sunda, karena sebagian besar penduduk Jawa Barat adalah suku Sunda. Adapun hidangan tradisional ini tidak hanya menjadi sajian sehari-hari, tetapi juga merupakan bagian dari ritual dan perayaan masyarakat. Contohnya, Nasi Liwet khas Sunda yang terkenal menjadi sajian dalam berbagai acara keluarga.
Tak ketinggalan, makanan khas Jawa Barat seperti Batagor dan Tahu Sumedang menjadi ciri khas yang dikenal luas, tidak hanya di Jawa Barat tetapi juga di seluruh Indonesia. Masing-masing hidangan memiliki cerita dan sejarahnya sendiri yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dari kuliner yang pedas hingga makanan manis, setiap suapan mencerminkan kekayaan budaya Jawa Barat.
Berikut ini kumpulan ragam makanan khas Jawa Barat yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (1/8/2024).Â
1. Seblak
Seblak adalah salah satu makanan khas Jawa Barat yang popularitasnya semakin meningkat. Meskipun seakan-akan seperti jajanan baru yang ngetren belakangan ini, seblak sebenarnya sudah ada sejak tahun 1990-an. Makanan yang berasal dari kota kembang ini terbuat dari campuran bumbu cikur (kencur) dengan beraneka ragam isian seperti kerupuk basah, mi instan, snack frozen, bakso, dan berbagai bahan lainnya.
Kata "seblak" berasal dari bahasa Sunda yang berarti segak dan nyegak, yang memiliki arti (bau) menyengat. Nama ini merujuk pada bumbu inti seblak yang terdiri dari kencur dan cabai yang ditumis, memberikan aroma dan rasa yang khas. Proses memasak seblak dimulai dengan menumis bumbu, lalu menambahkan bahan-bahan lain sesuai selera. Seblak disajikan panas dan terkenal dengan rasa pedas yang menyegarkan.
2. Karedok
Karedok adalah kuliner khas Provinsi Jawa Barat yang sekilas mirip dengan gado-gado dari Jakarta. Kedua makanan ini sama-sama berbahan dasar aneka sayuran yang disiram dengan sambal kacang. Namun, perbedaan mencolok terletak pada sayur yang digunakan. Karedok menggunakan berbagai macam sayuran mentah seperti kol, kacang panjang, taoge, terong, dan mentimun, memberikan rasa yang segar dan renyah. Sedangkan gado-gado menggunakan sayuran yang telah direbus sehingga rasa mentah pada sayuran menghilang.
Sambal kacang yang digunakan untuk karedok terdiri dari kacang tanah goreng, bawang putih, kencur, cabai, gula merah, garam, dan air asam jawa. Semua bahan tersebut diulek hingga halus dan kemudian dicampur dengan sayuran mentah. Karedok biasanya disajikan dengan kerupuk dan lontong, menciptakan kombinasi rasa dan tekstur yang sangat memuaskan.
3. Combro
Combro adalah jajanan khas Jawa Barat yang terbuat dari singkong parut yang diisi dengan tumisan oncom. Nama combro berasal dari bahasa Sunda yaitu "oncom di jero" yang berarti oncom di dalam. Combro sekilas mirip dengan jemblem yang berasal dari Jawa Timur, namun perbedaan utama terletak pada isiannya. Jemblem berisi gula aren sehingga rasanya manis, sedangkan combro berisi tumisan oncom yang memberikan cita rasa asin, gurih, dan terkadang pedas.
Combro dibuat dengan cara mencampur singkong parut dengan bumbu seperti garam dan bawang putih, kemudian dibentuk lonjong dan diisi dengan tumisan oncom. Setelah itu, combro digoreng hingga matang dan berwarna keemasan. Combro memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam, dengan rasa oncom yang khas. Beberapa pedagang juga menjual combro dengan varian pedas, yang cocok bagi pecinta makanan pedas.
4. Oncom
Oncom adalah salah satu makanan fermentasi tradisional yang sangat khas dari Jawa Barat. Oncom sering dianggap sebagai saudara dari tempe, namun proses pembuatannya sedikit berbeda. Oncom dibuat dari kedelai yang telah menghasilkan spora, yang memberikan rasa asam dan aroma khas yang menjadi daya tarik utama dari oncom.
Oncom sering digunakan sebagai bahan isian dalam berbagai makanan, seperti combro, tetapi oncom juga bisa dinikmati sebagai hidangan utama. Oncom bisa digoreng, dibakar, atau ditumis dengan bumbu-bumbu khas. Rasanya yang gurih dan sedikit asam membuat oncom menjadi favorit banyak orang. Oncom juga sering dijadikan campuran dalam nasi tutug oncom, memberikan cita rasa yang kaya dan unik.
5. Cimol
Cimol adalah salah satu makanan ringan yang sangat populer di kalangan anak sekolah di Jawa Barat. Nama cimol adalah singkatan dari "aci digemol," yang berarti kanji yang dibulatkan. Ukurannya yang kecil membuat cimol mudah dimakan dalam sekali suap. Bahan utama cimol adalah tepung kanji yang dicampur dengan bumbu-bumbu seperti bawang putih dan garam, kemudian dibentuk bulat dan digoreng hingga matang.
Cimol memiliki tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam, serta terkadang sedikit berminyak karena proses penggorengan. Rasa gurih bawang dalam adonannya membuat cimol sangat nikmat. Untuk penyajiannya, cimol biasanya ditaburi dengan berbagai bumbu bubuk aneka rasa seperti bubuk cabai, bubuk rumput laut, bubuk rasa ayam, dan lainnya, menambah variasi rasa yang menarik bagi penikmatnya.
Â
Â
Advertisement
6. Dodol Garut
Dodol Garut adalah camilan tradisional yang berasal dari Garut, Jawa Barat. Nama "dodol Garut" sendiri telah menjadi identitas dari makanan manis ini. Bahan utama dalam pembuatan dodol Garut adalah tepung ketan, gula merah, dan santan.
Proses pembuatannya cukup memakan waktu dan membutuhkan kesabaran karena adonan harus diaduk secara terus-menerus hingga mengental dan matang sempurna. Beberapa pengusaha dodol Garut juga menambahkan berbagai varian rasa seperti cokelat, stroberi, durian, dan lain sebagainya untuk menggugah selera sekaligus meningkatkan daya jual.
Sekilas, dodol Garut mirip dengan jenang khas Jawa Tengah, namun terdapat perbedaan mencolok pada teksturnya. Dodol Garut lebih kering dan memiliki tekstur yang lebih halus dibandingkan dengan jenang. Hal ini membuat dodol Garut lebih tahan lama dan mudah dikemas. Dodol Garut sering dijadikan oleh-oleh khas dari Garut, dan banyak wisatawan yang memburunya untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.
7. Peuyeum
Peuyeum adalah makanan fermentasi yang terbuat dari singkong. Peuyeum sering dibandingkan dengan tape karena keduanya menggunakan bahan dan proses fermentasi yang serupa. Namun, ada beberapa perbedaan utama antara peuyeum dan tape.
Peuyeum disajikan dalam bentuk singkong utuh dan proses fermentasinya dilakukan setengah matang, sehingga teksturnya lebih keras dibandingkan dengan tape. Tape, di sisi lain, disajikan dalam potongan kecil dengan proses fermentasi yang sempurna, menghasilkan tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih asam.
Peuyeum biasanya dijual di pasar tradisional dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Jawa Barat. Makanan ini sering dinikmati sebagai camilan atau dijadikan bahan tambahan dalam berbagai hidangan. Peuyeum juga dikenal memiliki kandungan gizi yang baik karena proses fermentasinya meningkatkan kandungan probiotik yang baik untuk pencernaan.
8. Surabi
Surabi adalah jajanan khas dari provinsi Jawa Barat yang memiliki banyak variasi. Bentuknya yang bulat sekilas mirip dengan pancake, namun bahan baku, rasa, dan cara memasaknya sangat berbeda. Surabi dibuat dari bahan utama seperti tepung beras dan santan, serta bahan pelengkap lainnya. Proses memasaknya menggunakan tungku tradisional yang terbuat dari tanah liat, memberikan surabi rasa khas yang sulit ditemukan pada jajanan lainnya.
Surabi memiliki berbagai macam variasi berdasarkan topping yang digunakan. Secara tradisional, surabi bisa disajikan dalam dua versi: kering dengan topping gula merah dan nangka, atau dengan kuah santan hangat yang menambah tekstur lembut dan memperkaya rasa. Saat ini, surabi juga telah memiliki banyak variasi topping modern seperti cokelat, stroberi, matcha, dan lainnya, menambah daya tariknya di kalangan anak muda.
9. Sega Lengko
Sega lengko, atau yang juga dikenal sebagai nasi lengko, adalah makanan khas yang populer di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sega lengko dapat ditemukan di berbagai daerah seperti Bandung, Cirebon, Brebes, hingga Tegal dan sekitarnya. Makanan ini menggunakan bahan-bahan yang sederhana namun kaya akan cita rasa.
Bahan utama sega lengko adalah nasi putih yang disajikan dengan tempe goreng, tahu goreng, tauge, dan daun kucai. Semua bahan tersebut kemudian disatukan dan disiram dengan bumbu kacang yang gurih. Untuk menambah cita rasa, sega lengko diberi pelengkap berupa kecap manis, bawang goreng, dan kerupuk.
Sega lengko bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga mencerminkan kebiasaan makan yang sehat karena menggabungkan berbagai jenis sayuran dan protein nabati. Tempe dan tahu yang kaya akan protein, tauge yang segar, serta bumbu kacang yang lezat, semuanya berpadu menjadi satu hidangan yang seimbang dan menggugah selera. Selain itu, sega lengko juga mudah ditemukan dan harganya relatif terjangkau, menjadikannya pilihan favorit banyak orang.
10. Lotek
Sekilas, saat melihat lotek, Anda mungkin akan menganggapnya mirip dengan nasi pecel yang berasal dari Jawa Timur. Namun, jika diperhatikan dengan lebih seksama, ada beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Lotek menggunakan bumbu yang lebih kompleks dengan tambahan bawang putih dan terasi.
Selain itu, sayuran dalam lotek diulek bersama dengan bumbu kacang, menghasilkan rasa yang lebih meresap ke dalam sayuran. Ciri khas lainnya adalah lotek sering disajikan dengan bala-bala sebagai pelengkap, menambah tekstur renyah yang menggugah selera.
Lotek biasanya terdiri dari berbagai jenis sayuran seperti kangkung, kacang panjang, taoge, bayam, dan labu siam yang semuanya diolah dengan cara direbus. Proses pengulekan bumbu kacang yang terdiri dari kacang tanah goreng, bawang putih, terasi, gula merah, garam, dan air asam jawa menghasilkan rasa yang kaya dan gurih. Lotek disajikan dengan lontong atau nasi putih hangat, memberikan kombinasi rasa dan tekstur yang sempurna.
11. Cireng
Cireng, atau aci digoreng, adalah camilan khas Jawa Barat yang bahan utamanya adalah tepung kanji. Nama cireng berasal dari bahasa Sunda, di mana "aci" berarti tepung kanji dan "digoreng" berarti digoreng. Tepung kanji dilarutkan dalam air hingga membentuk adonan yang kenyal seperti roti, kemudian diberi bumbu penyedap dan digoreng hingga kering.
Cireng memiliki tekstur yang kenyal di dalam namun renyah di luar. Camilan ini bisa dinikmati begitu saja atau dengan didampingi oleh sambal rujak yang manis, asam, dan pedas. Seiring berjalannya waktu, cireng mengalami berbagai modifikasi dengan penambahan aneka isian seperti tumis ayam, tumis sosis, tumis bakso, keju mozzarella, dan bahkan cokelat. Inovasi ini membuat cireng semakin digemari oleh berbagai kalangan.
12. Tutug Oncom
Tutug oncom adalah salah satu makanan khas dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Tutug oncom adalah hidangan yang menggunakan oncom sebagai bahan utama, yang dipadukan dengan nasi. Cara pembuatannya cukup sederhana: oncom digoreng atau dibakar hingga matang, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan nasi yang telah ditumbuk sehingga berukuran lebih kecil dan lebih lembut.
Rasa tutug oncom sangat khas, yaitu gurih dengan sedikit sentuhan rasa asam dari oncom. Hidangan ini sering dinikmati dengan berbagai lauk tambahan seperti ayam goreng, sambal, dan lalapan. Tutug oncom adalah contoh sempurna dari bagaimana bahan-bahan sederhana bisa diolah menjadi hidangan yang lezat dan memuaskan.
13. Bandros
Bandros adalah salah satu jajanan tradisional yang masih eksis hingga saat ini. Kue bandros sangat mirip atau bahkan sama dengan kue bantol di Jawa Timur. Nama bantol diambil dari alat yang digunakan untuk mengambil kue tersebut, yaitu bantolan atau pengait. Kue bandros sangat populer dan banyak dijual di pasar-pasar tradisional, tidak hanya di Jawa Barat tetapi juga di berbagai daerah lainnya.
Bandros dibuat dari bahan utama yaitu tepung beras yang dicampur dengan santan dan parutan kelapa. Adonan kue ini kemudian digoreng menggunakan cetakan khusus berbentuk setengah lingkaran, mirip dengan cetakan kue pukis. Rasa kue bandros sendiri adalah kombinasi dari asin, gurih, dan manis, menjadikannya camilan yang disukai oleh banyak orang.
14. Rengginang
Rengginang adalah camilan khas Indonesia yang bahan utamanya adalah beras ketan. Proses pembuatannya dimulai dengan membumbui beras ketan menggunakan penyedap rasa, kemudian dibentuk menjadi bulat pipih, dijemur hingga kering, dan digoreng hingga renyah. Selain rengginang tradisional, saat ini terdapat berbagai variasi seperti rengginang manis, rengginang terasi, dan rengginang udang yang menawarkan rasa dan aroma berbeda.
Rengginang adalah salah satu camilan khas dari provinsi Jawa Barat yang dapat ditemukan di seluruh pulau Jawa, terutama pada saat perayaan hari raya Idul Fitri. Pada momen ini, rengginang sering disajikan sebagai hidangan pelengkap di rumah-rumah. Rengginang juga dapat ditemukan di pusat oleh-oleh, mal, dan pasar tradisional, menjadikannya camilan yang mudah diakses dan populer di berbagai kalangan masyarakat.
15. Batagor
Makanan khas Jawa Barat berikutnya adalah batagor, singkatan dari bakso tahu goreng. Batagor Bandung adalah salah satu makanan yang sangat populer dan digemari oleh banyak orang di seluruh Indonesia. Bakso dan tahu digoreng hingga kering dan renyah, kemudian disiram dengan sambal kacang yang terbuat dari kacang tanah, gula jawa, dan berbagai bumbu pelengkap lainnya.
Batagor biasanya disajikan dengan berbagai saus tambahan sesuai selera. Bagi yang menyukai rasa pedas, bisa menambahkan sambal terasi. Bagi yang lebih menyukai rasa manis, bisa menambahkan kecap manis. Sementara itu, untuk rasa yang lebih asam segar, perasan jeruk limau sering ditambahkan. Kombinasi tekstur renyah dari batagor dan rasa kaya dari bumbu kacang membuat makanan ini selalu menjadi pilihan favorit.
Advertisement
16. Tahu Sumedang
Tahu Sumedang adalah salah satu jenis tahu yang sangat populer di Indonesia, terutama di daerah asalnya, Sumedang, Jawa Barat. Seperti tahu pada umumnya, tahu Sumedang berbahan dasar kedelai dan berbentuk kotak.
Meskipun bahan dasar dan bentuknya serupa dengan tahu-tahu lainnya, tahu Sumedang memiliki rasa yang unik dan berbeda. Tahu ini memiliki cita rasa asin dan gurih yang khas, serta teksturnya yang lembut meskipun digoreng kering. Keistimewaan lain dari tahu Sumedang adalah tidak berisi, sehingga memiliki kelezatan tersendiri saat digigit.
Tahu Sumedang sangat mudah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia. Selain di Sumedang, tahu ini juga sering dijajakan oleh pedagang asongan di terminal, stasiun, dan tempat-tempat wisata. Tahu Sumedang sangat cocok dinikmati sebagai camilan atau sebagai lauk pendamping nasi. Banyak orang yang menyukai tahu ini karena rasanya yang lezat dan teksturnya yang unik.
17. Dorokdok
Jika di Sumatera Barat ada kerupuk jangek dan di Jawa Tengah ada kerupuk rambak, maka di Jawa Barat terdapat kerupuk dorokdok. Kerupuk ini terbuat dari kulit sapi yang diiris tipis, dikeringkan, dan kemudian digoreng hingga renyah. Dorokdok kemudian diberi bumbu khusus yang membuat rasanya menjadi asin dan gurih.
Dorokdok adalah camilan yang sangat lezat, namun perlu disiapkan minuman yang banyak karena jika dimakan dalam jumlah banyak, kerupuk ini dapat membuat tenggorokan kering. Selain cocok sebagai camilan, dorokdok juga nikmat sebagai pendamping nasi. Rasa gurih dan renyahnya menambah kenikmatan setiap suapan nasi.
18. Misro
Misro adalah jajanan tradisional yang terbuat dari singkong parut yang diisi dengan gula merah, kemudian dibentuk bulat dan digoreng hingga kering. Nama "misro" sendiri adalah singkatan dari "amis di jero," yang dalam bahasa Sunda berarti "manis di dalam," sesuai dengan isian gula merah yang manis.
Misro memiliki rasa yang manis dan gurih, membuatnya cocok sebagai camilan biasa maupun teman minum teh. Seiring dengan berjalannya waktu, misro mengalami banyak perkembangan dan variasi untuk mengikuti selera pasar. Beberapa inovasi misro meliputi penggantian isi dengan rasa lain seperti cokelat, matcha, dan berbagai varian rasa lainnya. Hal ini membuat misro tetap relevan dan diminati oleh berbagai generasi.
19. Asinan Bogor
Asinan Bogor adalah salah satu jenis asinan yang paling populer di Indonesia. Asinan sendiri merupakan proses pengawetan buah atau sayur dengan cara direndam dalam larutan garam atau cuka, memberikan rasa yang asam dan segar. Asinan Bogor terdiri dari dua jenis, yaitu asinan buah dan asinan sayur. Asinan buah biasanya berisi potongan buah-buahan segar seperti mangga, nanas, bengkuang, dan jambu air, sedangkan asinan sayur terdiri dari berbagai sayuran seperti kol, taoge dan sawi.
Kuah asinan Bogor terbuat dari campuran cabai merah, gula, garam, dan cuka, yang memberikan rasa pedas, manis, asin, dan asam yang khas. Cabai merah yang digunakan dalam kuah memberikan sensasi pedas yang menyegarkan. Meskipun terdapat buah dan sayur dalam asinan Bogor, biasanya kedua jenis asinan ini dijual secara terpisah. Asinan Bogor sangat cocok dinikmati saat cuaca panas karena rasanya yang segar dan menggugah selera.
20. Colenak
Colenak adalah camilan unik khas dari Jawa Barat yang memiliki nama yang cukup menarik. Nama colenak adalah kependekan dari "dicocol enak," yang menggambarkan cara menikmati camilan ini. Colenak terbuat dari peuyeum yang dibakar terlebih dahulu di atas arang, memberikan aroma yang harum dan rasa yang sedikit smokey.
Setelah dibakar, peuyeum disiram dengan gula merah cair dan ditaburi dengan parutan kelapa, yang menambah tekstur dan rasa gurih pada camilan ini. Colenak sangat populer di kalangan masyarakat, karena rasanya yang enak dan mudah diterima oleh berbagai kalangan. Camilan ini sering dijual di pasar tradisional dan tempat-tempat wisata, dan menjadi favorit banyak orang sebagai oleh-oleh khas Jawa Barat.