Sukses

7 Sikap Tepat Orangtua Membantu Anak Bangkit dari Kegagalan Kompetisi, Jangan Sepelekan

Walaupun anak Anda kalah, tetaplah memberikan ucapan selamat untuk menghargai partisipasinya dan menumbuhkan rasa percaya diri.

 

Liputan6.com, Jakarta Menghadapi kekalahan dalam kompetisi bisa menjadi pengalaman yang menyakitkan bagi anak-anak. Saat anak berjuang untuk meraih kemenangan, harapan dan usaha yang mereka tanamkan sering kali membuat kegagalan terasa sangat berat.

Dalam momen seperti ini, peran orangtua sangat penting untuk memberikan dukungan emosional dan membimbing anak agar dapat memahami arti dari pengalaman tersebut. Sikap dan respons orangtua dapat memengaruhi cara anak melihat kekalahan dan bagaimana mereka akan menghadapi tantangan di masa depan.

Lalu sikap-sikap positif apa saja yang bisa ditunjukkan orang tua dalam menghadapi buah hati yang sedang gagal dalam kompetisi? Berikut selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (5/8/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Mengakui perasaan anak

Sangat penting untuk mengenali dan memvalidasi emosi anak setelah mengalami kekalahan. Entah mereka merasa frustasi, kecewa, atau kesal, beri tahu anak bahwa tidak apa-apa jika merasa seperti itu. Hindari meremehkan perasaan, sebaiknya dorong komunikasi terbuka.

3 dari 8 halaman

2. Fokus pada upaya, bukan sekadar hasil

Pujilah kerja keras, dedikasi, dan kemajuan yang telah anak Anda capai dalam kompetisi. Dengan cara ini dapat membantu mengalihkan fokus dari menang dan kalah ke pertumbuhan dan perkembangan pribadi. 

4 dari 8 halaman

3. Soroti pengalaman pembelajaran

Setiap kekalahan adalah peluang untuk berkembang. Diskusikan aspek-aspek tertentu dari permainan yang dapat ditingkatkan oleh anak dan dorong untuk memandang kekalahan sebagai pengalaman belajar. Pola pikir ini menumbuhkan ketahanan dan sikap positif terhadap tantangan. 

5 dari 8 halaman

4. Dorong perspektif

Menang atau kalah dalam kompetisi tidak menentukan nilai atau kemampuannya. Bagikan kisah tentang individu-individu sukses yang menghadapi kemunduran namun tetap bertahan, dengan menyoroti pentingnya ketahanan dalam berbagai upaya hidup.

6 dari 8 halaman

5. Perkuat sportivitas

Ingatkan anak tentang pentingnya sportivitas yang baik. Ucapkan selamat kepada lawan yang menang, berjabat tangan, dan dorong anak untuk bermurah hati baik dalam kemenangan maupun kekalahan. Belajar menangani kekalahan dengan bermartabat adalah keterampilan hidup yang berharga. 

7 dari 8 halaman

6. Tetapkan harapan yang realistis

Pastikan anak memahami bahwa menang setiap saat adalah hal yang tidak realistis. Diskusikan bahwa setiap seorang yang berprestasi pun menghadapi kekalahan. Ini membantu mengelola ekspektasi dan mengurangi rasa takut akan kegagalan.

8 dari 8 halaman

7. Mendorong Ketekunan

Ajari anak untuk tidak menyerah meskipun mengalami kekalahan. Dorong mereka untuk terus mencoba dan berusaha lagi di masa depan. Mengembangkan sikap ketekunan akan membantu anak menghadapi tantangan hidup dengan lebih baik.

Dengan menerapkan tujuh sikap ini, orangtua dapat membantu anak mengatasi kekalahan dengan cara yang positif dan membangun karakter yang kuat. Ini juga membantu anak untuk lebih siap menghadapi tantangan di masa depan dan menghargai proses belajar.     

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.