Sukses

Usus Kotor Bisa Berdampak pada Organ Lain, Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Pencegahannya

Memiliki usus yang bersih dan sehat adalah rahasia utama untuk menjaga keseimbangan tubuh serta kesehatan organ-organ lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Usus adalah salah satu organ penting dalam sistem pencernaan. Bagi banyak orang, mungkin terlihat bahwa fungsi utamanya hanya untuk mengolah makanan yang masuk. Namun, usus memiliki peran yang jauh lebih kompleks dan krusial daripada sekadar mencerna makanan.

Selain berperan dalam proses pencernaan, usus juga memiliki hubungan erat dengan banyak organ lain dalam tubuh. Menurut PubMed Central, usus manusia mengandung sekitar 1.000 spesies bakteri yang membentuk mikrobioma usus, di mana masing-masing bakteri ini memiliki fungsi khusus dan berkontribusi terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Ketika kondisi usus tidak sehat atau 'kotor', dampak negatifnya tidak hanya terbatas pada sistem pencernaan. Usus yang tidak sehat dapat mempengaruhi fungsi berbagai organ tubuh lainnya. Berikut ini adalah hubungan antara usus yang kotor dengan organ lainnya, beserta tanda-tanda, penyebab, dan cara mencegahnya yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (2/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Hubungan Usus Kotor dengan Organ Tubuh Lainnya

Tahukah Anda bahwa jumlah sel bakteri dalam tubuh manusia lebih banyak daripada jumlah sel manusia itu sendiri? Menariknya, sebagian besar bakteri ini sebenarnya bermanfaat bagi kesehatan kita. Bakteri yang hidup di usus tidak hanya membantu proses pencernaan, tetapi juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.

1. Keseimbangan yang Tidak Sehat

Penelitian menunjukkan bahwa ketidakseimbangan mikrobioma usus, terutama jika terdapat terlalu banyak bakteri jahat, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti:

  • Penyakit Crohn
  • Kolitis ulseratif
  • Sindrom iritasi usus besar (IBS)

2. Hubungan Usus dengan Jantung

Beberapa jenis bakteri usus dapat mempengaruhi hubungan antara kolesterol dan penyakit jantung. Misalnya, saat Anda mengonsumsi makanan seperti daging merah atau telur, bakteri usus menghasilkan bahan kimia yang diubah oleh hati menjadi TMAO (trimethylamine-N-oxide). TMAO ini dapat menyebabkan penumpukan kolesterol di pembuluh darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung.

3. Hubungan Usus dengan Ginjal

Kelebihan TMAO juga dapat berkontribusi pada penyakit ginjal kronis. Orang dengan kondisi ini tidak dapat mengeliminasi TMAO dengan efisien, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak TMAO dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ginjal kronis.

4. Hubungan Usus dengan Otak

Otak mengirimkan pesan ke seluruh tubuh, dan para peneliti percaya bahwa usus juga dapat mengirimkan sinyal balik ke otak. Penelitian menunjukkan bahwa keseimbangan bakteri dalam mikrobioma usus dapat mempengaruhi emosi dan cara otak memproses informasi sensorik seperti penglihatan, suara, rasa, dan tekstur. Ketidakseimbangan ini diduga berperan dalam kondisi seperti gangguan spektrum autisme, kecemasan, depresi, dan nyeri kronis.

5. Hubungan Usus dengan Diabetes

Ketidakseimbangan mikrobioma usus dapat mempengaruhi sinyal yang dikirimkan otak saat merasa lapar atau kenyang. Peneliti menduga ada hubungan antara mikrobioma usus dan kelenjar pituitari, yang menghasilkan hormon yang membantu mengatur nafsu makan. Kelenjar ini juga dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri di usus. Beberapa penelitian tentang pengobatan obesitas sedang mengeksplorasi hubungan ini untuk menemukan pendekatan baru dalam mengatasi obesitas.

3 dari 4 halaman

2. Tanda dan Penyebab Usus Kotor

Tanda-Tanda Usus Tidak Sehat

Berikut ini beberapa gejala yang mungkin menunjukkan bahwa usus Anda tidak dalam kondisi optimal:

1. Masalah Pencernaan

  • Perut Kembung
  • Sulit Buang Air Besar (Sembelit)
  • Sering Diare
  • Nyeri Maag

2. Perubahan Berat Badan yang Tak Diinginkan

3. Gangguan Tidur atau Rasa Lelah yang Terus-Menerus

4. Iritasi pada Kulit

Penyebab Usus Tidak Sehat

Banyak aspek dalam kehidupan modern yang dapat memengaruhi keseimbangan mikrobioma usus Anda, antara lain:

  • Tingkat Stres yang Tinggi
  • Kurang Tidur
  • Konsumsi Makanan Olahan dan Bergula yang Berlebihan
  • Penggunaan Antibiotik
4 dari 4 halaman

3. Cara Mencegah Usus Kotor

1. Kurangi Tingkat Stres

Stres kronis yang berkepanjangan bisa berdampak buruk pada tubuh kita, termasuk kesehatan usus. Saat kita stres, tubuh akan melepaskan hormon tertentu yang bisa mempengaruhi kesehatan usus. Untuk mengurangi stres, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut ini:

  • Meditasi
  • Berjalan kaki
  • Menikmati pijatan
  • Menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga
  • Menggunakan minyak esensial
  • Mengurangi konsumsi alkohol
  • Tertawa
  • Berlatih yoga
  • Bermain dengan hewan peliharaan

2. Tidur yang Cukup

Kualitas tidur yang buruk bisa berdampak negatif pada kesehatan usus, yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah tidur lebih lanjut. Pastikan Anda mendapatkan 7-8 jam tidur nyenyak setiap malam. Jangan terlalu sering begadang ya!

3. Makan dengan Perlahan

Mengunyah makanan dengan baik dan makan perlahan dapat membantu mengurangi risiko obesitas dan diabetes, serta membuat Anda lebih bijak dalam memilih makanan. Ini juga bisa mengurangi ketidaknyamanan pencernaan dan menjaga kesehatan usus. Jadi, yuk makan dengan perlahan dan nikmati setiap suapan!

4. Tetap Terhidrasi

Minum banyak air dapat meningkatkan keragaman bakteri baik dalam usus. Sebuah studi tahun 2022 menemukan bahwa orang yang minum lebih banyak air memiliki lebih sedikit jenis bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran cerna. Tetap terhidrasi sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan bisa membantu mencegah sembelit serta meningkatkan kesehatan usus.

5. Ubah Pola Makan

Mengurangi konsumsi makanan olahan, bergula, dan berlemak tinggi bisa meningkatkan kesehatan usus. Makanan tinggi serat sangat berkontribusi pada mikrobioma usus yang sehat. Selain itu, konsumsi makanan tinggi polifenol seperti sayuran, buah-buahan, kopi, teh, dan anggur, juga bisa memberikan dampak positif pada kesehatan usus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.