Sukses

Bahaya Mengonsumsi Ikan Buntal, Kenali Gejala Keracunan yang Bisa Mengancam Nyawa

Ikan buntal, atau pufferfish, adalah salah satu makanan laut yang dikenal dengan rasa lezatnya, tetapi juga menyimpan risiko kesehatan yang serius.

Liputan6.com, Jakarta Ikan buntal, atau pufferfish, adalah salah satu makanan laut yang dikenal dengan rasa lezatnya, tetapi juga menyimpan risiko kesehatan yang serius. Meskipun dianggap sebagai hidangan eksotis di beberapa budaya, ikan buntal mengandung racun berbahaya yang bisa menyebabkan keracunan fatal jika tidak diproses dengan benar. Racun ini, yang dikenal sebagai tetrodotoxin, adalah salah satu racun paling kuat yang ada di alam dan dapat mengganggu sistem saraf serta menyebabkan kematian jika terpapar dalam jumlah yang cukup.

Penting untuk memahami bahaya yang terkait dengan konsumsi ikan buntal dan mengenali gejala keracunan yang mungkin timbul untuk mencegah risiko kesehatan yang mengancam nyawa.Gejala keracunan tetrodotoxin bisa muncul dalam waktu singkat setelah konsumsi ikan buntal, mulai dari mati rasa dan kesemutan di sekitar mulut hingga gejala yang lebih parah seperti kesulitan bernapas, kehilangan kesadaran, dan bahkan kematian.

Oleh karena itu, sangat penting untuk hanya mengonsumsi ikan buntal yang disiapkan oleh ahli yang terlatih dan berlisensi, serta memastikan bahwa semua langkah pembersihan dan pemrosesan dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalisir risiko. Pengetahuan tentang bahaya dan gejala keracunan ikan buntal adalah langkah pertama untuk melindungi diri dan orang terkasih dari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh hidangan ini, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (3/8/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengolahan Yang Tidak Benar Berakibat Fatal

Menurut informasi yang dikutip dari halodoc.com (7/3), ikan buntal memiliki racun yang harus diolah dengan hati-hati. Seorang koki harus memiliki pelatihan khusus untuk memotong daging ikan buntal dengan benar. Sebab, ada beberapa bagian yang harus dibuang karena mengandung racun berbahaya. Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, hati, gonad, usus, dan kulit ikan buntal mengandung tetrodotoxin dan neurotoxin.

Jika bagian-bagian ini tidak dibuang atau diolah dengan benar, orang yang mengonsumsinya berisiko keracunan dan bahkan berpotensi mengalami kematian hingga 60 persen! Perlu diketahui, tetrodotoxin termasuk jenis racun yang paling mematikan di dunia. Tidak hanya ditemukan pada ikan buntal, racun ini juga ada pada kodok dan ikan mola-mola. Jadi, sangat penting untuk berhati-hati saat mengolah dan mengonsumsi makanan yang mengandung racun ini.

3 dari 3 halaman

Gejala Keracunan dan Tindakan Pencegahan

Gejala keracunan tetrodotoxin biasanya mulai muncul dalam waktu satu hingga beberapa jam setelah konsumsi ikan buntal. Gejala awal yang sering dirasakan termasuk mati rasa atau kesemutan di sekitar mulut, lidah, dan wajah. Seiring dengan perkembangan keracunan, gejala bisa bertambah parah dan melibatkan kesulitan bernapas, kelumpuhan otot, serta kehilangan kesadaran.

Jika gejala-gejala ini muncul, segera cari bantuan medis darurat karena keracunan tetrodotoxin dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang sangat singkat jika tidak ditangani dengan cepat.Untuk menghindari risiko keracunan, sangat penting untuk hanya mengonsumsi ikan buntal yang disiapkan oleh koki yang terlatih dan berlisensi, serta mengikuti pedoman keselamatan pangan yang ketat.

Jika Anda tertarik untuk mencoba ikan buntal, pastikan bahwa Anda melakukannya di restoran yang terkemuka dan memiliki reputasi baik dalam menyajikan hidangan ini dengan aman. Kesadaran tentang bahaya dan gejala keracunan ikan buntal dapat membantu Anda menghindari risiko kesehatan yang serius dan memastikan bahwa pengalaman kuliner Anda tetap menyenangkan dan aman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.