Sukses

10 Fakta Menarik The Simpsons yang Jarang Diketahui, Ada Andil Michael Jackson

The Simpsons adalah serial animasi Amerika yang sangat ikonik dan telah menghibur penonton sejak debutnya pada 1989.

Liputan6.com, Jakarta The Simpsons adalah serial animasi Amerika yang sangat ikonik dan telah menghibur penonton sejak debutnya pada tahun 1989. Dibuat oleh Matt Groening, serial ini menceritakan kehidupan sehari-hari keluarga Simpson di kota fiksi Springfield. Dengan lebih dari 30 musim dan ratusan episode, The Simpsons telah menjadi bagian penting dari budaya pop dunia.

Serial ini dikenal karena humornya yang cerdas dan sering kali satir, yang mengomentari berbagai aspek kehidupan dan budaya Amerika. Karakter-karakter utama seperti Homer, Marge, Bart, Lisa, dan Maggie telah menjadi tokoh yang sangat dikenali dan dicintai oleh penonton di berbagai usia. Selain itu, The Simpsons sering menghadirkan cameo dari selebriti terkenal dan menyinggung isu-isu sosial dan politik dengan cara yang unik dan lucu.

Keberhasilan The Simpsons tidak hanya terbatas pada layar televisi, tetapi juga meluas ke berbagai media lain seperti film, buku, dan permainan video. Serial ini telah memenangkan banyak penghargaan, termasuk beberapa Emmy Awards, dan dianggap sebagai salah satu serial animasi terbaik sepanjang masa.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai fakta menarik The Simpsons yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (5/8/2024).

2 dari 4 halaman

1. Michael Jackson Ikut Andil Menulis Musik ‘Do the Bartman’

Pada tahun 1990, hanya setahun setelah penayangan perdana The Simpsons, sebuah album spin-off yaitu The Simpsons Sing the Blues dirilis dan dijual di toko-toko musik. Single utama dari album tersebut, "Do the Bartman", ditulis oleh salah satu penyanyi legendaris dan penggemar berat acara tersebut, yaitu Michael Jackson. Michael Jackson juga kemudian menyumbangkan suaranya untuk episode pertama musim ketiga yang berjudul "Stark Raving Dad", di mana dia memerankan karakter bernama Leon Kompowsky yang meyakini bahwa dia adalah Michael Jackson. Tak hanya itu, Jackson juga menulis lagu "Happy Birthday Lisa" untuk episode ini, tetapi vokalnya dinyanyikan oleh Kipp Lennon. Namun, karena tuduhan pelecehan seksual yang menimpa Jackson, episode "Stark Raving Dad" dihapus dari sindikasi dan platform streaming. Saat ini, satu-satunya cara untuk mendapatkan salinan legal adalah dengan mencari set DVD yang sudah tidak dicetak untuk musim ketiga The Simpsons.

2. Kota Springfield adalah Kota di Oregon, Amerika Serikat

Dalam wawancara di majalah Smithsonian edisi Mei, Matt Groening mengungkapkan bahwa nama Springfield, kota yang menjadi latar belakang dalam cerita The Simpsons, diambil dari sebuah kota yang bernama sama di Oregon, Amerika Serikat. Kota tersebut juga terletak tidak jauh dari kota asal Matt di Portland. Matt terinspirasi untuk mengangkat kota Springfield dari sebuah acara TV di tahun 1950-an yang berjudul "Father Knows Best".

3. Nama Tokoh Keluarga The Simpsons Diambil dari Nama Penciptanya

Nama-nama tokoh dalam keluarga The Simpsons diambil dari nama-nama keluarga Matt Groening sendiri. Homer, Marge, Lisa, dan Maggie adalah nama-nama yang diambil langsung dari ayah, ibu, dan saudara perempuan Matt Groening. Namun, khusus untuk nama Bart, Matt memutuskan untuk mengganti namanya sendiri, 'Matt', menjadi 'Bart', karena dia menganggap nama tersebut lebih lucu dan lebih cocok untuk karakter anak nakal yang sering membuat ayahnya marah.

Selain itu, nama 'Bart' merupakan anagram dari 'brat', yang dalam bahasa Inggris berarti anak nakal, menambah lapisan humor pada karakter tersebut. Keputusan ini menunjukkan betapa personal dan kreatifnya proses penciptaan karakter-karakter ikonik ini, serta memberikan kedalaman dan makna lebih pada dinamika keluarga dalam serial tersebut.

3 dari 4 halaman

4. Alamat Rumah Keluarga The Simpsons sama dengan Alamat Rumah Penciptanya

Alamat keluarga The Simpsons di kartun tersebut, yakni 632 Evergreen Terrace, juga diambil dari alamat rumah tempat Matt Groening dibesarkan. Matt menggunakan detail ini untuk menambahkan sentuhan pribadi dan autentisitas pada serial yang telah menjadi fenomena budaya populer. Evergreen Terrace adalah nama jalan di Portland, Oregon, tempat Matt menghabiskan masa kecilnya, dan dengan menggunakan alamat ini, Matt berhasil menggabungkan unsur-unsur nyata dari kehidupannya ke dalam dunia fiksi The Simpsons. Ini menjadi salah satu dari banyak referensi kehidupan nyata yang ditanamkan dalam serial tersebut, menjadikannya lebih relatable dan memperkaya narasi dengan detail-detail yang menggugah nostalgia.

5. The Simpsons Menciptakan Kata-Kata Untuk Bahasa Inggris

Sebelum serial The Simpsons hadir di layar kaca, kata "D'oh!" sebenarnya tidak memiliki makna khusus meskipun sudah ada dalam bahasa Inggris selama beberapa dekade. Namun, kata ini menjadi sangat terkenal setelah digunakan oleh Dan Castellaneta, pengisi suara Homer Simpson, sebagai ekspresi kesal yang sering diucapkan karakter tersebut setiap kali dia membuat kesalahan atau mengalami frustrasi. Dengan pengulangan yang konsisten dalam serial ini, "D'oh!" akhirnya menjadi istilah yang dikenal luas di seluruh dunia, dan pada tahun 1998, kata tersebut resmi ditambahkan ke dalam Kamus Bahasa Inggris Oxford, lengkap dengan tanda seru untuk menekankan ekspresi tersebut.

Selain "D'oh!", The Simpsons juga menciptakan kata-kata baru seperti "chocotastic" dan "cromulent," yang menambah kekayaan kosakata bahasa Inggris modern. Tak hanya itu, serial ini juga mempopulerkan istilah-istilah yang sebelumnya jarang digunakan, seperti "craptacular," "embiggen," "unpossible," "meh," dan "yoink." Dampak tak terduga dari pengaruh budaya yang dimiliki oleh acara ini menunjukkan betapa besar kontribusi The Simpsons terhadap evolusi bahasa sehari-hari, menjadikannya sebagai salah satu serial yang tidak hanya menghibur tetapi juga memengaruhi bahasa dan budaya masyarakat.

6. Lebih dari 200 Action Figure Simpsons yang Telah Dibuat

Menariknya, perusahaan mainan Playmates membutuhkan waktu sepuluh tahun sebelum mereka melakukan upaya besar pertama untuk mengadaptasi The Simpsons menjadi lini mainan. Pada Desember 1999, Playmates meluncurkan koleksi World of Springfield, yang mencakup lebih dari 200 action figure yang terinspirasi oleh karakter-karakter ikonik dari serial tersebut sebelum akhirnya dihentikan produksinya pada tahun 2004. Di antara action figure yang diproduksi, Homer menjadi yang paling populer, dengan 23 varian figur, diikuti oleh Bart yang memiliki 15 varian, menunjukkan betapa besar daya tarik kedua karakter ini di kalangan penggemar.

Keberhasilan koleksi action figure ini tidak hanya mencerminkan popularitas The Simpsons, tetapi juga menunjukkan bagaimana serial ini telah membangun basis penggemar yang setia dan luas. Dengan desain yang detail dan beragam, para penggemar dapat mengoleksi figur-figur yang mewakili berbagai karakter dan momen dari acara tersebut. Bahkan perusahaan mainan lainnya, yaitu Jakks Pacific, dikabarkan akan memproduksi lini mainan Simpsons baru akhir tahun ini, yang menunjukkan bahwa daya tarik dan relevansi The Simpsons tetap kuat, sehingga setiap penduduk yang tidak dikenal di Springfield pada akhirnya akan mendapatkan action figure mereka sendiri.

4 dari 4 halaman

7. Ada 25 Video Gim Berdasarkan Serial Animasi Ini

Meskipun The Simpsons tidak hadir selama era kegilaan video game orisinal pada tahun 1980-an, mereka masuk tepat pada waktunya untuk meramaikan dunia arkade pada tahun 1991 dengan peluncuran video gim pertama yang dibuat oleh Konami. Gim ini merupakan permainan beat 'em up side-scrolling yang didasarkan pada acara tersebut, memberikan pengalaman interaktif bagi para penggemar untuk merasakan keseruan dunia Springfield secara langsung. Menariknya, gim ini bahkan menampilkan beberapa cameo karakter dari komik strip "Life in Hell" karya pencipta The Simpsons, Matt Groening, yang menambah lapisan menarik bagi para pemain.

Sejak peluncurannya, The Simpsons telah merilis sebagian besar dari 24 gim yang muncul setelahnya, yang ditujukan untuk berbagai platform konsol rumahan seperti NES, Sega Genesis, dan lainnya, menandakan kesuksesan besar dari franchise ini dalam industri permainan video. Namun, setelah mencapai puncak popularitasnya pada tahun 90-an, rilisan video gim The Simpsons melambat secara signifikan, mencerminkan perubahan dalam tren industri gim yang lebih luas. Gim besar terakhir yang dirilis untuk konsol non-mobile adalah "The Simpsons Game," yang diluncurkan pada tahun 2007 bersamaan dengan perilisan filmnya, dan sejak saat itu, "The Simpsons Arcade Game" telah dihadirkan kembali oleh Arcade1Up, tetapi saat ini tidak ada rencana untuk merilis judul gim terbaru, meninggalkan penggemar menantikan kemungkinan baru di masa depan.

8. The Simpsons Telah Menyebrang ke Berbagai Acara

Selama musim keenam The Simpsons, Matt Groening mengalami ketidakpuasan yang cukup mendalam dengan episode berjudul "A Star Is Burns," sehingga ia meminta namanya dicoret dari episode tersebut. Ketidakpuasan ini muncul karena adanya crossover dengan "The Critic," sebuah serial animasi pendek yang dibintangi oleh Jon Lovitz sebagai kritikus film Jay Sherman, yang dinilai Groening tidak sesuai dengan visinya untuk The Simpsons. "The Critic" awalnya hanya memiliki satu musim di ABC sebelum Fox mengambilnya untuk musim kedua, dan The Simpsons digunakan untuk mempromosikan tambahan baru ke dalam jajaran acara di jaringan tersebut.

Ironisnya, meskipun Groening tidak puas dengan crossover ini, "A Star Is Burns" menjadi episode yang sangat disukai oleh penonton dan secara kebetulan memiliki salah satu dialog paling terkenal dalam sejarah The Simpsons, yaitu "I say Boo-urns." Sejak saat itu, The Simpsons telah menampilkan banyak bintang tamu dari acara-acara populer lainnya, seperti "The X-Files," "24," dan "Futurama," di mana mereka mengulangi peran mereka untuk episode crossover yang menghibur. Bahkan, duo utama dari "Rick and Morty" membuat penampilan cameo dalam adegan pembukaan The Simpsons, di mana mereka secara tidak sengaja membunuh keluarga Simpson, dan selain itu, The Simpsons juga pernah menjadi bintang tamu di dua episode "Family Guy," menunjukkan bagaimana serial ini terus menjalin hubungan dengan acara-acara lain dalam industri hiburan.

9. Warna Identitas Keluarga The Simpsons Warna Kuning

Matt Groening menciptakan karakter keluarga Simpsons dan sejumlah warga Kota Springfield yang identik dengan warna kuning yang mencolok. Warna kuning tersebut dapat ditemukan baik pada rambut maupun kulit karakter-karakter ini, dan salah satu alasan di balik pemilihan warna ini adalah karena Groening ingin agar orang-orang langsung mengenali The Simpsons saat mereka mengganti saluran televisi. Dengan warna yang cerah dan menarik, serta desain karakter yang unik, Groening juga mendesain keluarga Simpsons dengan gaya rambut dan bentuk kepala mereka yang khas, yang akan menarik banyak perhatian orang yang sedang menonton televisi, menjadikan karakter-karakter ini tidak hanya mudah diingat tetapi juga sangat ikonik dalam dunia animasi.

Penggunaan warna kuning ini menjadi salah satu identitas visual yang kuat bagi serial tersebut, dan hampir setiap penggemar pasti dapat mengaitkan warna ini dengan karakter-karakter yang mereka cintai. Keterkaitan ini tidak hanya menguatkan pengenalan merek tetapi juga membantu menjadikan The Simpsons sebagai salah satu serial animasi paling ikonik dalam sejarah televisi. Dengan warna yang cerah dan penuh energi, Groening berhasil menciptakan dunia yang menyenangkan dan penuh warna di Springfield, yang mampu menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan usia.

10. Kartun The Simpsons Memiliki Jari Empat

Penduduk yang berada dalam Kota Springfield, termasuk keluarga Simpson, kebanyakan memiliki empat jari di setiap tangan dan empat jari di setiap kaki, sebuah keputusan desain yang sengaja dilakukan oleh kreatornya untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda dan lebih mudah dikenali dibandingkan dengan serial animasi lainnya. Hal ini tidak hanya memberikan karakteristik unik bagi setiap tokoh, tetapi juga memudahkan proses animasi, sehingga para animator dapat lebih fokus pada gerakan dan ekspresi karakter. Dalam salah satu episode, diceritakan tentang sosok yang menghampiri Homer dengan memakai jubah putih, berjanggut putih, dan memiliki lima jari di masing-masing tangannya, yang diyakini adalah Tuhan, yang mencerminkan kesempurnaan dengan memiliki lima jari, berbeda dengan karakter lainnya.

Keputusan untuk memberikan karakter-karakter ini hanya empat jari mungkin dianggap sebagai pilihan artistik yang membantu menciptakan nuansa komedi yang lebih ringan dan tidak terlalu serius. Meskipun ada banyak karakter di dunia nyata yang memiliki lima jari, kesederhanaan desain ini memberikan daya tarik tersendiri, sehingga penonton dapat lebih fokus pada cerita dan humor yang ditampilkan.