Sukses

Tim Nasional Sepak Bola Iran, Kenali Rekam Jejak di Piala Dunia dan Asia

Tim nasional sepak bola Iran merupakan salah satu kekuatan sepak bola di Asia yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Liputan6.com, Jakarta Tim nasional sepak bola Iran dikenal dengan julukan Team Melli, di mana kerap beroperasi di bawah pengawasan Federasi Sepak Bola Republik Islam Iran. Merupakan salah satu tim sepak bola terkemuka di Asia, Tim Melli telah menunjukkan kualitas permainan yang mengesankan di berbagai turnamen internasional dan regional. 

Tim Nasional Sepak Bola Iran memiliki sejarah yang panjang dan penuh warna, dengan berbagai pencapaian yang membanggakan di tingkat internasional. Dari stadion ikonik seperti Stadion Azadi hingga penampilan mengesankan di Piala Dunia FIFA, Tim Melli telah menunjukkan kualitas dan dedikasi yang luar biasa.

Tim nasional sepak bola Iran juga dikenal dengan gaya permainan yang mengandalkan kekuatan fisik, disiplin taktis dan semangat juang yang tinggi. Mereka juga telah menghasilkan sejumlah pemain berbakat yang berkarir di liga-liga top Eropa, menambah kualitas dan pengalaman internasional ke dalam skuad.

Namun, perjalanan tim ini tidak selalu mulus. Faktor-faktor non-teknis, seperti situasi politik dan sanksi internasional terhadap Iran, seringkali memberikan tantangan tersendiri bagi perkembangan sepak bola negara ini. Berikut ini sejarah dan prestasi tim nasional sepak bola Iran yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (5/8/2024). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sejarah Tim Nasional Sepak Bola Iran

Tim Nasional Sepak Bola Iran, yang dikenal sebagai Team Melli, adalah salah satu tim yang menonjol dalam jagat sepak bola Asia. Beroperasi di bawah naungan Federasi Sepak Bola Republik Islam Iran, tim ini telah membangun reputasi sebagai salah satu kekuatan utama di benua tersebut.

Markas mereka, Stadion Azadi di Teheran, adalah simbol megah dari kebanggaan nasional dengan kapasitas yang melampaui 100.000 penonton, menjadikannya sebagai salah satu stadion terbesar di Asia. Sejak awal keikutsertaannya di pentas internasional, Tim Melli telah mencatatkan sejumlah prestasi penting.

Pada tahun 1968, 1972, dan 1976, Iran meraih gelar juara Piala Asia AFC, menegaskan dominasi mereka di tingkat benua selama era tersebut. Keberhasilan ini menunjukkan kekuatan dan kualitas sepak bola Iran, serta menandai masa kejayaan mereka di sepak bola Asia.

Penampilan pertama Iran di Piala Dunia FIFA terjadi pada tahun 1978 di Argentina. Meskipun tim ini kalah dalam dua pertandingan melawan Belanda dan Peru, mereka berhasil mencuri perhatian dengan menahan imbang tim nasional Skotlandia yang legendaris dengan skor 1-1, berkat gol dari Iraj Danaeifard.

Momen ini menjadi tonggak penting dalam sejarah sepak bola Iran dan memperlihatkan potensi mereka di tingkat dunia. Namun pada tahun 1980-an, perhatian terhadap sepak bola di Iran mengalami penurunan drastis. Dampak dari Revolusi Iran pada tahun 1979 dan Perang Iran-Irak yang berlangsung dari tahun 1980 hingga 1988 memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk olahraga. Selama periode ini, perhatian pemerintah terhadap sepak bola menyusut, yang berdampak pada perkembangan tim nasional.

Memasuki awal 1990-an, sepak bola Iran mengalami kebangkitan yang signifikan dengan kemunculan sejumlah pemain berbakat. Nama-nama seperti Ali Daei, Mehdi Mahdavikia, Khodadad Azizi, dan Karim Bagheri memberikan angin segar bagi Tim Melli. Keberhasilan mereka mengangkat kembali prestasi tim nasional menjadi sorotan penting di kancah sepak bola. Pada tahun 1997, Iran meraih pencapaian penting dengan lolos ke Piala Dunia FIFA untuk kedua kalinya.

Kualifikasi ini diraih secara dramatis melalui peraturan gol tandang setelah hasil imbang 1-1 di leg pertama melawan Australia di Teheran dan 2-2 di leg kedua di Melbourne. Keberhasilan ini menandai kembalinya Iran ke panggung global, dan pada Piala Dunia 1998 di Prancis, mereka mencatatkan kemenangan pertamanya dengan mengalahkan Amerika Serikat dalam pertandingan yang penuh makna.

 

3 dari 3 halaman

Rekor Piala Dunia dan Piala Asia

Di Piala Dunia, mereka belum pernah tampil sejak edisi pertama pada tahun 1930 hingga 1970. Iran pertama kali berkompetisi pada tahun 1978, namun mereka terhenti di babak penyisihan grup. Pada 1982, Iran mundur dari turnamen, dan pada 1986 mereka didiskualifikasi. Dari 1990 hingga 2002, mereka tidak lolos ke turnamen. Kembali di 1998, mereka tersingkir di babak penyisihan grup, dan hal yang sama terjadi pada 2006. Tim ini tidak lolos pada 2010, tetapi berhasil tampil pada 2014.

Di Piala Asia, Iran menunjukkan performa yang lebih mengesankan. Mereka mencapai babak pertama pada edisi 1960, namun kemudian menjuarai turnamen tiga kali berturut-turut pada tahun 1968, 1972, dan 1976. Prestasi mereka pada 1980 adalah peringkat ketiga, diikuti oleh peringkat keempat pada 1984 dan peringkat ketiga lagi pada 1988. Setelah babak pertama pada 1992, mereka kembali meraih peringkat ketiga pada 1996 dan perempat final pada 2000, 2004, dan 2007.

Pada Piala Dunia 2006, di bawah pelatih Branko Ivankovic, skuad Iran terdiri dari pemain-pemain penting seperti Ali Daei, yang merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa dengan 147 caps, serta Mehdi Mahdavikia dan Ali Karimi yang masing-masing memiliki pengalaman di klub-klub Eropa seperti SV Hamburg dan FC Bayern Munich.

Selain itu, terdapat Ebrahim Mirzapour sebagai penjaga gawang utama, serta pemain-pemain penting lainnya seperti Javad Nekounam, Vahid Hashemian, dan Andranik Teymourian. Tim ini mencerminkan kekuatan dan bakat sepak bola Iran pada masa itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.