Liputan6.com, Jakarta Johannes Ande Kalla atau yang dikenal dengan nama Joni pernah viral tahun 2018 karena panjat tiang bendera saat Upacara HUT ke-73 RI di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2018 silam setinggi 15 meter.
Kala itu Joni masih duduk di bangku SMP, kini Joni yang sudah beranjak dewasa dan lulus dari bangku SMA ingin bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), namun sayang ia gagal.
Joni gagal masuk TNI karena tinggi badannya hanya 155,8 cm. Joni pun tagih janji ke Presiden Jokowi dan minta diloloskan karena Presiden Jokowi pernah berjanji untuk membantunya.
Advertisement
"Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden sama Bapak Panglima TNI dan juga jajarannya, saya mohon bantuannya untuk luluskan saya menjadi anggota TNI," kata Jon dilansir dari Lifestyle Liputan6.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang fakta sosok Joni pemanjat tiang bendera yang viral tahun 2018, Rabu (7/8/2024).
1. Bungsu dari 9 Bersaudara
Johannes Ande Kalla atau Joni adalah anak dari pasangan Victorino Fahik Marcal dan Lorensa Kai. Diketahui Joni adalah anak bungsu dari 9 bersaudara yang lahir di Desa Silawan pada 10 Oktober 2004 dan genap berusia 20 tahun pada Oktober 2024 mendatang.
Advertisement
2. Sudah Lulus SMA
Kini Joni pun telah lulus dari SMA Negeri 1 Atambua. Bercita-cita menjadi anggota TNI, ia pun rajin berolahraga dan hidup disiplin. Ia lalu ke Kota Kupang untuk mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI Angkatan Darat.
Namun usai mendengar kelulusan SMA, dia dinyatakan tidak lulus saat seleksi awal yang dilakukan oleh Ajenrem 16104/Wirasakti Kupang alasannya karena tinggi badannya tidak ideal.
3. Kekecewaan Joni
Gagal di tahun 2024, Joni diminta kembali ikuti seleksi di tahun 2025. Dalam sebuah wawancara, pria yang pernah viral tujuh tahun lalu ini ungkap kekecewaannya karena gagal masuk TNI.
"Iya kecewa kemarin saat seleksi awal langsung dinyatakan gagal, karena tinggi badan tidak sesuai. Tinggi badan di Ajen saya ukur 155,8 cm sementara sesuai syarat 163 meter. Tetapi saya akan siapkan diri lagi untuk tahun depan," ucapnya, dilansir dari Antara, Selasa, 6 Agustus 2024.
Advertisement
4. Hadiah dari Jokowi ketika Viral Tahun 2018
Usai viral karena memanjat tiang bendera setinggi 15 meter, Joni dan keluarga kemudian dipanggil oleh Presiden Jokowi. Seperti diketahui, Joni melakukan aksi panjat itu untuk menyelamatkan bendera merah putih yang talinya terlilit saat upacara bendera.
Joni dan orang tuanya diundang untuk mengikuti upacara HUT RI ke Istana Negara. Ketika momen ini, Joni juga mendapat beberapa hadiah dari Presiden Jokowi, mulai dari sepeda, rumah, hingga dijanjikan untuk menjadi seorang TNI Angkatan Darat.
5. Dapat Bingkisan Lagi ketika HUT RI ke-76
Dalam rangka menyambut HUT ke-76, Joni juga mendapatkan bingkisan kemerdekaan dari Kapolda NTT Irjen Pol Lotharia Latif. Kapolres Belu AKBP Khairul Saleh mengatakan bahwa bingkisan kemerdekaan dari Kapolda NTT itu dititipkan ke Polres Belu untuk diserahkan langsung ke Joni.
Advertisement
6. Joni Masih Diberi Kesempatan
Dilansir dari kanal Lifestyle Liputan6, kabar terbarunya, Joni dipanggil oleh Komandan Kodim 1605/Belu Letkol Arh Suhardi, untuk menghadap ke Makodim Belu pada Selasa pagi.
“Saya ditelepon tadi untuk menghadap Dandim Belu, tetapi saya belum tahu ketemu untuk apa,” kata Joni saat dihubungi dari Kupang.
Joni juga mengaku bahwa sudah dihubungi juga oleh Ajenrem Korem 161/Wira Sakti untuk segera berangkat kembali ke Kota Kupang untuk bertemu Ajenrem. Namun dia juga belum mengetahui lebih lanjut soal alasan dirinya dipanggil.
"Mungkin setelah bertemu dengan Bapak Dandim baru saya bisa tahu alasan pemanggilan mereka," katanya.
Diketahui, Kepala Penerangan Kodam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana mengatakan bahwa Yohanes Ande Kalla atau alias Joni masih diberikan kesempatan untuk lanjut seleksi masuk menjadi prajurit TNI AD.