Sukses

Faktor Diabetes di Usia Muda, Penyebab, Gejala dan Cara Pencegahannya

Diabetes pada usia muda semakin menjadi perhatian global, dengan peningkatan kasus yang mencemaskan di kalangan remaja dan anak-anak.

Liputan6.com, Jakarta Diabetes pada usia muda semakin menjadi perhatian global, dengan peningkatan kasus yang mencemaskan di kalangan remaja dan anak-anak. Faktor-faktor yang menyebabkan diabetes di usia muda bisa sangat bervariasi, mulai dari genetika hingga gaya hidup. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta obesitas merupakan faktor utama yang berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2. Selain itu, faktor genetik dan riwayat keluarga juga memainkan peran penting dalam meningkatkan risiko terkena diabetes pada usia dini.

Gejala diabetes pada usia muda sering kali mirip dengan gejala diabetes pada umumnya, namun bisa lebih sulit dikenali. Tanda-tanda awal mungkin termasuk rasa haus yang berlebihan, frekuensi berkemih yang meningkat, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, serta kelelahan yang kronis. Pada beberapa kasus, anak-anak atau remaja juga dapat mengalami gangguan penglihatan atau luka yang sulit sembuh, yang dapat menandakan adanya masalah dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol.

Untuk mencegah diabetes pada usia muda, langkah-langkah pencegahan yang proaktif sangat penting. Mengadopsi pola makan sehat yang kaya serat dan rendah gula, serta memastikan rutinitas olahraga yang teratur, adalah kunci utama untuk menjaga kadar gula darah dalam batas normal.

Selain itu, edukasi tentang pentingnya gaya hidup sehat dan pemantauan rutin oleh tenaga medis dapat membantu dalam deteksi dini dan pencegahan diabetes, sehingga risiko terkena diabetes dapat diminimalkan secara signifikan. Dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini penyebab dan gejala diabetes di usia muda, Jum'at (9/8/2024).

2 dari 4 halaman

Faktor Penyebab Diabetes pada Usia Muda

Diabetes pada usia muda semakin menjadi perhatian global karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan jangka panjang anak-anak dan remaja. Faktor penyebab utama diabetes tipe 2 di kalangan usia muda sering kali terkait dengan pola makan yang tidak sehat, gaya hidup sedentari, dan obesitas. Diet yang kaya akan gula, lemak, dan kalori berlebih dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara efektif untuk mengatur kadar gula darah.

Kurangnya aktivitas fisik memperburuk kondisi ini, karena olahraga membantu tubuh menggunakan glukosa secara efisien dan menjaga berat badan dalam batas normal. Selain faktor gaya hidup, faktor genetik juga berperan penting. Riwayat keluarga dengan diabetes dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini, menunjukkan bahwa predisposisi genetik dapat berkontribusi pada perkembangan diabetes di usia muda.

 

3 dari 4 halaman

Gejala-Gejala Umum Diabetes pada Usia Muda

Mengenali gejala diabetes pada usia muda sangat penting untuk deteksi dini dan pengelolaan yang efektif. Gejala awal yang umum termasuk kehausan yang berlebihan, sering berkemih, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Anak-anak dan remaja yang mengalami diabetes mungkin juga menunjukkan kelelahan yang kronis, gangguan penglihatan, atau infeksi berulang.

Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kulit kering, luka yang sulit sembuh, dan penurunan konsentrasi. Gejala-gejala ini bisa sangat mirip dengan kondisi lain, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan medis jika ada tanda-tanda tersebut. Deteksi dini melalui pemeriksaan rutin dapat membantu dalam penanganan diabetes dan mencegah komplikasi jangka panjang.

4 dari 4 halaman

Cara Pencegahan untuk Menghindari Diabetes pada Usia Muda

Pencegahan diabetes pada usia muda memerlukan pendekatan yang komprehensif melibatkan perubahan gaya hidup dan pemantauan kesehatan. Diet yang sehat memainkan peran krusial dalam pencegahan diabetes, dengan mengutamakan konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak. Menghindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh serta menjaga porsi makan yang seimbang dapat membantu menjaga kadar gula darah dalam batas normal.

Aktivitas fisik juga sangat pentin dan disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur, minimal 30 menit sehari, guna mendukung kesehatan metabolik dan kontrol berat badan. Selain itu, pendidikan tentang gaya hidup sehat dan pemeriksaan kesehatan rutin dapat mendukung deteksi dini dan pengelolaan diabetes, membantu mengurangi risiko dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.     

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence