Liputan6.com, Jakarta Mengelola asam urat bisa membantu mencegah serangan yang menyakitkan pada persendian. Penting untuk memahami makanan yang dapat meningkatkan risiko serangan asam urat agar bisa mengontrol asupan makanan.
Diet yang tepat dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup. Selain itu, ada tujuh makanan umum yang diketahui memicu asam urat dan perlu dihindari untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan membuat pilihan makanan yang lebih bijaksana, Anda dapat mencegah serangan asam urat dan memperbaiki kesehatan secara keseluruhan.
Artikel ini akan membahas makanan-makanan apa saja yang pantang dikonsumsi oleh penderita asam urat. Berikut selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (8/8/2024).
Advertisement
1. Daging Merah: Lezat Tapi Berbahaya bagi Kadar Asam Urat
Daging merah, seperti sapi, domba, dan babi, kaya akan purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan asam urat di persendian, memicu rasa sakit dan peradangan. Untuk mencegah serangan, sebaiknya batasi konsumsi daging merah atau pilih daging dengan kandungan purin yang lebih rendah, seperti daging ayam.
Advertisement
2. Jeroan: Sumber Purin yang Harus Diwaspadai
Jeroan seperti hati, ginjal, dan otak mengandung purin tinggi dan dapat meningkatkan risiko asam urat. Mengonsumsi jeroan secara rutin dapat menyebabkan penumpukan asam urat di tubuh. Menggantinya dengan sumber protein lain, seperti kacang-kacangan atau tahu, bisa menjadi alternatif yang lebih sehat untuk menjaga kesehatan persendian.
3. Alkohol: Minuman yang Dapat Memicu Serangan Asam Urat
Alkohol, terutama bir dan minuman beralkohol tinggi lainnya, dapat memicu peningkatan kadar asam urat. Alkohol mengganggu pengeluaran asam urat dari tubuh, menyebabkan penumpukan di persendian. Untuk mengurangi risiko, sebaiknya batasi konsumsi alkohol dan pilih minuman non-alkohol yang lebih sehat.
Advertisement
4. Makanan Laut: Kenikmatan yang Bisa Memicu Masalah
Makanan laut seperti udang, kepiting, kerang, dan ikan teri merupakan sumber purin tinggi. Meskipun lezat dan menyehatkan, makanan ini bisa memperburuk gejala asam urat jika dikonsumsi berlebihan. Untuk menghindari serangan asam urat, pertimbangkan untuk mengonsumsi ikan yang lebih rendah purin, seperti salmon, atau membatasi porsi makanan laut secara keseluruhan.
5. Minuman Manis: Gula Fruktosa yang Menyebabkan Kadar Asam Urat Melonjak
Minuman manis, termasuk soda dan jus buah yang mengandung fruktosa tinggi, bisa meningkatkan produksi asam urat. Fruktosa mempercepat pemecahan purin dalam tubuh, mengakibatkan peningkatan kadar asam urat. Memilih air putih atau minuman rendah gula sebagai pengganti dapat membantu menjaga kadar asam urat tetap stabil.
Advertisement
6. Kacang-Kacangan: Meski Sehat, Harus Tetap Dikendalikan
Kacang-kacangan seperti kacang polong, lentil, dan buncis mengandung purin meski dalam kadar yang tidak terlalu tinggi. Walaupun menyehatkan, mengonsumsinya dalam jumlah besar dapat memicu peningkatan asam urat. Konsumsi dalam jumlah moderat dan seimbang dapat menjadi kunci dalam menghindari serangan asam urat.
7. Ragi dan Produk Olahannya: Bahan Penting yang Bisa Memicu Asam Urat
Ragi, yang digunakan dalam pembuatan roti dan bir, dapat meningkatkan kadar asam urat. Produk olahan ragi mengandung purin dan sebaiknya dikonsumsi dengan bijak. Memilih roti tanpa ragi atau membatasi produk yang mengandung ragi dapat membantu menjaga kesehatan persendian dan mencegah gejala asam urat.
Advertisement
8. Olahan Sayuran Tertentu
Beberapa sayuran, seperti asparagus, bayam, dan kembang kol, mengandung purin. Meskipun tidak setinggi daging, konsumsi berlebihan sayuran ini juga bisa memicu serangan asam urat pada beberapa orang.
Mengetahui makanan yang dapat memicu asam urat dapat membantu dalam perencanaan diet yang lebih sehat. Dengan menghindari atau mengurangi konsumsi makanan tersebut, Anda dapat mengurangi risiko serangan asam urat dan menjalani kehidupan yang lebih nyaman dan sehat. Pilihlah makanan yang tepat dan seimbang untuk menjaga kesehatan tubuh dan menghindari rasa sakit yang tidak diinginkan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence