Sukses

Kenali Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Anak untuk Mencegah Gagal Ginjal, Deteksi dari Dini

Infeksi saluran kemih (ISK) pada anak dapat menjadi masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Liputan6.com, Jakarta Infeksi saluran kemih (ISK) pada anak dapat menjadi masalah kesehatan yang serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Pada anak-anak, gejala infeksi saluran kemih sering kali kurang jelas dan bisa dengan mudah terabaikan, padahal infeksi ini berpotensi menyebabkan komplikasi yang lebih besar, seperti gagal ginjal. Deteksi dini dan pengenalan gejala yang tepat adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius dan memastikan pengobatan yang efektif.

Gejala infeksi saluran kemih pada anak bisa sangat bervariasi, mulai dari nyeri saat berkemih hingga perubahan warna urin. Anak-anak juga mungkin menunjukkan tanda-tanda seperti demam, rasa tidak nyaman di perut, atau perubahan dalam kebiasaan buang air kecil mereka. Karena gejala ini sering kali mirip dengan kondisi kesehatan lainnya, penting bagi orang tua dan pengasuh untuk memahami tanda-tanda infeksi saluran kemih agar dapat melakukan langkah-langkah pencegahan dan pengobatan yang diperlukan.

Artikel ini akan membahas cara-cara untuk mengenali gejala infeksi saluran kemih pada anak sejak dini dan bagaimana tindakan cepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut seperti gagal ginjal. Dengan informasi yang tepat, diharapkan orang tua dan pengasuh dapat lebih waspada terhadap kondisi kesehatan anak dan memberikan perawatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan ginjal mereka seperti yang dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (8/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa yang menjadi pemicu infeksi saluran kemih?

Uji laboratorium urin penting dilakukan untuk mengetahui adanya risiko infeksi saluran kemih pada anak atau tidak, menurut dokter Ina. Infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh anak menahan berkemih atau buang air kecil dan faktor risiko kelainan anatomi sistem aliran kemih.

Dokter Ina mengatakan bahwa ada kasus tertentu di mana anak memiliki kelainan bawaan yang menjadi penyebab infeksi saluran kemih yang atipikal, yang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis. Jika tidak diatasi dengan benar, kondisi ini dapat membuat anak menjalani dialisis atau cuci darah. Infeksi saluran kemih terjadi karena bakteri yang berkembang biak di saluran kemih dan menyebabkan invasi jaringan serta peradangan. Salah satu bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi adalah Escherichia coli.

3 dari 3 halaman

Gejala yang khas pada anak yang mengalami infeksi saluran kemih .

"Ina mengungkapkan bahwa gejala infeksi saluran kemih pada bayi berusia di bawah 3 bulan berbeda dengan anak-anak yang lebih besar. Pada bayi, gejala yang sering muncul adalah rewel dan urin yang tidak berbau seperti biasanya, mungkin bernanah atau berwarna gelap.

Sementara pada anak-anak yang lebih besar, gejala yang umumnya muncul adalah demam, sering buang air kecil disertai nyeri di perut dan di atas kemaluan. Jika demam berlangsung lebih dari 7 hari, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan termasuk cek lab urin.

Orangtua juga perlu mengajari anak toilet training yang benar, memastikan anak minum air putih cukup, mengajarkan anak menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mencegah anak menunda buang air kecil, serta meningkatkan konsumsi serat agar buang air besar dan kecil lebih lancar. Deteksi dini risiko infeksi saluran kemih sangat penting, dan jika anak menunjukkan gejala, sebaiknya segera memeriksakan anak ke dokter ahli dan melakukan uji laboratorium dengan urin."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.