Sukses

Proses Pembuatan Luwak Coffee hingga Siap Disajikan ke Cangkir

Luwak coffee adalah salah satu varietas kopi termahal dan paling eksklusif di dunia.

Liputan6.com, Jakarta Luwak coffee, juga dikenal sebagai kopi luwak atau civet coffee, adalah salah satu varietas kopi termahal dan paling eksklusif di dunia. Proses produksinya yang unik melibatkan luwak atau musang (Paradoxurus hermaphroditus), hewan nokturnal asli Asia Tenggara, yang memakan biji kopi pilihan dan mengeluarkannya melalui proses pencernaan alami. Biji kopi yang telah melalui proses ini kemudian dikumpulkan, dibersihkan, dan dipanggang, menghasilkan kopi dengan profil rasa yang dianggap sangat istimewa oleh para penikmat kopi.

Keunikan luwak coffee tidak hanya terletak pada proses produksinya, tetapi juga pada cita rasanya yang khas. Selama proses pencernaan, enzim dalam sistem pencernaan luwak memecah protein dalam biji kopi, yang diyakini mengurangi keasaman dan menghasilkan rasa yang lebih halus dan kompleks. Hasilnya adalah secangkir kopi dengan aroma yang kaya, keasaman rendah, dan sentuhan rasa karamel atau cokelat yang sering digambarkan oleh para pencicip kopi profesional.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai proses pembuatan luwak coffee yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (11/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Langkah dan Proses Pembuatan Luwak Coffee hingga Siap Dinikmati

Proses kopi luwak dari biji menjadi minuman yang enak terbilang panjang. Hal ini dikarenakan pengolahan kopi luwak asli Indonesia masih dilakukan secara tradisional. Berikut adalah langkah-langkah pembuatan kopi luwak, yakni:

1. Panen biji kopi

Apabila pemilik kebun memilih luwak tangkaran untuk membantu produksi kopi luwak maka ia harus memanen biji kopi berkualitas dan matang dari kebun terlebih dahulu.

2. Diberikan ke hewan luwak

Selanjutnya biji kopi tersebut diberikan pada luwak untuk dipilih kembali. Hewan ini dapat mengetahui mana biji yang terbaik juga layak makan sebab memiliki indera penciuman tajam. Sementara apabila pemilik kebun mengandalkan luwak liar maka cukup membiarkan hewan tersebut memakan biji-biji kopi.

3. Pengumpulan kotoran luwak

Setelah luwak memakan biji kopi, proses pencernaan alami terjadi. Biji kopi kemudian dikeluarkan bersama kotoran luwak. Pengumpulan ini dilakukan dengan hati-hati, biasanya di pagi hari, untuk memastikan kesegaran biji kopi. Proses ini memerlukan ketelitian untuk mengidentifikasi dan memisahkan kotoran yang mengandung biji kopi.

4. Pembersihan dan pencucian biji kopi

Biji kopi yang telah dikumpulkan kemudian dibersihkan secara menyeluruh dari sisa-sisa kotoran luwak. Proses ini melibatkan pencucian berulang dengan air bersih untuk memastikan tidak ada kontaminan yang tersisa. Pembersihan ini juga membantu menghilangkan aroma tidak sedap dari kotoran luwak. Ciri biji kopi berkualitas adalah tenggelam ketika direndam.

5. Pengeringan biji kopi

Setelah dicuci, biji kopi dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya. Pengeringan bisa dilakukan dengan cara tradisional di bawah sinar matahari atau menggunakan mesin pengering khusus. Proses ini penting untuk mencegah pertumbuhan jamur dan mempertahankan kualitas biji kopi.

6. Pengupasan kulit ari (parchment)

Setelah kering, kulit ari atau parchment yang menyelimuti biji kopi dikupas. Proses ini biasanya dilakukan dengan mesin khusus atau secara manual untuk biji kopi premium. Pengupasan harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada biji kopi.

7. Penyortiran biji kopi

Biji kopi yang telah dikupas kemudian disortir untuk memastikan kualitasnya. Proses ini melibatkan pemeriksaan visual dan kadang-kadang menggunakan mesin sortir untuk memisahkan biji yang cacat atau tidak memenuhi standar. Penyortiran ini penting untuk menjaga konsistensi kualitas kopi luwak.

8. Penyangraian biji kopi

Biji kopi yang telah disortir kemudian disangrai sesuai dengan tingkat yang diinginkan. Proses sangrai ini krusial dalam mengembangkan profil rasa kopi luwak. Suhu dan durasi penyangraian diatur dengan hati-hati untuk memaksimalkan karakteristik unik kopi luwak.

9. Penggilingan biji kopi

Setelah disangrai dan didinginkan, biji kopi digiling sesuai dengan metode penyeduhan yang akan digunakan. Tingkat kehalusan penggilingan bervariasi tergantung pada preferensi dan metode brewing yang digunakan. Penggilingan biasanya dilakukan sesaat sebelum penyeduhan untuk mempertahankan kesegaran.

10. Penyeduhan kopi

Langkah terakhir adalah penyeduhan kopi luwak menggunakan metode yang sesuai. Metode penyeduhan seperti pour-over, French press, atau espresso dapat digunakan, tergantung pada preferensi. Penyeduhan yang tepat sangat penting untuk mengekstrak rasa dan aroma terbaik dari kopi luwak, mengingat harganya yang premium.

3 dari 3 halaman

Manfaat Minum Luwak Coffee

Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, berikut ini terdapat beberapa manfaat minum luwak coffee adalah:

1. Aman untuk Lambung

Keunggulan kopi luwak adalah memiliki tingkat keasaman yang rendah dibandingkan dengan kopi biasa, sehingga cocok untuk orang yang memiliki sensitivitas terhadap asam lambung. Kopi luwak juga dapat menjadi pilihan yang lebih nyaman bagi mereka yang ingin menikmati secangkir kopi tanpa mengorbankan kesehatan lambung mereka.

2. Menyehatkan Jantung

Tak hanya aman untuk lambung, kopi luwak juga aman untuk jantung. Hal tersebut dikarenakan kopi luwak memiliki kandungan kafein yang rendah. Kafein tersebut berpengaruh terhadap meningkatkan adrenalin sehingga berdampak pada degup jantung meningkat. Hai ini cukup riskan bagi mereka yang memiliki tensi tinggi atau gangguan pada jantung. Maka dari itu, kopi luwak dinilai lebih aman untuk jantung.

3. Mengurangi Risiko Diabetes dan Kanker

Selain kadar kafein yang rendah, kopi luwak pun memiliki antioksidan yang tinggi sehingga membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat oksidasi dan menjaga keseimbangan gula darah. Dengan begitu, dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.