Sukses

Review Buku 'Every Word You Cannot Say' Karya S. Thomas

Buku Every Word You Cannot Say bisa menjadi salah satu bacaan yang bisa memelukmu dengan lebih erat dan hangat.

Liputan6.com, Jakarta Tidak terbiasa memberikan apresiasi kepada diri sendiri atas pencapaian kecil atau usaha yang telah dilakukan dapat menjadi alasan mengapa seseorang merasa sulit untuk mencintai diri sendiri. Banyak orang menantikan pengakuan dari orang lain, padahal penghargaan dari diri sendiri juga sangat penting.

Mungkin kamu merasa kesulitan untuk menerima kenyataan bahwa sebagai manusia, kamu memiliki keterbatasan dan bisa membuat kesalahan. Ketidakmampuan menerima kenyataan ini membuatmu terus-menerus menyalahkan diri sendiri tanpa memberikan ruang untuk memaafkan. Mencintai dan memaafkan diri sendiri bisa menjadi tantangan besar.

Namun, di saat-saat seperti ini, belum terlambat untuk meluangkan sedikit waktu bagi diri sendiri. Sekarang, kamu dapat meluangkan waktu untuk mengucapkan atau menyampaikan kata-kata yang lebih baik kepada diri sendiri.

Buku Every Word You Cannot Say bisa menjadi salah satu bacaan yang bisa memelukmu dengan lebih erat dan hangat. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (3/10/2024), ada kata-kata di dalamnya yang mungkin selama ini sangat kamu butuhkan untuk lebih mencintai dan memaafkan diri sendiri.

2 dari 2 halaman

Every Word You Cannot Say

Judul: Every Word You Cannot Say

Penulis: S. Thomas

Penerjemah: Leinovar

Penyunting: Hikmawati Diyas Nussa

Penyelaras Akhir: Luqman Hakim Arifin

Tata Letak: Kholishotul Hidayah

Cetakan 2, Agustus 2022

Penerbit: Rene Turos

Aku menunjuk ke hatimu, dirimu, dan kata apa pun yang kamu butuhkan, ada di sini selama ini. Terkadang, ada perkataan yang sulit untuk dikatakan, karena mungkin takut akan menyakiti perasaan seseorang atau karena berpikir apa yang dikatakan dirasa tidak penting. Bahkan, terkadang sulit rasanya untuk mengagumi sesuatu ketika orang tidak melihat apa yang kamu lihat, atau segan mengeluh sakit. Kamu pasti tahu, kata-kata yang tak terucap ini akan semakin menyakitkan bila selalu terpendam. Akan terasa semakin sakit bila mereka tidak mengetahui apa yang kamu rasakan.

Karena kita adalah manusia, dan yang paling dekat dengan kita untuk menunjukkan siapa kita sebenarnya, dan bagaimana kita mencintai, adalah dengan kata-kata.

"Baca buku ini segera! Ini benar-benar memberinu ruang untuk merasakan dan mengevaluasi kembali hidupmu dengan cara terbaik." -Amazon

***

"Izinkan aku mengatakan bagaimana dunia ini menjadi lebih baik.

Dunia ini menjadi lebih baik apabila semua orang baik seperti dirimu memandang diri mereka dan memutuskan kehidupan macam apa yang ingin mereka jalani, dan apa yang rela mereka lakukan untuk mencapainya.

Bukan berarti kamu harus lebih banyak berjuang.

Justru kamu perlu mencari jalan untuk tidak terlalu berjuang.

Kadang, respon tercepat kita terhadap situasi dunia adalah marah, dan dunia tetaplah dunia, karena kadang respon tercepat kita padanya adalah marah."

"Tidak jarang, kita membenci seseorang bukan karena mereka berbuat salah pada kita, tetapi mereka mengingatkan kita akan sebongkah rahasia diri kita yang tidak kita sukai. Mungkin untuk berdamai dengan dunia, kamu harus berdamai dengan diri sendiri."

"Halaman ini Ada untuk mengatakan, kamu mampu setiap kali orang mengatakan bahwa kamu tidak bisa melakukannya. Halaman ini Ada untukmu setiap waktu, ketika tidak ada yang mengatakan apa pun padamu."

Buku ini berisi kalimat dan narasi yang mengarahkan kita untuk lebih berbaik hati pada diri sendiri. Mungkin selama ini kita sudah terlalu keras pada diri sendiri. Bahkan mungkin kita selama ini kurang ramah terhadap diri sendiri. Maka dari itu, kita perlu meluangkan waktu sejenak untuk lebih menyayangi diri dengan meresapi kata-kata yang selama ini kita butuhkan dalam hidup.

Tidak semua orang memahami diri kita. Kita pun tak bisa menuntut semua orang untuk bisa lebih memperhatikan kita. Hanya diri kita sendiri yang paling bisa memahami dan mempedulikan diri sendiri. Di saat segalanya terasa berat untuk dijalani dan dilalui, kita perlu memperkuat diri sendiri.

Kalimat-kalimat dalam buku ini bagai mewakili potongan-potongan kehidupan kita. Ada kata-kata yang selama ini kita pendam sendiri, tetapi ternyata itu yang paling ingin kita dengar. Kalau tak ada orang lain yang bisa mengucapkan kata-kata baik untuk kita, maka kitalah yang perlu mengucapkannya untuk diri kita sendiri.

Menjadi dewasa memang tidak mudah. Banyak hal dan perjuangan lebih berat yang harus kita hadapi. Masalah demi masalah pun hadir silih berganti. Di tengah itu semua, ada baiknya kita bisa selalu meluangkan sedikit waktu untuk diri sendiri.

Every Word You Cannot Say dapat menjadi teman yang siap memeluk kita kapan saja. Di saat segalanya terasa terlalu berat untuk ditanggung dan dipikul sendiri, kita perlu ruang untuk bisa menguatkan diri meskipun itu lewat kata-kata sederhana.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence