Liputan6.com, Jakarta Sodium juga dikenal sebagai natrium adalah elemen kimia yang sangat reaktif dan jarang ditemukan dalam bentuk murni di alam. Keberadaannya di alam umumnya terikat dalam senyawa, dengan contoh paling umum adalah natrium klorida atau garam dapur yang sering kita gunakan sehari-hari. Sifat reaktifnya yang tinggi menjadikan sodium sebagai komponen penting dalam berbagai reaksi kimia, baik di alam maupun dalam tubuh manusia.
Baca Juga
Advertisement
Dalam konteks kesehatan, asupan sodium dalam jumlah yang tepat sangat penting bagi fungsi tubuh yang optimal. Selain berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, sodium juga memiliki fungsi penting dalam pencegahan kondisi medis tertentu. Misalnya, sodium dapat membantu mencegah efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu seperti amfoterisin B, serta mengurangi risiko komplikasi dari prosedur pencitraan medis yang menggunakan agen kontras.
Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa konsumsi sodium harus dilakukan dengan bijak dan dalam jumlah yang sesuai. Kelebihan sodium dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, terutama hipertensi atau tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami kebutuhan sodium tubuhnya dan mengatur asupannya sesuai dengan rekomendasi kesehatan yang berlaku.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai fungsi sodium bagi tubuh beserta takarannya yang tepat per hari dan dampaknya jika berlebihan mengonsumsi yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (14/8/2024).
Mengenal Sodium dan Fungsinya pada Tubuh
Natrium merupakan  sebuah mineral yang sangat umum ditemukan dalam diet sehari-hari, memiliki peran yang lebih kompleks dari sekadar pemberi rasa asin pada makanan. Meskipun sering dikaitkan dengan garam dapur atau sodium klorida, natrium sebenarnya memiliki fungsi vital dalam menjaga keseimbangan fisiologis tubuh. Keberadaannya yang melimpah dalam berbagai jenis makanan, terutama makanan olahan, membuat mineral ini menjadi fokus perhatian dalam diskusi tentang pola makan sehat.
Meski sering dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan, terutama terkait dengan risiko hipertensi dan penyakit jantung, peran natrium dalam tubuh sebenarnya jauh lebih nuansa. Sebagai elektrolit utama, natrium berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, mencegah dehidrasi, dan memfasilitasi transmisi impuls saraf yang vital bagi fungsi otak dan sistem saraf. Selain itu, mineral ini juga berkontribusi pada kontraksi otot yang efisien dan membantu menjaga volume darah yang adekuat, sehingga berperan dalam pencegahan anemia.
Namun, seperti halnya banyak aspek nutrisi, kuncinya terletak pada keseimbangan. Meskipun belum ada bukti konklusif bahwa natrium secara langsung menyebabkan penyakit tertentu, konsumsi berlebihan tetap perlu diwaspadai. Di sisi lain, kekurangan natrium juga dapat menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Oleh karena itu, pemahaman yang tepat tentang kebutuhan natrium tubuh dan sumbernya dalam makanan menjadi penting bagi setiap individu untuk menjaga kesehatan optimal tanpa harus sepenuhnya menghindari mineral penting ini.
Advertisement
Takaran Sodium Per Hari yang Direkomendasikan
Dikutip dari laman Kemenkes, berdasarkan rekomendasi nutrisi dari Health Canada, tubuh kita cuma membutuhkan 115 miligram sodium per hari untuk hidup sehat. Sebagai perbandingannya, 1 sendok teh garam mengandung 2.000 miligram sodium. Sedangkan berdasarkan UK RNI (United Kingdom Reference Nutrient Intakes) batas minimum 575 mg dan maksimum 1.600 mg.
Takaran ini memang bisa bermacam-macam, tergantung iklim negara kita tinggal. Contohnya, di iklim yang panas, seperti di Indonesia, kita butuh garam lebih banyak karena ketika tubuh berkeringat, tubuh kita mengeluarkan sodium. Peni M. Hartanto, seorang konsultan nutrisi dan diet mengatakan bahwa di negara kita tidak ada penetapan kebutuhan natrium secara khusus.
Tapi badan kesehatan dunia, WHO (World Health Organization) menganjurkan untuk membatasi konsumsi sodium 2.400mg atau sekitar 1 sendok teh garam per hari. Kemungkinan kekurangan garam untuk kita yang tinggal di Indonesia sangat kecil karena sebagian besar makanan yang ada negara kita tinggi kandungan sodiumnya.
Bahkan pada menu-menu diet juga tinggi kandungan sodiumnya, seperti South Beach Diet, yang mencakup 2.300 sampai 6.700mg sodium per hari. Menurut dr Peni, dengan hanya mengonsumsi bahan alami dan menghindari makanan olahan, jumlah sodium yang dikonsumsi akan berada di batas normal.
Makanan-makanan yang tinggi kandungan sodiumnya, seperti keripik, sup kaleng, daging olahan, ikan asin, kecap, saos tomat, kaldu ayam blok, serta keju sebaiknya dihindari atau minimal dikurangi karena bisa menyebabkan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang dapat menjadi pemicu sakit jantung, stroke, dan masalah pada ginjal. Secara umum, semakin banyak bahan makanan tersebut diolah dan diproses, akan makin tinggi kandungan sodiumnya.
Dampak Konsumsi Sodium Berlebihan
Konsumsi natrium berlebihan dapat mengakibatkan kondisi medis yang dikenal sebagai hipernatremia, suatu ketidakseimbangan elektrolit yang serius. Populasi yang paling rentan terhadap kondisi ini adalah lansia, terutama mereka yang mengalami penurunan nafsu makan dan minum, demam tinggi, atau infeksi yang menyebabkan dehidrasi parah. Menariknya, gejala hipernatremia memiliki kemiripan dengan hiponatremia, namun dengan tambahan manifestasi berupa hilangnya nafsu makan dan rasa haus yang intens.
Sodium, sebagai komponen utama garam, memiliki sifat hidrofilik yang kuat, artinya ia menarik dan menahan air dalam tubuh. Konsumsi berlebihan makanan tinggi sodium dapat menyebabkan peningkatan volume cairan dalam sistem peredaran darah, yang berpotensi meningkatkan tekanan darah. Fenomena ini menjelaskan hubungan erat antara asupan sodium berlebih dengan risiko hipertensi.
Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menjadi pintu gerbang bagi serangkaian komplikasi kesehatan yang serius. Tekanan darah tinggi yang persisten dapat mengakibatkan kerusakan pada organ-organ vital, terutama jantung dan ginjal, serta meningkatkan risiko stroke secara signifikan. Oleh karena itu, pemahaman dan pengelolaan asupan sodium menjadi komponen krusial dalam upaya pencegahan penyakit kardiovaskular dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Advertisement