Liputan6.com, Jakarta Ri Sol-ju yang dikenal sebagai Ibu Negara Korea Utara, telah menjadi figur yang menarik perhatian dunia sejak kemunculannya di samping Kim Jong Un, Pemimpin Tertinggi negara tersebut. Kehadirannya menandai perubahan signifikan dalam cara Korea Utara mempresentasikan kepemimpinannya kepada dunia, membawa nuansa modernitas dan keterbukaan yang relatif baru bagi rezim yang terkenal tertutup ini.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun informasi tentang latar belakang dan kehidupan pribadinya tetap terbatas, Ri Sol-ju telah berhasil menciptakan persona publik yang lebih ramah dan dapat diakses dibandingkan dengan pendahulunya. Latar belakang Ri Sol-ju sebelum menjadi Ibu Negara masih menjadi subjek spekulasi dan rumor. Beberapa laporan menyebutkan bahwa ia memiliki latar belakang dalam seni pertunjukan, mungkin sebagai penyanyi atau pemain dalam ansambel musik.Â
Sebagai Ibu Negara, Ri Sol-ju telah memainkan peran yang lebih aktif dan terlihat, dibandingkan dengan istri-istri pemimpin Korea Utara sebelumnya. Ia sering terlihat mendampingi Kim Jong Un dalam berbagai acara kenegaraan, kunjungan ke lokasi-lokasi penting, bahkan dalam pertemuan-pertemuan internasional. Berikut ini latar belakang dan peran Ri Sol-ju sebagai ibu negara yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (15/8/2024).
Latar Belakang Ri Sol-ju
Ri Sol-ju adalah sosok yang misterius namun memiliki pengaruh yang signifikan di Korea Utara sebagai istri dari pemimpin tertinggi negara tersebut, Kim Jong-un. Kehidupannya sebelum menikah dan perannya dalam rezim Korea Utara kerap menjadi subjek spekulasi karena sangat sedikit informasi yang diketahui secara pasti tentang dirinya. Latar belakang Ri Sol-ju memberikan gambaran yang menarik tentang bagaimana ia bisa menempati posisi penting dalam masyarakat yang sangat tertutup tersebut.
Ri Sol-ju diyakini lahir antara tahun 1985 dan 1989, meskipun tidak ada tanggal pasti yang dikonfirmasi oleh pemerintah Korea Utara. Spekulasi mengenai asal usulnya menyebutkan bahwa ia berasal dari keluarga elit di Korea Utara, yang kemungkinan besar memiliki kedudukan sosial yang tinggi. Ayahnya diduga adalah seorang profesor, sementara ibunya berprofesi sebagai dokter. Latar belakang keluarganya ini menunjukkan bahwa Ri Sol-ju mungkin tumbuh di lingkungan yang memberikan akses ke pendidikan dan pelatihan yang baik, sebuah hal yang tidak umum di Korea Utara kecuali untuk kalangan tertentu.
Masa muda Ri Sol-ju tampaknya dipenuhi dengan pengalaman-pengalaman yang mengarah pada keterlibatannya dalam seni dan budaya. Ia dikabarkan pernah belajar seni vokal di Tiongkok, yang menunjukkan bahwa ia memiliki bakat dalam bidang musik dan seni pertunjukan. Selain itu, Ri Sol-ju juga pernah menjadi anggota tim pemandu sorak Korea Utara yang berpartisipasi dalam Kejuaraan Atletik Asia di Korea Selatan pada tahun 2005. Keikutsertaannya dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa ia sudah terlibat dalam kegiatan lintas batas sejak usia muda, meskipun dalam kapasitas yang sangat terbatas.
Pernikahan Ri Sol-ju dengan Kim Jong-un dilaporkan berlangsung pada tahun 2009, tetapi baru diumumkan secara resmi oleh pemerintah Korea Utara pada tahun 2012. Pernikahan ini dianggap sebagai langkah strategis yang diatur oleh ayah Kim Jong-un, Kim Jong-il, sebelum ia menderita stroke pada tahun 2008. Ri Sol-ju kemudian menjadi ibu negara, sebuah posisi yang tidak hanya memberikan status tinggi dalam masyarakat Korea Utara tetapi juga memperkenalkannya kepada dunia internasional.
Advertisement
Peran sebagai Ibu Negara
Ri Sol-ju secara konsisten mendampingi suaminya, Kim Jong-un, dalam berbagai kegiatan resmi, mulai dari peluncuran uji coba rudal hingga kunjungan diplomatik ke negara lain. Hal ini cukup berbeda dari para ibu negara sebelumnya, yang lebih jarang terlihat di depan umum. Kehadirannya yang hampir selalu tampak di sisi Kim Jong-un menunjukkan bahwa ia memainkan peran penting tidak hanya sebagai pendamping, tetapi juga sebagai bagian dari strategi politik dan simbolisasi kekuatan keluarga pemimpin tertinggi.
Selain itu, Ri Sol-ju telah memperkenalkan gaya baru dalam penampilan seorang ibu negara di Korea Utara. Dengan pakaian yang elegan, modern dan penuh gaya, ia menampilkan citra yang berbeda dari norma konservatif Korea Utara. Gaun-gaun berwarna pastel, aksesori mewah, dan penampilannya yang selalu rapi memberikan sinyal bahwa ia bukan sekadar figur dekoratif tetapi seseorang dengan kehadiran yang signifikan dalam acara-acara penting negara.
Pada tahun 2018, peran diplomatik Ri Sol-ju semakin menonjol ketika ia menemani Kim Jong-un dalam kunjungan ke Tiongkok. Dalam kunjungan ini, ia bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan istrinya, serta menunjukkan keterlibatan aktif dalam hubungan diplomatik antara Korea Utara dan negara-negara lainnya. Pada tahun yang sama, gelarnya berubah dari "Kamerad" menjadi "Ibu Negara Terhormat," sebuah perubahan yang menggarisbawahi peningkatan statusnya dalam hierarki politik Korea Utara. Perubahan ini juga menunjukkan pengakuan resmi terhadap peran Ri Sol-ju sebagai figur penting dalam pemerintahan, sebuah pengakuan yang jarang diberikan kepada wanita dalam sejarah negara tersebut.
Â
Â
Pengaruh dan Citra di Mata Dunia
Keberadaan Ri Sol-ju di panggung internasional memberikan dimensi baru pada citra Korea Utara. Sebagai istri dari seorang pemimpin yang terkenal keras dan kontroversial, Ri Sol-ju membantu menyeimbangkan citra Kim Jong-un dengan kehadirannya yang lembut dan penuh gaya. Kehadirannya memberikan wajah yang lebih manusiawi pada rezim Korea Utara yang sering digambarkan sebagai tertutup dan tidak ramah.
Hubungan Ri Sol-ju dengan para pemimpin dunia lainnya, khususnya dengan ibu negara Korea Selatan, Kim Jung-sook, selama KTT antar-Korea tahun 2018, menunjukkan bahwa ia juga memiliki kemampuan diplomatik yang halus. Interaksi yang hangat antara kedua ibu negara tersebut memperlihatkan upaya untuk membangun hubungan yang lebih baik antara kedua Korea, sebuah tugas yang tidak hanya bergantung pada para pemimpin pria tetapi juga didukung oleh peran para ibu negara. Ri Sol-ju dan Kim Jung-sook terlihat sangat akrab selama pertemuan mereka, yang menambah nuansa positif dalam dialog antar-Korea yang sebelumnya sering tegang.
Di Tiongkok, Ri Sol-ju menjadi sorotan media setelah kunjungannya ke Beijing pada tahun 2018. Media melaporkan bahwa selama kunjungan dua hari tersebut, ia mengenakan tiga busana yang berbeda, masing-masing mencerminkan selera modenya yang halus dan kesadaran akan citra publik. Penampilan ini tidak hanya menarik perhatian publik tetapi juga memperlihatkan Korea Utara dalam cahaya yang sedikit berbeda, dengan Ri Sol-ju sebagai simbol dari modernitas dan keterbukaan yang terbatas.nRi Sol-ju juga memainkan peran dalam memperhalus citra Korea Utara yang dikenal keras dan penuh rahasia. Meskipun tidak ada banyak informasi yang tersedia tentang kehidupan pribadinya, setiap kemunculannya di publik selalu menjadi sorotan, baik oleh media internasional maupun oleh analis politik.
Advertisement