Sukses

5 Alasan Seseorang Enggan Menikah di Usia Matang, Trauma Masa Lalu Jadi Salah Satunya

Pengalaman pahit dari hubungan masa lalu dapat meninggalkan jejak mendalam yang mempengaruhi pandangan seseorang terhadap pernikahan.

Liputan6.com, Jakarta Menikah sering kali dianggap sebagai salah satu tujuan utama dalam hidup. Namun, tidak semua orang merasa perlu atau ingin menjalani momen sakral ini.

Sebagian orang memilih untuk tidak menikah karena alasan pribadi yang mendalam. Ada juga yang merasa bahwa pernikahan bukan lagi impian mereka di masa depan. Mengapa mereka berpikir demikian?

Terdapat beberapa alasan yang sering menjadi dasar mengapa seseorang enggan menikah. Berikut ini adalah lima alasan utama mengapa seseorang mungkin enggan menikah atau bahkan berkomitmen dalam status pacaran, dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (21/08/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Ketakutan akan menjalani hidup yang kurang membahagiakan

Banyak orang merasa cemas bahwa pernikahan mungkin tidak akan memberikan kebahagiaan yang mereka dambakan. Mereka khawatir hidup mereka akan menjadi lebih rumit, penuh dengan konflik, atau kehilangan kebebasan yang mereka nikmati saat masih lajang.

Perasaan ini sering kali muncul karena mereka melihat contoh pernikahan yang tidak bahagia di lingkungan sekitar, baik dari orang tua, teman, atau bahkan dari media. Akibatnya, mereka menjadi ragu apakah pernikahan benar-benar akan meningkatkan kualitas hidup mereka atau justru sebaliknya.

3 dari 6 halaman

2. Pengalaman pahit dari hubungan masa lalu

Pengalaman pahit dalam hubungan masa lalu bisa meninggalkan bekas luka yang dalam dan mempengaruhi pandangan seseorang tentang pernikahan. Mereka yang pernah merasakan sakitnya patah hati, pengkhianatan, atau kekerasan emosional mungkin akan merasa trauma dan ragu untuk berkomitmen dalam jangka panjang seperti pernikahan. Rasa takut untuk membuka diri kembali atau kekhawatiran akan mengulang pengalaman buruk tersebut bisa menjadi penghalang besar dalam membangun hubungan baru.

4 dari 6 halaman

3. Terlalu mandiri

Beberapa individu benar-benar menghargai kemandirian mereka. Bahkan, ada di antara mereka yang tidak ingin merasa terikat dalam sebuah pernikahan. Mereka mungkin sudah terbiasa membuat keputusan sendiri, mengejar karier, atau menikmati hobi tanpa harus memikirkan orang lain.

Kemandirian semacam ini seringkali membuat seseorang merasa bahwa pernikahan hanya akan menjadi beban tambahan yang mengurangi kebebasannya. Bagi mereka, pernikahan bukanlah suatu kebutuhan, melainkan pilihan yang mungkin tidak sesuai dengan gaya hidup yang telah mereka jalani selama ini.

5 dari 6 halaman

4. Prioritas pada karier atau tujuan pribadi

Di era modern saat ini, semakin banyak individu yang memilih untuk mengutamakan karier atau pencapaian pribadi dibandingkan dengan memprioritaskan pernikahan. Mereka mungkin ingin meraih kesuksesan profesional, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau menjelajahi dunia sebelum mempertimbangkan untuk menikah.

Bagi sebagian orang, pernikahan bisa dilihat sebagai gangguan atau sesuatu yang dapat menghambat pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk tetap fokus pada pengembangan diri dan menunda atau bahkan menolak gagasan untuk menikah.

6 dari 6 halaman

5. Pandangan sosial yang berubah

Pandangan masyarakat tentang pernikahan telah mengalami perubahan signifikan seiring berjalannya waktu. Pernikahan tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya jalan hidup yang sah bagi semua orang. Kini, banyak yang mulai menyadari bahwa kebahagiaan dapat diraih melalui berbagai cara, bukan hanya melalui pernikahan.

Dengan hadirnya beragam pilihan hidup, termasuk hubungan non-tradisional dan kehidupan lajang yang semakin diterima, banyak orang merasa tidak perlu menikah hanya demi memenuhi norma sosial.

Alasan seseorang untuk enggan menikah sangatlah beragam dan sering kali merupakan kombinasi dari berbagai faktor. Keputusan untuk menikah atau tidak adalah pilihan pribadi yang seharusnya dihormati oleh semua orang. Yang paling penting adalah setiap individu merasa bahagia dan puas dengan pilihan hidup yang mereka ambil, baik itu termasuk menikah atau tidak.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.