Sukses

Hari Nyamuk Sedunia, Peringatan Penemuan Sir Ronald Ross

Hari Nyamuk Sedunia kini diperingati secara global sebagai pengingat akan pentingnya pengetahuan ini dalam upaya berkelanjutan untuk memerangi malaria dan penyakit-penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk.

Liputan6.com, Jakarta Hari Nyamuk Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus, merupakan momen penting dalam sejarah kesehatan global. Peringatan ini menandai penemuan revolusioner Sir Ronald Ross, seorang ahli bedah tentara Inggris, yang pada tahun 1897 membuktikan bahwa nyamuk Anopheles betina dapat menularkan malaria kepada manusia. 

Temuan ini membuka jalan bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang penyakit malaria dan memungkinkan pengembangan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif. Penemuan Ross tidak hanya mengubah cara kita melihat malaria, tetapi juga diakui secara internasional dengan dianugerahkannya Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1902.

Hari Nyamuk Sedunia kini diperingati secara global sebagai pengingat akan pentingnya pengetahuan ini dalam upaya berkelanjutan untuk memerangi malaria dan penyakit-penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk. Berikut ulasan lebih lanjut tentang Hari Nyamuk Sedunia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (19/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sejarah Peringatan Hari Nyamuk Sedunia

Tanggal 20 Agustus diperingati sebagai Hari Nyamuk Sedunia atau World Mosquito Day (WMD). Peringatan ini bermula pada tahun 1897, ketika Sir Ronald Ross menemukan bahwa nyamuk Anopheles betina dapat menularkan malaria kepada manusia. Temuan ini menjadi landasan penting dalam memahami bagaimana penyakit malaria menyebar dan bagaimana cara pencegahannya. Hari Nyamuk Sedunia diperingati dengan tujuan utama meningkatkan kesadaran global mengenai penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, serta upaya-upaya preventif untuk melindungi diri dari ancaman tersebut.

Penemuan revolusioner ini tidak hanya membuka wawasan baru dalam pemahaman tentang malaria, tetapi juga membawa Ross meraih Hadiah Nobel di bidang Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1902. Ross sendiri mendeklarasikan Hari Nyamuk Sedunia untuk pertama kalinya pada hari penemuannya, menekankan pentingnya kesadaran global mengenai hubungan antara nyamuk dan malaria.

Hari Nyamuk Sedunia kini diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan untuk mendorong upaya berkelanjutan dalam melawan salah satu makhluk paling mematikan di dunia ini. Meskipun perkembangan medis telah membawa kita pada langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang lebih maju, perjuangan melawan penyakit seperti malaria masih menjadi tantangan global yang signifikan.

Malaria Penyakit Mematikan

Malaria menjadi salah satu penyakit paling mematikan yang ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini terus menjadi ancaman besar bagi kesehatan global meskipun ilmu kedokteran semakin maju. 

Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), pada tahun 2021 saja, sekitar 619.000 orang meninggal akibat malaria, dan lebih dari 247 juta orang di 84 negara terinfeksi penyakit ini. Meskipun malaria sebenarnya bisa dicegah, hampir 3,2 miliar orang di seluruh dunia masih berisiko terkena penyakit ini.

Namun, tantangan besar tetap ada, termasuk dalam pengembangan vaksin malaria yang masih sulit dicapai. Selain malaria, nyamuk juga menjadi vektor bagi penyakit lain yang mematikan seperti demam berdarah, demam kuning, dan chikungunya. Ancaman yang ditimbulkan oleh nyamuk ini begitu serius sehingga CDC menjuluki mereka sebagai hewan paling mematikan di dunia, mengingat jumlah korban jiwa dan wabah yang mereka sebabkan. 

3 dari 5 halaman

Penularan Malaria

Malaria adalah penyakit serius yang disebabkan oleh parasit plasmodium, yang dibawa dan ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina. Penyakit ini paling sering terjadi di daerah tropis dan subtropis, di mana nyamuk Anopheles berkembang biak. Meskipun gigitan nyamuk adalah cara utama penularan malaria, ada beberapa cara lain di mana penyakit ini dapat menyebar dari satu individu ke individu lainnya.

Penularan malaria dapat terjadi melalui transfusi darah, transplantasi organ, dan penggunaan alat suntik yang terkontaminasi oleh darah pasien yang terinfeksi. Selain itu, malaria juga dapat ditularkan dari ibu hamil kepada janinnya. Namun, malaria tidak menular melalui kontak langsung dengan penderita seperti flu. Malari juga tidak menular melalui hubungan seksual atau sentuhan benda yang digunakan oleh orang yang terinfeksi.

Penularan melalui gigitan nyamuk dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan iklim, dengan peningkatan risiko selama dan setelah musim hujan, ketika nyamuk berkembang biak dengan cepat. Selain itu, daerah yang padat penduduk atau memiliki ruang gerak terbatas juga lebih rentan terhadap penyebaran malaria. Parasit plasmodium yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk akan berkembang biak di hati sebelum akhirnya menginfeksi sel darah merah, menyebabkan gejala malaria yang berbahaya.

4 dari 5 halaman

Gejala Malaria dan Upaya Pencegahannya

Malaria adalah penyakit yang gejalanya tidak langsung muncul setelah seseorang digigit nyamuk yang terinfeksi. Pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang kuat, kemungkinan terinfeksi malaria bisa lebih rendah, namun bagi mereka yang memiliki imunitas lemah, gejala biasanya muncul sekitar 10-15 hari setelah gigitan nyamuk.

Gejala awal malaria seringkali mirip dengan penyakit ringan seperti flu, termasuk demam, sakit kepala, dan nyeri otot, sehingga seringkali sulit untuk diidentifikasi. Namun, seiring berjalannya waktu, gejala lanjutan dapat berkembang dan menjadi lebih serius. 

Gejala-gejala tersebut meliputi menggigil, demam tinggi, banyak berkeringat, muntah, diare, sakit perut, anemia, kejang-kejang, hingga feses berdarah. Jika tidak segera ditangani, malaria dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gagal ginjal, gangguan mental, koma, bahkan kematian.

Untuk mencegah malaria, beberapa langkah sederhana dan perubahan gaya hidup dapat diterapkan. Menurut Kementerian Kesehatan, langkah-langkah pencegahan yang efektif meliputi,

  • Menyemprot dinding rumah dengan insektisida untuk membunuh nyamuk dewasa yang masuk ke dalam rumah.
  • Menjaga kebersihan rumah agar tetap kering dan higienis, serta memastikan tidak ada air yang tergenang di sekitar rumah, yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
  • Menutup kulit dengan pakaian panjang untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk.
5 dari 5 halaman

Perkembangan Penyakit yang Ditularkan oleh Nyamuk

Lebih dari 125 tahun setelah penemuan Sir Ronald Ross tentang hubungan antara nyamuk dan malaria, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tetap menjadi ancaman global yang mematikan. Setiap tahun, penyakit-penyakit ini membunuh lebih dari satu juta orang dan menginfeksi hingga 700 juta orang di seluruh dunia, atau hampir satu dari sepuluh orang.

Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terburuk dalam sejarah untuk kasus demam berdarah, dengan lebih dari 11 juta kasus dilaporkan dari 80 negara. Penyakit ini, yang menjadi penyakit yang paling cepat menyebar di dunia, menunjukkan lonjakan dramatis tanpa tanda-tanda melambat, dengan Amerika menyumbang sebagian besar kasus global. Hingga akhir Juli 2024, lebih dari 24.000 kasus demam berdarah parah telah dilaporkan, dengan lebih dari 6.500 kematian yang terkait.

Selain itu, kasus chikungunya juga meningkat tajam, mencapai lebih dari 350.000 kasus di seluruh dunia. Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa melaporkan hampir 7.000 kasus Zika hingga akhir Mei 2024. Perkembangan ini menunjukkan betapa seriusnya ancaman penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, yang terus merenggut jutaan nyawa dan mengancam kesehatan masyarakat global.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.