Liputan6.com, Jakarta Menghadapi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi secara mendadak adalah pengalaman yang sangat sulit dan dapat menimbulkan berbagai masalah, baik dari segi psikologis maupun finansial. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa PHK seringkali menciptakan ketidakpastian ekonomi yang besar. Banyak individu bergantung pada pendapatan bulanan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kehilangan sumber penghasilan ini dapat membuat seseorang merasa terjebak dan khawatir tentang masa depan mereka.
PHK juga dapat memicu berbagai reaksi emosional, seperti perasaan kehilangan, kemarahan, dan bahkan rasa malu. Banyak orang merasa seolah-olah mereka telah gagal atau tidak memiliki nilai setelah kehilangan pekerjaan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka. Bagi banyak individu, pekerjaan adalah bagian integral dari rutinitas harian. Ketika pekerjaan hilang, hilangnya struktur dan rutinitas ini dapat menyebabkan kebingungan dan stres yang lebih besar.
Baca Juga
Di samping itu, ada stigma yang sering kali melekat pada mereka yang mengalami PHK. Stigma ini dapat membuat mereka merasa terasing. Rasa malu atau ketakutan akan penilaian dari orang lain dapat memperburuk kondisi mental mereka. Selain itu, proses mencari pekerjaan baru bisa menjadi sangat sulit, terutama di pasar kerja yang sangat kompetitif.
Advertisement
Ketidakpastian mengenai kapan atau di mana pekerjaan baru akan ditemukan juga dapat menambah beban tekanan. Jadi, apa yang sebaiknya dilakukan ketika menghadapi PHK yang mendadak? Berikut penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (20/8/2024).
1. Tenangkan Pikiran
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menjaga ketenangan. Saat menerima kabar pemutusan hubungan kerja (PHK), perasaan seperti stres dan kecemasan dapat meningkat. Dengan menenangkan pikiran, kamu dapat menurunkan tingkat stres dan menghindari reaksi yang berlebihan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.
Selain itu, ketika dalam keadaan panik, seseorang cenderung mengambil keputusan yang impulsif dan tidak bijaksana. Dengan menenangkan diri, kamu memberi kesempatan untuk berpikir lebih jernih dan merencanakan langkah-langkah selanjutnya dengan lebih rasional.Dalam kondisi tenang, kamu juga akan lebih siap menghadapi tantangan yang muncul setelah PHK.
Dalam kondisi tenang, kamu juga akan lebih mudah menganalisis situasi, mempertimbangkan berbagai pilihan, dan mencari solusi yang tepat. Selain itu, menjaga ketenangan membantu kamu berkomunikasi dengan lebih baik, baik dengan mantan atasan, rekan kerja, maupun dalam proses pencarian pekerjaan baru. Mempertahankan ketenangan dalam situasi sulit sangat penting untuk kesehatan mental, karena ini membantu menghindari perasaan depresi atau putus asa yang sering muncul akibat kehilangan pekerjaan.
Advertisement
2. Tinjau Kontrak Kerja
Kontrak kerja biasanya berisi informasi penting mengenai hak dan kewajiban yang kamu miliki sebagai karyawan. Ini mencakup ketentuan tentang pesangon, kompensasi, dan prosedur pemutusan hubungan kerja. Dengan memahami isi kontrak, kamu dapat mengetahui apa yang seharusnya kamu terima setelah PHK. Berdasarkan peraturan yang berlaku, jika kamu di-PHK sebelum kontrak berakhir, perusahaan diwajibkan memberikan kompensasi sesuai dengan ketentuan yang ada dalam kontrak.
Dalam situasi PHK, ada kemungkinan perusahaan tidak memberikan hak-hakmu secara penuh. Jika kamu merasa hak-hakmu tidak dipenuhi, pemahaman tentang kontrak kerja dapat menjadi dasar untuk mengambil tindakan hukum. Mengetahui hak-hak dan kondisi kontrak kerja sebelumnya juga akan membantumu dalam mencari pekerjaan baru. Kamu dapat menjelaskan situasimu dengan lebih baik kepada calon pemberi kerja dan menunjukkan bahwa kamu memahami hak-hakmu sebagai karyawan.
3. Buat Rencana Keuangan
Setelah mengalami PHK, sumber pendapatanmu akan terputus. Dengan merencanakan keuangan, kamu dapat mengatur pengeluaran agar tetap seimbang dengan pemasukan yang ada, termasuk pesangon yang mungkin diterima. Rencana keuangan yang baik mencakup alokasi untuk dana darurat.
Dengan menghitung total aset dan pengeluaran bulanan, kamu dapat memperkirakan berapa lama keuanganmu dapat bertahan. Ini akan membantumu merencanakan langkah selanjutnya, seperti mencari pekerjaan baru atau mengurangi pengeluaran.
Di sisi lain, tanpa rencana keuangan yang jelas, kamu berisiko terjebak dalam utang. Dengan mengelola keuangan secara bijaksana, kamu dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu dan menjaga agar utang tetap minimal. Selain itu, memiliki rencana keuangan memberikan rasa kontrol dan dapat mengurangi kecemasan. Ketika kamu tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana mengelola keuangan, kamu akan merasa lebih siap menghadapi tantangan yang ada.
Advertisement
4. Perbarui CV dan Profil LinkedIn
Segera lakukan pembaruan pada CV dan profil LinkedIn Anda agar siap dalam pencarian pekerjaan baru. Setelah mengalami PHK, sangat penting untuk mencantumkan pengalaman kerja terbaru, keterampilan yang telah diperoleh, serta pencapaian yang relevan. LinkedIn merupakan platform yang sering dimanfaatkan oleh para rekruter untuk menemukan kandidat. Dengan memperbarui profil Anda, Anda meningkatkan peluang untuk ditemukan oleh rekruter yang mencari kandidat dengan keterampilan dan pengalaman yang sesuai.
Memperbarui profil LinkedIn juga memberikan kesempatan untuk terhubung kembali dengan jaringan profesional Anda. Anda dapat memberi tahu kontak bahwa Anda sedang mencari pekerjaan baru, yang dapat membuka peluang baru melalui rekomendasi atau informasi lowongan. Dengan melakukan pembaruan pada CV dan profil LinkedIn, Anda menunjukkan sikap proaktif dalam pencarian pekerjaan baru. Selain itu, memperbarui CV dan profil LinkedIn juga membantu Anda mempersiapkan diri untuk wawancara, sehingga Anda dapat lebih mudah mengingat pengalaman dan pencapaian yang ingin Anda sampaikan kepada calon pemberi kerja.
5. Hubungi Jaringan Profesional dan Cari Peluang
Ajaklah teman, kolega, dan jaringan profesional yang Anda kenal untuk memberi tahu bahwa Anda sedang dalam pencarian pekerjaan baru. Banyak perusahaan lebih memilih merekrut melalui referensi dan rekomendasi dari kenalan. Selain itu, berkomunikasi dengan teman dan kolega dapat memberikan dukungan emosional yang sangat diperlukan setelah mengalami PHK. Berbagi pengalaman dan mendapatkan perspektif dari orang lain dapat membantu Anda merasa lebih baik dan lebih siap menghadapi tantangan.
Di samping itu, berinteraksi dengan jaringan yang Anda miliki juga dapat membantu membangun kembali kepercayaan diri Anda. Selain mencari pekerjaan, Anda juga bisa menemukan peluang baru, seperti proyek freelance atau usaha kecil. Dengan cara ini, Anda dapat tetap relevan di industri dan membuka peluang untuk kolaborasi di masa depan. Oleh karena itu, menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja dan profesional lainnya sangat berharga dalam jangka panjang.
Advertisement
6. Pertimbangkan Pelatihan atau Pendidikan Tambahan
Untuk meningkatkan daya saing Anda di pasar kerja, pertimbangkan untuk mengikuti pelatihan atau pendidikan tambahan yang relevan dengan bidang yang Anda minati. Pelatihan ini bisa berupa kursus online, sertifikasi, atau bahkan pendidikan formal yang dapat memperluas keterampilan dan pengetahuan Anda. Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan tetapi juga menunjukkan komitmen Anda terhadap pengembangan profesional.
Selain mencari pelatihan yang sesuai, tinjau juga tren dan permintaan industri untuk memastikan keterampilan baru yang Anda pelajari akan meningkatkan peluang kerja Anda. Memilih kursus atau pelatihan yang diakui secara luas atau memiliki reputasi baik dapat memberi Anda keuntungan lebih dalam persaingan di pasar kerja.