Liputan6.com, Jakarta Braising, sebuah teknik memasak yang telah lama dikenal, menawarkan cara unik untuk mengolah berbagai jenis bahan makanan. Metode braising ini menggabungkan proses memasak dengan panas tinggi dan rendah, menciptakan hidangan yang kaya rasa dan lembut. Dalam dunia kuliner, braising dikenal sebagai salah satu teknik yang paling efektif untuk mengubah potongan daging yang alot menjadi hidangan yang lezat dan mudah dikunyah.
Baca Juga
Advertisement
Keajaiban braising terletak pada kemampuannya untuk menghasilkan hidangan yang kompleks dengan usaha minimal. Proses braising dimulai dengan menumis bahan utama hingga kecokelatan, lalu melanjutkan dengan memasak perlahan dalam cairan.
Kombinasi ini memungkinkan braising untuk mengekstrak dan mengembangkan rasa dari bahan-bahan yang digunakan, sambil secara perlahan melunakkan serat-serat makanan. Tidak mengherankan jika braising menjadi teknik favorit bagi banyak koki profesional dan amatir.
Meskipun braising sering dikaitkan dengan daging, teknik ini sebenarnya sangat serbaguna. Braising dapat digunakan untuk mengolah berbagai jenis bahan makanan, mulai dari daging sapi dan ayam hingga sayuran dan makanan laut. Fleksibilitas ini membuat braising menjadi teknik yang berharga bagi siapa saja yang ingin memperluas repertoar kulinernya. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar braising, Anda dapat menghasilkan hidangan yang mengesankan dengan berbagai bahan dan rasa.
Berikut ini telah Liputan6.com rangkum informasi seputar apa itu braising dan bagaimana caranya, pada Selasa (20/8).
Apa itu Braising?
Braising adalah metode memasak yang menggabungkan dua teknik berbeda: menumis dengan panas tinggi dan memasak perlahan dalam cairan. Proses ini biasanya dilakukan dalam panci tertutup, seperti Dutch oven atau slow cooker. Tujuan utama dari braising adalah untuk menghasilkan makanan yang lembut dan kaya rasa.
Langkah-langkah dasar dalam proses braising meliputi:
- Menumis bahan utama (biasanya daging) hingga permukaannya kecokelatan.
- Menambahkan cairan (seperti kaldu, anggur, atau air) hingga bahan terendam sebagian.
- Memasak dengan api kecil dalam waktu yang lama, biasanya beberapa jam.
Selama proses braising, jaringan ikat dalam daging akan terurai menjadi gelatin, membuat daging menjadi sangat lembut. Sementara itu, rasa dari bahan-bahan yang digunakan akan berpadu, menciptakan saus yang kaya dan lezat.
Â
Kapan Menggunakan Teknik Braising?
Braising sangat ideal digunakan dalam situasi berikut:
- Mengolah potongan daging yang alot: Braising sangat efektif untuk melunakkan potongan daging yang biasanya sulit dimasak, seperti brisket sapi, paha ayam, atau pork shoulder.
- Menciptakan hidangan dengan rasa yang dalam: Proses memasak yang lama memungkinkan rasa dari berbagai bahan untuk berpadu dan berkembang.
- Membuat hidangan satu panci: Braising sering menghasilkan hidangan lengkap dalam satu panci, termasuk daging, sayuran, dan saus.
- Persiapan makanan: Hidangan hasil braising sering kali lebih enak jika dimakan keesokan harinya, membuatnya ideal untuk persiapan makanan di muka.
Advertisement
Perbedaan antara Braising Lambat dan Cepat
Braising Lambat
Braising lambat adalah metode tradisional yang biasanya membutuhkan waktu 2-3 jam atau lebih. Metode ini ideal untuk:
- Potongan daging yang lebih alot
- Mengembangkan rasa yang kompleks dan dalam
- Mengubah kolagen menjadi gelatin untuk saus yang lebih kaya
Braising Cepat
Braising cepat, yang sering dilakukan menggunakan panci presto atau Instant Pot, dapat mencapai hasil yang serupa dalam waktu yang lebih singkat. Metode ini cocok untuk:
- Hidangan cepat saji di hari kerja
- Potongan daging yang lebih lunak atau sayuran
- Situasi di mana waktu terbatas
Meskipun braising cepat dapat menghasilkan hidangan yang lezat, tekstur dan kedalaman rasanya mungkin tidak persis sama dengan braising lambat.
Â
Cara Melakukan Braising pada Daging
Berikut adalah langkah-langkah detail untuk melakukan braising pada daging:
1. Persiapan:
- Pilih potongan daging yang sesuai (misalnya, brisket sapi, pork shoulder)
- Bumbui daging dengan garam dan merica secara merata
- Siapkan bahan-bahan aromatik (bawang, bawang putih, rempah-rempah)
2. Menumis:
- Panaskan minyak dalam Dutch oven dengan api sedang-tinggi
- Tumis daging hingga kecokelatan di semua sisi
- Angkat daging dan sisihkan
3. Membuat Dasar Saus:
- Dalam panci yang sama, tumis bahan aromatik hingga harum
- Deglaze panci dengan cairan (kaldu, anggur, atau air)
- Gunakan spatula kayu untuk mengikis sisa-sisa gosong di dasar panci (fond)
4. Memasak Perlahan:
- Kembalikan daging ke dalam panci
- Tambahkan cairan hingga daging terendam sebagian
- Tutup panci dan masak dalam oven dengan suhu 150°C atau di atas kompor dengan api kecil
- Masak selama 2-3 jam atau hingga daging menjadi sangat lembut
5. Finishing:
- Angkat daging dari panci
- Saring dan reduksi saus jika perlu
- Potong daging dan sajikan dengan saus
Â
Braising untuk Sayuran
Braising juga sangat efektif untuk mengolah sayuran. Beberapa tips untuk braising sayuran:
1. Pilih sayuran yang tepat: Sayuran keras seperti wortel, kentang, dan kubis sangat cocok untuk braising.
2. Potong sayuran dalam ukuran yang seragam untuk memastikan kematangan yang merata.
3. Gunakan cairan yang lebih sedikit dibandingkan dengan braising daging.
4. Waktu memasak lebih singkat, biasanya 20-40 menit tergantung pada jenis sayuran.
Variasi Resep Braising
Berikut adalah beberapa variasi braising yang bisa Anda coba, masing-masing menawarkan profil rasa yang unik dan cocok untuk berbagai jenis bahan makanan:
1. Braising dengan Anggur Merah
Teknik ini sangat cocok untuk daging yang lebih berat seperti daging sapi atau domba. Anggur merah digunakan sebagai cairan utama dalam proses braising, memberikan rasa yang kaya dan kompleks. Biasanya, bahan pendamping seperti mirepoix—campuran bawang, wortel, dan seledri—ditambahkan ke dalam panci.
Rempah-rempah seperti thyme dan bay leaf (daun salam) juga sering digunakan untuk menambah kedalaman rasa. Braising dengan anggur merah tidak hanya menghasilkan daging yang empuk, tetapi juga saus yang kaya dan lezat yang sempurna disajikan bersama hidangan.
2. Braising dengan Cuka
Variasi ini ideal untuk bahan makanan yang lebih ringan seperti ayam atau ikan. Dalam metode ini, setelah bahan makanan digoreng untuk mendapatkan warna dan rasa, panci dideglaze dengan cuka anggur putih atau merah. Cuka memberikan sedikit keasaman yang dapat menyeimbangkan rasa dan menambah kecerahan pada hidangan.
Bawang putih, bawang merah, atau pasta tomat sering ditambahkan untuk memperkaya cita rasa. Braising dengan cuka menghasilkan hidangan yang ringan namun tetap memiliki rasa yang kuat dan kompleks.
3. Braising dengan Kecap
Teknik ini sempurna untuk daging babi, karena kecap memberikan rasa gurih yang khas dan sedikit manis yang sangat cocok dengan daging babi. Dalam braising ini, kecap dicampur dengan air untuk menciptakan cairan braising yang penuh rasa. Untuk menyeimbangkan rasa gurih kecap, gula merah sering ditambahkan, memberikan sentuhan manis yang melengkapi rasa daging. Proses braising ini menghasilkan daging babi yang sangat empuk dengan lapisan rasa yang mendalam.
Braising bukan hanya tentang metode memasak; ini adalah seni menggabungkan berbagai rasa dan tekstur menjadi satu hidangan yang harmonis. Teknik ini memungkinkan Anda untuk bereksperimen dengan berbagai bahan dan cairan braising, dari anggur hingga kecap, untuk menciptakan hidangan yang benar-benar unik.
Terlepas dari apakah Anda seorang koki profesional atau hanya sekadar penggemar memasak di rumah, braising adalah teknik yang layak untuk dikuasai. Dengan mencoba variasi resep braising ini, Anda dapat menemukan kombinasi rasa yang paling sesuai dengan selera Anda dan terus mengasah keterampilan kuliner Anda.
Advertisement