Liputan6.com, Jakarta Pengalaman mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau layoff bisa sangat menegangkan dan menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Salah satu konsekuensi langsung dari layoff adalah ketidakpastian dalam aspek keuangan. Kehilangan sumber pendapatan dapat memunculkan kekhawatiran mengenai bagaimana cara memenuhi kebutuhan sehari-hari, membayar tagihan, dan menjaga kestabilan finansial.
Ketika seseorang mengalami layoff, mereka mungkin merasa kehilangan arah dan tujuan yang selama ini terkait dengan pekerjaan mereka. Perasaan bingung dan kehilangan bisa muncul akibat situasi ini. Selain itu, ada stigma sosial yang sering kali menyertai pemutusan hubungan kerja di mana rasa malu atau kekhawatiran tentang pandangan orang lain bisa menambah beban emosional yang dirasakan.
Layoff juga sering kali memunculkan ketidakpastian mengenai masa depan. Pertanyaan seperti "Apa langkah selanjutnya?" atau "Apakah saya akan mendapatkan pekerjaan baru?" dapat menyebabkan kecemasan dan stres yang berkepanjangan. Kehilangan pekerjaan juga dapat membuat seseorang merasa kehilangan hubungan dengan rekan kerja, yang menambah rasa sedih dan kehilangan, serta memicu stres emosional yang cukup berat.
Advertisement
Banyak orang merasakan tekanan untuk segera mendapatkan pekerjaan baru setelah mengalami layoff. Kecemasan untuk memenuhi ekspektasi ini dapat meningkatkan tingkat stres, terutama jika pencarian pekerjaan berlangsung lebih lama dari yang diharapkan. Selain itu, stres berkepanjangan akibat layoff dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Ada risiko peningkatan kecemasan, depresi, serta masalah kesehatan mental lainnya yang mungkin muncul sebagai dampak dari situasi ini.
Adalah penting untuk memahami bahwa perasaan-perasaan tersebut adalah hal yang wajar dan sah. Mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional dapat membantu dalam mengatasi stres dan mengelola situasi dengan lebih baik. Di samping itu, jika kamu mengalami layoff atau PHK, ada beberapa cara positif yang bisa dicoba untuk menghibur diri agar tidak terjebak dalam stres yang berkepanjangan sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu (21/8/2024).
1. Refleksi Diri dan Perencanaan Karier
Gunakan waktu ini untuk melakukan refleksi diri. Tanyakan pada diri sendiri tentang apa yang kamu inginkan dari kariermu ke depan. Buatlah rencana untuk langkah selanjutnya, termasuk memperbarui CV dan profil LinkedIn. Hal ini juga saat yang tepat untuk mengevaluasi keterampilan yang perlu ditingkatkan atau dipelajari.
Advertisement
2. Mengembangkan Hobi
Kembali ke hobi yang mungkin telah terabaikan selama bekerja. Apakah itu melukis, berkebun, memasak, atau bermain musik, melakukan hal yang kamu cintai dapat membantu mengurangi stres dan memberikan kebahagiaan. Hobi juga bisa menjadi cara untuk mengekspresikan diri dan menemukan kembali passion kamu.
3. Belajar Hal Baru
Manfaatkan waktu luang untuk mengikuti kursus online atau pelatihan yang relevan dengan bidang yang kamu minati. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan keterampilanmu, tetapi juga dapat memberikan kepercayaan diri saat melamar pekerjaan baru. Banyak platform menawarkan kursus gratis atau berbayar yang dapat diakses kapan saja.
Advertisement
4. Berkumpul dengan Teman dan Keluarga
Luangkan waktu untuk berkumpul dengan orang-orang terdekat. Berbagi pengalaman dan perasaan dengan teman atau keluarga dapat memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan. Hal ini juga bisa menjadi kesempatan untuk bersenang-senang dan mengalihkan pikiran dari situasi yang sulit.
5. Mencoba Aktivitas Fisik
Berolahraga termasuk cara yang efektif untuk mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Cobalah untuk berjalan-jalan, berlari, atau mengikuti kelas yoga. Aktivitas fisik tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga dapat membantu menjaga kesehatan mental.
Advertisement
6. Membaca dan Menulis
Membaca buku atau artikel yang menarik dapat menjadi cara yang baik untuk menghibur diri dan memperluas wawasan. Selain itu, menulis jurnal tentang pengalaman dan perasaan kamu juga bisa menjadi cara yang baik untuk melepaskan emosi dan merenungkan situasi yang dihadapi.
7. Mencoba Memasak Resep Baru
Memasak bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan terapeutik. Cobalah untuk mencari resep baru dan eksperimen di dapur. Hal ini tidak hanya akan menghiburmu, tetapi juga memberikan kepuasan ketika kamu berhasil membuat hidangan yang lezat.
Advertisement
8. Volunteering
Menghabiskan waktu untuk membantu orang lain melalui kegiatan sukarela dapat memberikan rasa tujuan dan kepuasan. Hal ini juga bisa menjadi cara untuk bertemu orang baru dan memperluas jaringan sosialmu
9. Mencoba Aktivitas Kreatif
Kegiatan kreatif seperti menulis, membuat kerajinan tangan, atau fotografi dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan diri dan menemukan kebahagiaan dalam proses kreatif. Ini juga dapat membantu Anda mengalihkan perhatian dari kekhawatiran dan fokus pada hal-hal positif.Â
Advertisement
10. Melakukan Relaksasi dan Meditasi
Berlatih meditasi dan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau yoga dapat membantu Anda mengelola stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Meluangkan waktu untuk diri sendiri dapat membantu Anda merasa lebih tenang dan fokus pada langkah selanjutnya.Â
Pada akhirnya, menghadapi layoff memang tidak mudah, tetapi dengan melakukan kegiatan positif, kamu dapat mengalihkan fokus dari situasi yang sulit dan menemukan cara untuk menghibur diri. Cobalah beberapa kegiatan tersebut untuk menjaga semangat dan kesehatan mental kamu selama masa transisi ini ya.Â
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence