Liputan6.com, Jakarta Anak dengan kebutuhan khusus sering kali memerlukan perhatian ekstra dalam hal diet dan nutrisi untuk mendukung kesehatan dan perkembangan mereka. Makanan tertentu bisa memengaruhi kondisi kesehatan mereka secara signifikan, sehingga penting bagi orangtua dan pengasuh untuk memahami jenis makanan yang sebaiknya dihindari.
Beberapa makanan mungkin mengandung bahan-bahan yang dapat memicu reaksi negatif, seperti alergi atau intoleransi makanan, yang bisa memperburuk kondisi kesehatan anak. Misalnya, makanan tinggi gula atau pengawet mungkin berkontribusi pada hiperaktifitas atau gangguan konsentrasi, sementara makanan dengan kandungan gluten atau kasein bisa mempengaruhi anak dengan sensitivitas atau gangguan pencernaan.Â
Baca Juga
Untuk membantu anak dengan kebutuhan khusus, penting untuk menggantikan makanan yang harus dihindari dengan alternatif yang sehat dan bergizi. Mengidentifikasi makanan yang bermanfaat dan menyusun rencana diet yang sesuai dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak. Dengan informasi yang tepat dan strategi pengelolaan makanan yang baik, orangtua dapat memastikan anak mendapatkan nutrisi yang optimal tanpa efek samping yang merugikan, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (21/8/2024).
Advertisement
Makanan yang Kurang Sehat untuk Dihidangkan
1. Makanan Olahan dan Siap Santap
Mudah dan menggugah selera, makanan olahan seperti sosis, nugget, dan camilan siap santap sering menjadi pilihan praktis. Namun, tahukah kamu? Makanan-makanan ini umumnya mengandung bahan tambahan seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan yang dapat berdampak buruk bagi anak berkebutuhan khusus. Bahan-bahan tersebut berisiko menyebabkan hiperaktifitas atau bahkan masalah pencernaan.
2. Makanan yang Mengandung Banyak Gula
Gula memang memberikan rasa manis, tetapi efeknya bisa 'pahit' bagi anak-anak. Anak-anak berkebutuhan khusus yang mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat mengalami lonjakan energi yang tiba-tiba, diikuti dengan penurunan yang drastis, yang membuat mereka merasa lelah dan rewel. Kelebihan gula juga dapat memperburuk gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
3. Produk Berbasis Susu
Walaupun susu dikenal sebagai sumber kalsium yang baik, beberapa anak berkebutuhan khusus mungkin memiliki sensitivitas terhadap produk susu. Terutama bagi anak dengan autisme, produk susu dapat memengaruhi perilaku mereka. Sebagai pilihan alternatif, kamu bisa mempertimbangkan susu nabati yang lebih aman untuk dikonsumsi.
4. Makanan yang Mengandung Gluten
Anak-anak dengan autisme atau ADHD sering kali menunjukkan kemajuan yang lebih baik ketika mereka menghindari makanan yang mengandung gluten, seperti roti, pasta, dan produk tepung lainnya. Gluten diketahui dapat memengaruhi sistem pencernaan dan memicu perilaku yang tidak diinginkan pada beberapa anak berkebutuhan khusus.
5. Makanan Cepat Santap
Makanan cepat santap memang sangat menggoda, tetapi biasanya tinggi garam, lemak, dan bahan kimia yang kurang baik untuk anak berkebutuhan khusus. Selain rendah nutrisi, makanan ini dapat berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari obesitas hingga gangguan perilaku.
Advertisement
Makanan apa Saja yang Disarankan ?
Di sisi lain, makanan alami seperti buah-buahan, sayuran segar, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh sangat dianjurkan. Makanan-makanan ini kaya akan nutrisi yang mendukung kesehatan fisik dan mental anak, serta berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Pemilihan makanan yang tepat dapat menjadi faktor penting dalam mendukung kesehatan anak dengan kebutuhan khusus.
Dengan menghindari jenis makanan tertentu dan lebih fokus pada asupan yang sehat dan bergizi, Anda dapat membantu si kecil menjalani kehidupan yang lebih baik dan sehat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter anak untuk mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Setiap langkah kecil dalam memilih makanan yang tepat dapat membawa perbaikan signifikan dalam kualitas hidup si kecil.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence