Sukses

Merasa Terlalu Buncit, Wanita Ini Mandul Usai Operasi Sedot Lemak

Kasus sedot lemak berujung apes.

Liputan6.com, Jakarta Tubuh ideal memang jadi dambaan setiap orang. Terlebih kaum hawa yang sering menyoroti kelebihan berat badan dan massa otot. Meski kesuburan kerap dikaitkan dengan banyak faktor, siapa sangka hanya karena ingin tampil langsing, wanita ini harus kehilangan kesuburannya.

Dilansir Liputan6.com dari South China Morning Post, Rabu (21/8/224), seorang wanita muda di Tiongkok menjadi mandul setelah menjalani operasi sedot lemak. Operasi yang dilakukan di Rumah Sakit Shulan Hangzhou itu berujung pada hilangnya kesuburan wanita tersebut secara permanen. Menurut laporan pada 14 Agustus 2024 kemarin, wanita tersebut kini tak lagi bisa memiliki anak.

Wanita bernama Mei itu merasa dirinya terlalu gemuk meskipun berat badannya hanya 50 kilogram dengan tinggi 1,65 meter. Karena ingin tampil lebih langsing, Mei memutuskan untuk menjalani operasi sedot lemak di bagian perut. Akibatnya, fungsi ovarium Mei mengalami kerusakan dan kesuburannya tak dapat dipulihkan.

Dr. Zhong Chao, spesialis reproduksi dari rumah sakit tersebut, mengatakan bahwa Mei merasa terlalu perfeksionis hingga tak bisa mentolerir sedikit lemak di tubuhnya. Setelah operasi, menstruasinya berhenti dan ovarium Mei menunjukkan tanda-tanda atrofi. Hilangnya kesuburan wanita ini menjadi pengingat bagi banyak orang akan bahaya operasi kosmetik yang tidak dipertimbangkan matang-matang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus Sedot Lemak Berujung Apes

Kasus sedot lemak yang menimpa Mei ini bukanlah yang pertama di Tiongkok. Pada tahun 2021, seorang influencer berusia 33 tahun dengan lebih dari 130.000 pengikut di Weibo meninggal setelah menjalani operasi sedot lemak dan pembesaran payudara. Dokter yang bertanggung jawab atas operasi tersebut akhirnya diskors karena malapraktik.

Pada bulan Maret, seorang ibu tiga anak berusia 43 tahun meninggal karena serangan jantung, setelah lemak dari perut dan pinggangnya dikeluarkan di provinsi Anhui, Tiongkok timur.

Suami wanita itu mengklaim staf klinik membujuk istrinya untuk menjalani operasi saat dia sedang dalam perjalanan bisnis, meskipun dia tahu bahwa dia menentangnya. Staf klinik tersebut tidak memiliki kualifikasi bedah kosmetik. Mereka juga mengabaikan peringatan monitor EKG ketika komplikasi muncul selama operasi.

3 dari 3 halaman

Reaksi Netizen

Melansir dari Weibo, netizen bereaksi keras terhadap kisah Mei yang kehilangan kesuburannya setelah operasi sedot lemak. Banyak yang mengecam obsesi tubuh langsing yang berujung pada masalah kesehatan serius. "Lebih penting untuk sehat daripada sekadar langsing," tulis salah satu pengguna.

Netizen juga menyoroti dampak sedot lemak terhadap kesuburan wanita. Sebagian besar dari mereka menyarankan untuk mengutamakan diet sehat dan olahraga daripada operasi. "Tidak ada jalan pintas untuk mendapatkan tubuh ideal, diet sehat dan olahraga adalah kuncinya," ujar seorang netizen lainnya.

Beberapa netizen bahkan mengaitkan kasus ini dengan standar kecantikan yang tidak realistis di media sosial. Mereka menyebut tantangan internet yang mempromosikan tubuh kurus sebagai sumber utama tekanan untuk mengikuti tren. 

"Obsesi untuk kurus sering kali berakhir dengan masalah kesehatan yang lebih parah," komentar salah satu pengguna Weibo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.