Sukses

Waspadai 9 Tanda Kamu Sedang Bornout, Bisa Ancam Kesehatan Mental dan Fisik

Burnout adalah kondisi kelelahan ekstrem yang disebabkan oleh tekanan pekerjaan atau tanggung jawab yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama.

Liputan6.com, Jakarta Burnout adalah kondisi kelelahan ekstrem yang disebabkan oleh tekanan pekerjaan atau tanggung jawab yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan mental tetapi juga fisik.

Menghadapi burnout adalah tantangan besar, tetapi dengan kesadaran dan langkah-langkah yang tepat. Dengan langkah yang tepat, kamu dapat mengatasi bornout dan kembali menjalani hidup dengan lebih seimbang.

Kali ini mari membahas tentang 10 tanda burnout yang perlu dikenali, serta memberikan inspirasi dan motivasi untuk mengatasi kondisi ini. Simak selengkapnya di bawah ini sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (22/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 12 halaman

1. Kelelahan Fisik yang Berkepanjangan

Salah satu indikasi paling jelas dari burnout adalah kelelahan fisik yang terus-menerus, meskipun kamu telah mencoba beristirahat dengan cukup. Kelelahan ini sering disertai dengan rasa lemas, kesulitan untuk bangun dari tempat tidur, dan kurangnya energi sepanjang hari. Kamu mungkin merasakan seolah-olah tubuhmu sedang menarik rem darurat, berusaha menghentikanmu dari terus melaju dengan kecepatan tinggi.

Ketika menghadapi kelelahan fisik seperti ini, sangat penting untuk memberikan waktu bagi tubuhmu untuk benar-benar beristirahat. Jangan merasa bersalah jika perlu mengambil waktu istirahat tambahan, karena kesehatan fisik adalah hal yang paling utama. Luangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang menenangkan seperti yoga, meditasi, atau berjalan-jalan di alam untuk mengembalikan energi positif dalam dirimu.

 

 

3 dari 12 halaman

2. Kesulitan Tidur atau Insomnia

Burnout sering kali diiringi dengan masalah tidur, seperti kesulitan untuk tidur, sering terbangun di malam hari, atau tidur yang tidak berkualitas. Ketika pikiranmu dipenuhi oleh kekhawatiran dan stres secara terus-menerus, sangat sulit untuk mendapatkan istirahat yang sebenarnya. Hal ini menyebabkan penurunan kualitas tidur, sehingga tubuh dan pikiran tidak memperoleh waktu yang cukup untuk pulih.

Usahakan untuk membangun rutinitas tidur yang lebih baik. Jauhkan penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur, ciptakan suasana kamar yang nyaman, dan lakukan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi sebelum tidur. Ingatlah bahwa tidur adalah kebutuhan fundamental yang harus dipenuhi.

 

 

4 dari 12 halaman

3. Menurunnya Produktivitas dan Motivasi

Burnout dapat mengakibatkan penurunan dalam produktivitas dan motivasi. Tugas-tugas yang sebelumnya mudah kini terasa sangat menantang untuk diselesaikan. Kamu mungkin mulai merasakan ketidakberdayaan atau kehilangan semangat untuk mencapai tujuan-tujuanmu. Ini merupakan indikasi bahwa pikiranmu sudah terlalu lelah untuk terus beroperasi dengan ritme yang sama.

Daripada memaksakan diri, cobalah untuk membagi tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah ditangani. Rayakan setiap pencapaian kecil untuk mengembalikan semangatmu. Jangan ragu untuk meminta bantuan atau mendelegasikan tugas-tugas yang terlalu berat. Ingatlah bahwa beristirahat adalah aspek penting dari produktivitas.

 

 

5 dari 12 halaman

4. Perubahan dalam Pola Makan

Burnout sering kali mengakibatkan perubahan signifikan dalam kebiasaan makan. Beberapa individu mungkin kehilangan selera makan, sementara yang lainnya cenderung makan berlebihan, terutama makanan yang tidak sehat. Ketidakteraturan dalam pola makan ini dapat memperburuk kondisi fisik dan mentalmu, sehingga semakin menyulitkan untuk pulih dari kelelahan.

Perhatikan pola makanmu dan usahakan untuk menjaga rutinitas makan yang teratur dengan menu yang seimbang. Pilihlah makanan yang kaya nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, dan sumber protein, untuk mendukung pemulihan tubuhmu. Jika kamu merasa kesulitan dalam mengatur pola makan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli gizi atau profesional kesehatan yang kompeten.

 

 

6 dari 12 halaman

5. Mengalami Gangguan Kesehatan Fisik

Burnout tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga pada kesehatan fisik. Gejala seperti sakit kepala, nyeri otot, masalah pencernaan, atau gangguan sistem imun bisa menjadi indikasi bahwa tubuhmu sedang mengalami stres yang berat. Ini adalah sinyal dari tubuhmu bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dan sebaiknya tidak diabaikan.

Penting untuk memperhatikan sinyal-sinyal fisik yang muncul. Ambil waktu untuk merawat diri sendiri, seperti melakukan pijat, akupunktur, atau terapi fisik. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan santai atau berenang juga dapat membantu mengurangi ketegangan fisik yang diakibatkan oleh burnout.

 

 

7 dari 12 halaman

6. Merasa Terisolasi atau Kesepian

Burnout dapat menyebabkan perasaan terasing dari orang-orang di sekitarmu. Kamu mungkin mulai menjauh dari teman-teman atau keluarga, merasa seolah tidak ada yang memahami apa yang sedang kamu alami, atau merasa tidak ada yang dapat membantumu. Rasa kesepian ini dapat memperburuk kondisi burnout dan membuatmu semakin terjebak dalam kelelahan.

Jangan biarkan perasaan terisolasi mengendalikan dirimu. Usahakan untuk tetap terhubung dengan orang-orang yang kamu percayai, meskipun hanya melalui pesan teks atau panggilan telepon. Bicarakan apa yang kamu rasakan, karena kadang-kadang hanya dengan berbicara, kamu dapat merasakan sedikit kelegaan. Ingatlah bahwa kamu tidak sendirian dalam perjalanan ini.

 

 

8 dari 12 halaman

7. Menurunnya Kepuasan dalam Hidup

Burnout sering kali menyebabkan perasaan ketidakpuasan dalam hidup, meskipun tidak ada yang benar-benar salah. Kamu mungkin merasakan kekosongan, kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya kamu nikmati, atau merasa hidupmu tidak memiliki arah. Kondisi ini bisa membuatmu merasa terjebak dan bingung tentang bagaimana cara mengatasi situasi tersebut.

Usahakan untuk kembali menemukan hal-hal yang membuatmu bahagia. Sisihkan waktu untuk hobi atau kegiatan yang menghidupkan semangatmu. Jika perlu, pertimbangkan untuk mengambil cuti atau liburan singkat guna mengembalikan energimu. Ingatlah bahwa setiap orang berhak untuk merasa bahagia, termasuk dirimu, dan terkadang kita perlu berusaha untuk menemukannya kembali.

 

 

9 dari 12 halaman

8. Kesulitan Berkonsentrasi dan Mengambil Keputusan

Burnout dapat mengganggu kemampuanmu dalam berkonsentrasi dan membuat keputusan. Kamu mungkin merasa kesulitan untuk memperhatikan tugas-tugas yang sederhana, mudah teralihkan, atau merasa bingung saat harus menentukan pilihan. Ini merupakan indikasi bahwa mentalmu sudah terlalu lelah untuk berfungsi secara maksimal.

Jika kamu mengalami tantangan dalam berkonsentrasi, pertimbangkan untuk mengurangi beban kerja sementara. Fokuslah pada tugas-tugas yang benar-benar penting dan serahkan yang lainnya kepada orang lain. Luangkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan kembali fokusmu. Melakukan latihan mindfulness atau meditasi juga bisa membantu meningkatkan konsentrasi dan kejernihan pikiranmu.

 

 

10 dari 12 halaman

9. Kesulitan Mengelola Emosi

Ketika mengalami burnout, kamu mungkin merasa sulit untuk mengendalikan emosi, seperti kemarahan atau tangisan yang tiba-tiba. Perubahan mood yang tidak stabil dapat mempengaruhi hubungan interpersonal dan kesejahteraan emosionalmu.

 

11 dari 12 halaman

10. Rasa Sinis atau Negatif

Kamu mungkin mulai merasa sinis atau negatif tentang pekerjaan atau orang-orang di sekitarmu. Rasa frustrasi atau kemarahan yang berkepanjangan dapat mengubah sikapmu menjadi lebih pesimis dan menyebalkan.

 

12 dari 12 halaman

Bagaimana Mengatasi Burnout? Langkah-Langkah Positif untuk Kesehatan Mental dan Fisik

Setelah kamu menyadari gejala-gejala burnout, langkah berikutnya adalah menangani situasi ini dengan bijaksana. Berikut adalah beberapa tindakan yang dapat kamu lakukan:

Menetapkan Prioritas: Fokuslah pada tugas-tugas yang paling krusial dan sesuai dengan tujuanmu. Jangan ragu untuk menolak jika ada hal yang terasa terlalu berat untukmu.

Menciptakan Keseimbangan dalam Hidup: Pastikan kamu menyediakan waktu untuk bersantai dan menikmati momen di luar lingkungan kerja. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk menghindari burnout.

Melakukan Self-Care: Sisihkan waktu untuk merawat diri, baik secara fisik maupun mental. Aktivitas seperti yoga, meditasi, atau sekedar berjalan di alam dapat memberikan manfaat yang signifikan.

Mencari Dukungan: Jangan ragu untuk meminta bantuan dari teman, keluarga, atau profesional jika kamu merasa kesulitan menghadapi burnout. Terkadang, berbicara dengan orang yang memahami situasi dapat memberikan dampak positif yang besar.

Mencari Bantuan dari Profesional: Jika kondisi burnout sudah sangat parah, carilah bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor. Mereka dapat memberikan strategi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah ini.

Ingatlah bahwa burnout adalah indikasi bahwa kamu telah bekerja terlalu keras dan memerlukan waktu untuk beristirahat. Dengan mengenali gejalanya dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kamu dapat mengembalikan keseimbangan dalam hidup serta menjaga kesehatan mental dan fisik dengan baik. Tetap positif, percaya diri, dan ingat bahwa kamu memiliki kontrol penuh atas kesejahteraan dirimu, ya. 

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.