Sukses

Proses Metamorfosis Sempurna pada Kupu-Kupu dan Lebah, Perhatikan Tahapan Fasenya

Metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk yang dialami oleh beberapa jenis serangga selama siklus hidupnya.

Liputan6.com, Jakarta Metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk yang dialami oleh beberapa jenis serangga selama siklus hidupnya. Dalam proses ini, serangga mengalami empat tahap perkembangan yang berbeda, yakni telur, larva, pupa, dan imago (dewasa).

Setiap tahap memiliki struktur dan fungsi yang berbeda, memungkinkan serangga untuk beradaptasi dengan berbagai lingkungan dan sumber makanan selama hidupnya. Kupu-kupu dan lebah adalah contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, masing-masing dengan keunikannya sendiri.

Proses metamorfosis sempurna pada kupu-kupu dan lebah melibatkan perubahan fisiologis dan anatomi yang luar biasa. Selama fase larva, baik ulat maupun belatung lebah fokus pada makan dan tumbuh, sering kali berganti kulit beberapa kali.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai proses metamorfosis sempurna pada kupu-kupu dan lebah yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (22/8/2024).

2 dari 5 halaman

Mengenal Metamorfosis Sempurna

Dikutip dari laman Kemdikbud, metamorfosis adalah perubahan bentuk tubuh hewan tertentu selama proses pertumbuhan dan perkembangannya. Proses metamorfosis melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui beberapa tahap pertumbuhan sel dan differensiasi  sel. Peristiwa tersebut dibagi menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Berikut ini penjelasannya:

Metamorfosis sempurna adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh hewan dengan tahapan yang jelas. Proses metamorfosis sempurna pada hewan dengan perubahan yang terdiri dari 4 fase, yakni telur, larva, pupa (kepompong), dan dewasa atau imago. Contoh hewan yang mengalamai metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu, lebah, lalat, kumbang, semut, ngengat, kutu, dan lacewing.

3 dari 5 halaman

Ciri-Ciri Metamorfosis Sempurna

Metamorfosis sempurna memiliki ciri yang membedakannya dengan metamorfosis tidak sempurna. Adapun ciri-ciri metamorfosis sempurna antara lain sebagai berikut:

  1. Dalam metamorfosis sempurna, suatu spesies hewan memiliki bentuk fisik yang sangat berbeda antara fase pupa dan fase imago.
  2. Dalam metamorfosis sempurna harus melalui fase pupa atau kepompong.
  3. Terjadi melalui tahapan telur, larva, kepompong atau pupa, kemudian dewasa.
  4. Hewan yang lebih muda berbeda bentuk dengan hewan yang dewasa.
4 dari 5 halaman

Proses Metamorfosis Sempurna pada Hewan

1. Kupu-Kupu

a. Telur

Tahap awal metamorfosis dimulai dengan peletakan telur oleh kupu-kupu dewasa. Telur-telur ini, yang mengandung seluruh informasi genetik dari induknya, biasanya ditempatkan dengan hati-hati di bawah daun untuk perlindungan. Meskipun kupu-kupu menghasilkan telur dalam jumlah besar dan ukuran yang sangat kecil, tidak semua telur ini akan berkembang menjadi larva. Selama fase ini, embrio berkembang di dalam telur hingga akhirnya menetas.

b. Larva

Setelah menetas, telur memasuki fase larva, di mana bentuknya menyerupai cacing pendek. Melansir dari Biology Dictionary, tujuan utama fase larva adalah mengakumulasi energi sebagai persiapan untuk tahap metamorfosis selanjutnya, yang dilakukan melalui konsumsi makanan secara intensif. Proses makan yang terus-menerus ini menyebabkan larva kupu-kupu sering berganti kulit dan tumbuh pesat. Dalam beberapa minggu saja, ulat kupu-kupu dapat mencapai ukuran hingga 100 kali lipat dari ukuran awalnya.

c. Pupa

Fase metamorfosis berikutnya adalah transformasi larva menjadi pupa, yang lebih dikenal sebagai kepompong. Pada tahap ini, ulat berhenti bergerak dan membentuk cangkang keras sebagai pelindung selama proses perubahan berlangsung. Di dalam pupa, sel-sel larva mengalami diferensiasi, membentuk organ-organ kupu-kupu dewasa seperti tubuh, sayap, dan kaki. Setelah proses penyempurnaan organ selesai, kupu-kupu siap keluar dari kepompongnya.

d. Dewasa

Tahap akhir metamorfosis melibatkan transformasi pupa menjadi kupu-kupu dewasa. Untuk keluar dari kepompong, kupu-kupu mengeluarkan hormon yang melunakkan cangkang yang sebelumnya keras. Kupu-kupu kemudian mengepakkan sayapnya untuk membebaskan diri dari kepompong. Proses ini tidak hanya membantu kupu-kupu keluar, tetapi juga merentangkan sayapnya yang awalnya terlipat, mempersiapkannya untuk terbang.

2. Lebah

a. Telur

Metamorfosis lebah diawali dengan fase telur yang dihasilkan oleh ratu lebah. Telur-telur ini kemudian ditempatkan di sarang yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh lebah jantan, dengan setiap sel sarang hanya menampung satu telur. Ratu lebah mengklasifikasikan telur-telur ini menjadi tiga kategori: calon lebah pekerja, prajurit, dan ratu masa depan, yang masing-masing ditempatkan di sel sarang yang berbeda. Proses perubahan dari telur menjadi larva berlangsung singkat, hanya membutuhkan waktu tiga hari.

b. Larva

Setelah menetas, telur berubah menjadi larva yang tetap berada dalam sel sarang, berbentuk melengkung dan mengalami lima kali pergantian kulit. Selama fase ini, larva lebah memiliki nafsu makan yang luar biasa, mampu mengonsumsi makanan lebih dari 1000 kali dalam sehari. Fase larva berakhir ketika sel sarang ditutup, menandai dimulainya transisi menuju fase pupa.

c. Pupa

Fase pupa merupakan periode metamorfosis yang paling lama, berlangsung selama 12 hari di dalam sarang tertutup. Selama waktu ini, terjadi perkembangan signifikan pada bentuk tubuh dan organ-organ lebah. Mata, kaki, dan sayap mulai terbentuk, disertai dengan pertumbuhan bulu-bulu halus yang karakteristik pada tubuh lebah dewasa.

d. Imago

Tahap akhir metamorfosis ditandai dengan lebah dewasa yang memakan lilin penutup sarangnya untuk keluar. Setelah berhasil keluar, setiap lebah dewasa akan menjalankan peran sesuai dengan klasifikasi yang telah ditentukan oleh ratu lebah saat masih dalam bentuk telur. Lebah pekerja bertugas mencari makanan dan membangun sarang, lebah prajurit bertanggung jawab atas keamanan koloni, sementara ratu lebah memimpin dan menjaga kelangsungan koloni.

5 dari 5 halaman

Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Berikut ini pernedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang perlu Anda ketahui, yaitu:

  1. Perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang pertama adalah metamorfosis sempurna memiliki ciri-ciri ada fase yang disebut fase pupa atau kepompong. Tahapan metamorfosis sempurna yaitu mulai dari telur, lalu lava, kemudian pupa atau kepompong, dan tumbuh menjadi dewasa atau imago. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna memiliki ciri-ciri yaitu tidak ada fase kepompong. Tahapannya pun tidak sempurna yaitu mulau dari telur, lalu nimfa atau serangga yang menetas, kemudian tumbuh dewasa atau imago.
  2. Perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang selanjutnya yaitu pada metamorfosis sempurna, bentuk larva berbeda jauh dengan bentuk dewasanya seperti binatang ulat dan kupu-kupu. Telur kupu-kupu menetas menjadi larva yang disebut dengan ulat. Bentuk ulat sangat berbeda dengan bentuk kupu-kupu. Sedangkan pada metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga atau nimfa yang baru menetas tidak berbeda jauh dengan bentuk serangga dewasa. Perbedaan nimfa dan serangga dewasa yang tampak adalah nimfa tidak bersayap. Sayap akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk dewasa. Umunya, nimfa dan serangga dewasa sifatnya sama.
  3. Perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang selanjutnya yaitu pada tingkat perubahan bentuk fisiologis. Dalam metamorfosis sempurna, suatu organisme akan memiliki bentuk yang sangat berbeda antara satu stadium dengan stadium selanjutnya. Sementara perubahan bentuk pada tubuh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna bisa dikatakan tidak terlalu drastis dan kentara.
  4. Perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna yang selanjutnya yaitu pada metemorfosis sempurna, kerangka luar (eksoskeleton) hewan berubah dan diganti dengan bentuk yang baru. Namun, pada metamorfosis tidak sempurna eksoskeleton hewan akan tetap ada sepanjang hidupnya.