Sukses

10 Fakta Menarik Jembatan Kretek 2, Ikon Baru Jalur Lintas Selatan Yogyakarta

Jelajahi 10 fakta menarik tentang Jembatan Kretek 2, ikon baru Jalur Lintas Selatan Yogyakarta. Dari teknologi anti-gempa hingga filosofi budaya Jawa yang mempesona.

Liputan6.com, Jakarta Jembatan Kretek 2 hadir sebagai tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur di Daerah Istimewa Yogyakarta. Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Juni 2023, jembatan sepanjang 2,7 kilometer ini menjadi bagian integral dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Pulau Jawa. Menghubungkan Kretek-Samas dan Poncosari-Greges, jembatan ini tidak hanya berfungsi sebagai penghubung vital, tetapi juga menjadi simbol kemajuan dan kebangkitan ekonomi masyarakat setempat.

Namun, di balik megahnya struktur Jembatan Kretek 2, tersimpan beragam fakta menarik yang mungkin belum banyak diketahui publik. Dari teknologi canggih yang digunakan untuk menghadapi tantangan alam, hingga sentuhan seni dan budaya yang memperkaya nilai estetikanya, Jembatan Kretek 2 adalah perpaduan sempurna antara kecanggihan teknik modern dan kearifan lokal.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas 10 fakta menarik tentang Jembatan Kretek 2 yang akan membuka wawasan Anda tentang kompleksitas dan keunikan proyek infrastruktur ini. Mari kita jelajahi bersama keistimewaan Jembatan Kretek 2, yang tidak hanya menjadi penghubung fisik antar wilayah, tetapi juga menjadi jembatan penghubung antara masa lalu, masa kini, dan masa depan Yogyakarta.

Simak sejumlah fakta menarik tentang Jembatan Kretek 2, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (22/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Investasi Besar untuk Kemajuan Daerah

Jembatan Kretek 2 merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam memajukan infrastruktur daerah. Dengan nilai investasi mencapai Rp364 miliar, jembatan ini menjadi salah satu proyek infrastruktur terbesar di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pendanaan proyek ini berasal dari pinjaman Islamic Development Bank, menunjukkan kerjasama internasional dalam pembangunan infrastruktur nasional. Investasi besar ini tidak hanya mencerminkan skala dan kompleksitas proyek, tetapi juga harapan akan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar.

2. Teknologi Anti-Gempa Lead Rubber Bearing (LRB)

Salah satu aspek paling menarik dari Jembatan Kretek 2 adalah penggunaan teknologi Lead Rubber Bearing (LRB) untuk mengatasi potensi gempa bumi. Mengingat lokasinya yang berada di dekat sesar aktif Opak, teknologi ini menjadi krusial untuk keamanan struktur jembatan.

LRB dirancang khusus untuk meredam dan mengalihkan energi gempa, sehingga mengurangi risiko kerusakan pada struktur jembatan. Teknologi ini terdiri dari lapisan karet yang diperkuat dengan lembaran baja dan inti timbal di tengahnya. Saat terjadi gempa, timbal akan menyerap energi dan memperpanjang periode struktur, mengurangi gaya horizontal yang bekerja pada pilar atau abutment jembatan.

3 dari 6 halaman

3. Menara Luku dengan Filosofi Mendalam

Jembatan Kretek 2 tidak hanya unggul dalam aspek teknis, tetapi juga kaya akan nilai budaya. Salah satu elemen yang paling menonjol adalah Menara Luku, yang menjadi landmark utama jembatan ini.

Menara Luku mengusung filosofi "Laku Urip Kang Utama" atau "Proses dan Jalan Hidup yang Utama". Desainnya terinspirasi dari alat bajak sawah tradisional, melambangkan akar agraris masyarakat Yogyakarta. Perpaduan bentuk Luku dengan Pikulan juga menyimbolkan kerja keras dan gotong royong, mencerminkan semangat pembangunan daerah.

4. Filosofi Pamor Keris dalam Desain Jembatan

Selain Menara Luku, desain Jembatan Kretek 2 juga mengadopsi filosofi Pamor Keris Toya Mambeg Sepuh atau Pamor Toya Ngembeng. Filosofi ini terlihat pada ornamen garis-garis di Menara Luku yang melambangkan aliran air.

Makna dibalik filosofi ini adalah harapan akan rezeki yang terkumpul dan tidak mudah habis, seperti genangan air yang menjadi sumber kehidupan. Penerapan filosofi ini dalam desain jembatan menunjukkan bagaimana infrastruktur modern dapat menjadi media untuk melestarikan dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal.

4 dari 6 halaman

5. Edupark Nadiloka yang Membuat Jembatak Kretek 2 Lebih dari Sekadar Jembatan

Jembatan Kretek 2 tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur transportasi, tetapi juga menjadi ruang publik yang menarik. Hal ini diwujudkan melalui Edupark Nadiloka yang terletak di tepi jembatan pada sisi Parangtritis.

Edupark ini memanfaatkan ruang di guide wall jembatan, menawarkan pengunjung pemandangan indah Sungai Opak dan suasana yang asri. Dilengkapi dengan jogging track dan pedestrian, Edupark Nadiloka menjadi sarana rekreasi dan olahraga bagi masyarakat. Fitur menarik lainnya adalah Luku Hotspot, titik favorit untuk berswafoto dengan latar belakang Menara Luku.

6. Monumen Sesar Opak sebagai Sarana Edukasi Geologi

Sebagai bentuk edukasi dan kesadaran akan kondisi geologis daerah, di dalam Edupark Nadiloka juga dibangun Monumen Sesar Opak. Monumen ini bukan hanya elemen dekoratif, tetapi juga sarana edukasi bagi masyarakat tentang keberadaan dan pentingnya Sesar Opak.

Keberadaan monumen ini menunjukkan bagaimana proyek infrastruktur dapat menjadi media pembelajaran publik, meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungan geologis mereka. Hal ini juga menegaskan komitmen para perencana untuk menggabungkan aspek keamanan, edukasi, dan estetika dalam satu kesatuan desain.

5 dari 6 halaman

7. Rest Area dengan Konsep Budaya Jawa

Selain Jembatan Kretek 2 itu sendiri, proyek ini juga meliputi pembangunan rest area di kawasan Girisubo. Rest area ini dibangun dengan konsep Cakra Manggilingan dan Swanayasa, dua filosofi dalam budaya Jawa.

Konsep Cakra Manggilingan melambangkan siklus waktu yang terus berulang, menggambarkan hakekat Sangkan Paraning Dumadi (asal dan tujuan kehidupan). Sementara itu, konsep Swanayasa menggambarkan wahana yang memberikan kehidupan di sekitarnya. Penerapan konsep-konsep ini dalam desain rest area menjadikannya lebih dari sekadar tempat beristirahat, tetapi juga representasi kesinambungan budaya dan kehidupan masyarakat Yogyakarta.

8. Penerangan Jalan dengan Filosofi Padi

Detail-detail kecil dalam desain Jembatan Kretek 2 juga sarat makna. Salah satunya adalah desain penerangan jalan umum (PJU) yang terinspirasi dari tanaman padi. Filosofi "Bagaikan padi, semakin masak semakin merunduk" menjadi dasar desain ini.

Makna filosofi ini adalah ajaran tentang kerendahan hati. Semakin tinggi ilmu atau kedudukan seseorang, seharusnya ia semakin rendah hati. Penerapan filosofi ini dalam elemen fungsional seperti PJU menunjukkan bahwa setiap aspek dari Jembatan Kretek 2 dirancang dengan penuh pertimbangan, tidak hanya dari segi fungsi tetapi juga nilai-nilai yang ingin disampaikan.

6 dari 6 halaman

9. Railing Parapet dengan Ornamen Burung Kuntul

Keindahan Jembatan Kretek 2 juga terlihat dari desain railing parapet yang menggunakan ornamen Burung Kuntul. Ornamen ini merupakan stilisasi dari penggambaran sawah beserta Burung Kuntul yang sering terlihat di area persawahan.

Pemilihan ornamen ini memperkuat simbolisasi suasana budaya pertanian, sejalan dengan simbol Luku pada tiang jembatan. Penggunaan material alloy emulsion paint untuk ornamen dan pipa galvanize emulsion paint untuk pipa railing menunjukkan perpaduan antara estetika tradisional dan teknologi modern dalam konstruksi jembatan.

10. Art Lighting yang Memunculkan Keindahan di Malam Hari

Jembatan Kretek 2 tidak hanya memukau di siang hari, tetapi juga menawarkan pemandangan menakjubkan di malam hari berkat sistem Art Lighting yang canggih. Sistem ini menggunakan lampu LED yang ditempatkan di beberapa area strategis jembatan.

Ketika malam tiba, pencahayaan ini mengubah Jembatan Kretek 2 menjadi spektakel visual yang memesona. Selain meningkatkan nilai estetika, sistem pencahayaan ini juga berfungsi untuk keamanan dan kenyamanan pengguna jalan di malam hari. Art Lighting menjadikan Jembatan Kretek 2 sebagai ikon baru Kota Bantul yang indah dan instagramable.

Jembatan Kretek 2 bukan sekadar infrastruktur penghubung, tetapi juga masterpiece yang memadukan kecanggihan teknologi, kearifan lokal, dan nilai-nilai budaya. Dari teknologi anti-gempa yang canggih hingga detail desain yang sarat makna, setiap aspek jembatan ini dirancang dengan penuh pertimbangan dan filosofi mendalam.

Kehadiran Jembatan Kretek 2 telah membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Waktu tempuh yang lebih singkat, peningkatan akses ke berbagai destinasi wisata, dan potensi pertumbuhan ekonomi adalah beberapa manfaat nyata yang dirasakan. Meskipun ada sebagian kecil masyarakat yang mengkhawatirkan dampak negatif seperti potensi peningkatan kriminalitas, secara umum jembatan ini disambut baik oleh warga.

Sebagai bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) Pulau Jawa, Jembatan Kretek 2 memiliki peran strategis dalam mendukung pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan Pulau Jawa. Jembatan ini tidak hanya menghubungkan wilayah secara fisik, tetapi juga menjembatani masa lalu, masa kini, dan masa depan Yogyakarta.

Dengan segala keunikan dan keistimewaannya, Jembatan Kretek 2 menjadi bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur dapat dilakukan dengan tetap menghormati dan melestarikan nilai-nilai budaya lokal. Jembatan ini bukan hanya sebuah struktur fisik, tetapi juga simbol harapan dan kemajuan bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.