Liputan6.com, Jakarta Breaking Bad menjadi serial televisi Amerika yang telah memikat hati jutaan penonton di seluruh dunia. Alur cerita memukau dan karakter-karakter yang kompleks menjadi daya tarik utamanya. Mengisahkan transformasi dramatis seorang guru kimia sekolah menengah, Walter White, yang didiagnosis mengidap kanker paru-paru stadium lanjut, serial ini mengeksplorasi perjalanan gelap Walter ketika ia memutuskan untuk memanfaatkan keahlian kimianya dalam memproduksi dan menjual metamfetamin.Â
Baca Juga
Advertisement
Breaking Bad berhasil menghadirkan kisah penuh kejutan yang membuat penonton selalu penasaran dengan nasib para karakternya. Setiap karakter dalam serial ini memiliki lapisan-lapisan emosi dan moralitas yang membuat mereka terasa begitu nyata dan dekat dengan penonton. Salah satu karakter yang paling menarik dan ikonik dalam Breaking Bad adalah Jesse Pinkman, yang diperankan dengan brilian oleh Aaron Paul.Â
Jesse, yang awalnya diperkenalkan sebagai mantan murid Walter yang terjebak dalam dunia narkoba. Karakternya berkembang menjadi tokoh yang penuh dengan konflik batin, pencarian jati diri, dan perjuangan moral. Melalui penampilan Aaron Paul yang penuh emosi, Jesse Pinkman menjadi simbol dari kemanusiaan yang tersesat di tengah dunia yang gelap dan brutal, namun tetap berusaha mencari jalan untuk bertahan dan, pada akhirnya, menebus dosa-dosanya. Berikut ulasan lebih lanjut tentang karakter Jesse Pinkman dalam serial breaking bad yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/8/2024).
Karakter Jesse Pinkman
Jesse Bruce Pinkman adalah karakter fiksi dalam serial Breaking Bad yang diperankan oleh Aaron Paul. Sebagai seorang juru masak dan pengedar metamfetamin, Jesse bekerja sama dengan mantan guru kimia sekolah menengahnya, Walter White, yang diperankan oleh Bryan Cranston.Â
Jesse menjadi satu-satunya karakter selain Walter yang muncul di setiap episode serial ini, menunjukkan betapa pentingnya perannya dalam alur cerita. Aaron Paul juga menghidupkan kembali karakter ini dalam film spin-off tahun 2019, El Camino: A Breaking Bad Movie, yang menceritakan kisah setelah akhir Breaking Bad, dan juga dalam musim keenam sekaligus terakhir dari prekuel serial Better Call Saul pada tahun 2022. Kehadiran Jesse dalam kedua serial dan film ini menegaskan statusnya sebagai salah satu karakter sentral dalam jagat Breaking Bad.
Awalnya, karakter Jesse direncanakan untuk dihapus pada akhir musim pertama. Namun, performa luar biasa Aaron Paul membuat Vince Gilligan, pencipta dan penulis utama serial ini, mengubah keputusan tersebut dan mempertahankan Jesse dalam cerita. P
engembangan karakter Jesse mendapatkan pujian dari kritikus dan penggemar, terutama karena transformasinya dari seorang pengedar narkoba yang awalnya tidak simpatik menjadi semacam kompas moral dalam serial ini. Jesse semakin terjebak dalam rasa bersalah dan penyesalan atas tindakan-tindakannya serta tindakan Walter White selama mereka terlibat dalam perdagangan narkoba.
Berkat penampilannya yang memukau, Aaron Paul memenangkan Primetime Emmy Award untuk Aktor Pendukung Terbaik dalam Serial Drama pada tahun 2010, 2012, dan 2014. Prestasi ini menjadikannya aktor pertama yang memenangkan kategori tersebut tiga kali sejak dipisah menjadi drama dan komedi. Keberhasilan ini tidak hanya menegaskan kualitas akting Paul, tetapi juga pentingnya karakter Jesse Pinkman dalam kisah yang kaya akan dilema moral dan kompleksitas emosi dalam Breaking Bad.
Advertisement
Latar Belakang Karakter Jesse Pinkman
Jesse Bruce Pinkman lahir dalam keluarga kelas menengah di Albuquerque, New Mexico. Namun, pada awal serial Breaking Bad, Jesse sudah lama terasing dari orang tuanya akibat kecanduan narkoba dan gaya hidupnya sebagai pengedar. Setelah diusir dari rumah orang tuanya, Jesse pindah ke rumah Bibi Ginny, yang ia rawat hingga bibinya meninggal karena kanker. Pengalaman ini membuat Jesse sangat paham tentang penyakit tersebut. Setelah kematian bibinya, Jesse diizinkan untuk tetap tinggal di rumahnya, yang kepemilikannya jatuh ke tangan orang tuanya.
Selama masa sekolah menengah, Jesse adalah siswa yang buruk. Ia lebih suka menghabiskan waktu bersama teman-temannya dan merokok mariyuana daripada belajar. Walter White, yang hampir selalu dipanggil Jesse dengan sebutan "Mr. White", adalah guru kimianya yang memberi Jesse nilai yang sangat rendah di kelas. Walt sendiri pernah mengatakan bahwa dia tidak pernah mengira Jesse akan menjadi seseorang yang berarti. Namun, ibu Jesse, Diane, mengenang bahwa Walt "pasti melihat ada potensi dalam diri Jesse; dia benar-benar mencoba memotivasi Jesse. Dia adalah salah satu dari sedikit guru yang peduli."
Meskipun prestasi akademiknya buruk, Jesse berhasil lulus, dengan Walt hadir di panggung saat Jesse menerima ijazahnya. Penampilan kronologis pertama Jesse terjadi dalam episode Better Call Saul yang berjudul "Waterworks," di mana ia terlihat di luar kantor Saul Goodman pada tahun 2004, ketika Kim Wexler keluar setelah menandatangani surat cerai. Jesse, yang sedang mengambil sebatang rokok dari Kim, mengenalinya sebagai pembela umum yang pernah membantu temannya, Christian "Combo" Ortega, keluar dari masalah setelah ia mencuri patung Yesus bayi dari sebuah display Natal. Jesse berada di sana bersama Emilio Koyama, yang memutuskan untuk menyewa Saul berdasarkan iklan di televisi. Jesse bertanya kepada Kim apakah Saul adalah pengacara yang baik, dan Kim menjawab, "saat aku mengenalnya, dia memang begitu."
Pengembangan Karakter Jesse Pinkman
Jesse Pinkman menjadi salah satu karakter yang mengalami perkembangan paling mendalam dalam serial Breaking Bad. Pada awalnya. Jesse digambarkan sebagai mantan murid yang gagal dan terjebak dalam dunia narkoba. Dia bekerja sebagai pengedar kokain sabu-sabu kelas rendah dengan nama samaran "Cap'n Cook". Namun, ketika Walter White memaksanya bekerja sama dalam bisnis produksi narkoba, hidup Jesse berubah drastis.
Pada musim pertama, Jesse tidak lebih dari seorang pengedar narkoba yang ceroboh dan impulsif. Ia menggunakan uang yang diberikan Walt untuk membeli RV yang akan mereka gunakan sebagai laboratorium meth keliling, tetapi ia malah menghamburkan sebagian besar uangnya untuk bersenang-senang. Ketika Walt mulai memproduksi meth murni, Jesse mulai menyadari potensi besar dari kemitraan mereka. Meskipun dia terus melakukan kesalahan yang hampir fatal, seperti melarutkan tubuh Emilio di bathtub, Jesse tetap terlibat dalam bisnis narkoba dengan Walt.
Musim kedua menunjukkan sisi manusiawi Jesse yang lebih dalam. Setelah kematian teman dekatnya, Combo, Jesse tenggelam dalam kesedihan dan mulai menggunakan heroin bersama pacarnya, Jane. Ketika Jane meninggal karena overdosis, Jesse merasa sangat bersalah dan menyalahkan dirinya sendiri. Rasa bersalah ini terus menghantuinya, yang membuatnya semakin terpuruk.
Pada musim ketiga, Jesse mencoba mengubah hidupnya setelah menjalani rehabilitasi. Namun, dia terus terseret kembali ke dalam dunia narkoba, terutama setelah mengetahui bahwa adik pacarnya, Andrea, dibunuh oleh pengedar saingan. Perasaan bersalah dan keputusasaan Jesse semakin mendalam saat ia terus terlibat dalam tindakan kekerasan dan kejahatan. Bahkan setelah berhasil menghabisi para pengedar yang bertanggung jawab atas kematian adik Andrea, Jesse merasa kehilangan arah dan tujuan.
Musim keempat menampilkan Jesse yang semakin terpecah antara kesetiaannya pada Walt dan rasa bersalah yang menghantuinya karena terlibat dalam pembunuhan Gale. Ketika Walt menggunakan kebohongan untuk memanipulasi Jesse agar membunuh Gus, Jesse akhirnya semakin kehilangan kepercayaan pada Walt. Rasa bersalah Jesse terus memuncak, terutama ketika dia menyadari bahwa Walt telah meracuni Brock, anak Andrea, untuk memanipulasinya.
Pada musim kelima, Jesse mencapai titik terendahnya. Dia benar-benar hancur oleh semua tindakan yang telah dilakukannya dan oleh manipulasi Walt. Ketika Jesse akhirnya menyadari bahwa Walt adalah orang yang bertanggung jawab atas semua penderitaannya, ia mencoba melawanny tetapi selalu merasa terjebak. Perjalanan Jesse berakhir dengan tragis ketika dia ditangkap oleh kelompok supremasi kulit putih dan dipaksa untuk memasak meth lagi. Namun, dalam momen terakhir kebebasannya, Jesse akhirnya bisa melarikan diri setelah Walt menghancurkan kelompok tersebut.
Dalam film El Camino, Jesse melanjutkan perjuangannya untuk menemukan kebebasan dan penebusan. Setelah semua yang telah dilaluinya, Jesse berhasil melarikan diri ke Alaska, tempat di mana dia bisa memulai hidup baru, jauh dari bayang-bayang masa lalunya. Perjalanan Jesse dari seorang pemuda ceroboh dan terjebak dalam dunia narkoba hingga menjadi seorang pria yang hancur dan putus asa, namun akhirnya menemukan jalan menuju kebebasan, adalah salah satu kisah karakter yang paling mendalam dan menyentuh dalam sejarah televisi.
Â
Advertisement