Sukses

Mengenal Unsur Pengaman Uang Rupiah, Lengkap dengan Fungsinya

Uang Rupiah merupakan alat pembayaran resmi di Indonesia, dilengkapi dengan berbagai unsur pengaman canggih untuk mencegah pemalsuan.

Liputan6.com, Jakarta Uang Rupiah merupakan alat pembayaran resmi di Indonesia, dilengkapi dengan berbagai unsur pengaman canggih untuk mencegah pemalsuan. Fitur-fitur keamanan ini tidak hanya berfungsi sebagai penanda keaslian, tetapi juga menjadi identitas unik yang membedakan rupiah dari mata uang lainnya. Mulai dari teknik cetak yang rumit hingga penggunaan bahan khusus, setiap unsur pengaman dirancang untuk memastikan integritas dan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang nasional.

Salah satu unsur pengaman yang paling menonjol adalah benang pengaman atau security thread, yang tertanam di dalam kertas uang dan akan berkilau jika dilihat di bawah sinar ultraviolet. Selain itu, terdapat pula fitur watermark atau tanda air yang hanya dapat dilihat jika uang diterawang, menampilkan gambar pahlawan nasional atau motif khas Indonesia. Tidak ketinggalan, teknik cetak intaglio yang menghasilkan efek timbul pada permukaan uang, memberikan tekstur yang dapat dirasakan dengan jari dan sulit untuk ditiru.

Bank Indonesia, selaku otoritas yang berwenang, terus melakukan inovasi dalam pengembangan unsur pengaman uang Rupiah. Setiap penerbitan uang baru biasanya disertai dengan peningkatan fitur keamanan, mengikuti perkembangan teknologi anti-pemalsuan terkini. Edukasi kepada masyarakat mengenai cara mengenali keaslian uang juga menjadi fokus utama, sebagai upaya melibatkan publik dalam menjaga keamanan mata uang nasional.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai unsur pengaman uang Rupiah yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Bahan uang

Uang kertas rupiah diproduksi menggunakan kertas khusus yang terbuat dari serat kapas berkualitas tinggi. Bahan ini dipilih karena memiliki ketahanan yang baik terhadap kerusakan dan memungkinkan penerapan berbagai fitur keamanan. Selain itu, penggunaan serat kapas juga memberikan tekstur khas yang sulit ditiru oleh pemalsu.

2. Tanda air (watermark) dan electrotype

Pada lembaran uang terdapat tanda air berupa gambar yang akan terlihat jelas ketika diterawang ke arah cahaya. Fitur ini dibuat dengan teknik khusus saat proses pembuatan kertas, sehingga menjadi bagian integral dari uang. Electrotype, yang merupakan variasi dari tanda air, menambahkan detail tambahan yang lebih halus dan kompleks.

3. Benang pengaman (security thread)

Benang pengaman ditanamkan di tengah ketebalan kertas atau terlihat seperti dianyam, sehingga tampak sebagai garis melintang dari atas ke bawah. Pada beberapa denominasi, benang ini memiliki hologram atau teks mikroskopis yang dapat berubah warna ketika dilihat dari sudut berbeda. Fitur ini tidak hanya berfungsi sebagai pengaman visual, tetapi juga dapat dideteksi oleh mesin penghitung uang.

4. Kode tuna netra (blind code)

Kode tuna netra hadir berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar apabila diraba. Fitur ini dirancang khusus untuk membantu penyandang tunanetra dalam mengidentifikasi nilai nominal uang. Setiap denominasi memiliki pola garis yang berbeda, memudahkan identifikasi tanpa harus melihat.

5. Gambar saling isi (rectoverso)

Pencetakan suatu ragam bentuk yang menghasilkan cetakan pada bagian muka dan belakang beradu tepat dan saling mengisi jika diterawang ke arah cahaya. Teknik ini memerlukan presisi tinggi dalam proses pencetakan, menjadikannya salah satu fitur keamanan yang sulit ditiru. Gambar saling isi biasanya menampilkan motif atau simbol khas Indonesia.

 

 

3 dari 4 halaman

6. Tinta berubah warna (optical variable ink)

Hasil cetak mengkilap (glittering) yang berubah warnanya jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Tinta khusus ini mengandung pigmen metalik yang memantulkan cahaya secara berbeda tergantung pada sudut pandang. Efek visual yang dinamis ini tidak hanya berfungsi sebagai pengaman tetapi juga menambah estetika uang.

7. Tulisan mikro (microtext)

Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan menggunakan kaca pembesar. Microtext sering digunakan untuk menyembunyikan informasi tambahan seperti nomor seri atau frasa keamanan. Kehalusan dan konsistensi tulisan mikro ini sulit dicapai dengan teknik cetak konvensional, menjadikannya indikator keaslian yang efektif.

8. Tinta tidak tampak (invisible ink)

Hasil cetak yang tidak kasat mata ini akan memendar di bawah sinar ultraviolet. Tinta ini biasanya digunakan untuk mencetak gambar atau teks tersembunyi yang hanya dapat dilihat dengan peralatan khusus. Fitur ini memberikan lapisan keamanan tambahan yang sulit dideteksi dan ditiru oleh pemalsu.

9. Gambar tersembunyi (latent image)

Teknik cetak khusus ini menghasilkan tulisan tersembunyi yang hanya dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Gambar tersembunyi biasanya berupa logo atau teks yang muncul ketika uang dimiringkan pada sudut tertentu. Kompleksitas teknik pencetakan ini menjadikannya salah satu fitur anti-pemalsuan yang efektif.

10. Hasil cetak yang memendar

Hasil cetak tertentu akan memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet. Pigmen khusus yang digunakan memberikan efek visual yang berbeda di bawah cahaya normal dan ultraviolet. Fitur ini sering digunakan untuk verifikasi cepat keaslian uang di bank atau toko.

11. Tulisan kecil

Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar. Berbeda dengan microtext, tulisan kecil ini masih dapat dilihat dengan mata telanjang namun sulit dibaca tanpa alat bantu. Tulisan ini sering berisi informasi tambahan tentang uang atau pesan kebangsaan.

12. Gambar raster

Berupa tulisan "NKRI" yang dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar. Teknik raster menggunakan pola titik-titik halus untuk membentuk gambar atau teks. Kompleksitas pola ini sulit direproduksi dengan teknik cetak biasa, menjadikannya fitur keamanan yang efektif.

4 dari 4 halaman

Fungsi Adanya Unsur Pengaman pada Uang Rupiah

Berikut ini terdapat beberapa fungsi penting dari keberadaan unsur pengaman pada mata uang Rupiah:

1. Alat pengaman

Unsur pengaman berfungsi sebagai perangkat keamanan utama untuk melindungi keaslian uang Rupiah. Fitur-fitur ini dirancang untuk mencegah dan mendeteksi pemalsuan, sehingga menjaga integritas sistem keuangan nasional. Dengan adanya berbagai lapisan keamanan, dari yang terlihat mata hingga yang hanya bisa dideteksi dengan alat khusus, tingkat keamanan uang Rupiah menjadi sangat tinggi dan sulit untuk dipalsukan.

2. Fungsi estetika

Selain aspek keamanan, unsur pengaman juga berperan dalam meningkatkan nilai estetika uang Rupiah. Desain yang rumit dan fitur-fitur unik seperti hologram atau tinta berubah warna tidak hanya berfungsi sebagai pengaman tetapi juga membuat uang terlihat lebih menarik secara visual. Keindahan desain ini juga mencerminkan identitas dan kebudayaan Indonesia, menjadikan uang Rupiah sebagai simbol kebanggaan nasional.

3. Untuk membedakan antara satu pecahan dengan pecahan lainnya atau antara satu mata uang dengan mata uang lainnya

Unsur pengaman membantu dalam identifikasi cepat dan akurat berbagai denominasi uang Rupiah. Setiap pecahan memiliki kombinasi fitur keamanan yang unik, memudahkan masyarakat dan pihak berwenang untuk membedakan nilai nominal dengan cepat. Selain itu, karakteristik khusus ini juga membantu membedakan Rupiah dari mata uang asing, mengurangi risiko kesalahan dalam transaksi internasional dan pertukaran valuta asing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.