Sukses

Mengenal Tawas, Bahan Kimia yang Ampuh Atasi Bau Ketiak

Tawas adalah senyawa kimia alami yang telah lama dikenal sebagai bahan yang ampuh dalam mengatasi bau badan, termasuk bau ketiak.

Liputan6.com, Jakarta Bau ketiak merupakan masalah yang umum dihadapi banyak orang dan sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman dalam interaksi sosial. Aroma tidak sedap ini disebabkan oleh aktivitas bakteri yang memecah protein dan lemak dalam keringat, menghasilkan senyawa berbau. Meskipun berbagai produk deodoran tersedia di pasaran, banyak orang mencari alternatif alami yang efektif dan aman untuk mengatasi masalah ini.

Tawas adalah senyawa kimia alami dengan nama ilmiah kalium aluminium sulfat yang telah lama dikenal sebagai bahan yang ampuh dalam mengatasi bau badan, termasuk bau ketiak. Kristal mineral ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau dan menyerap kelembaban, menciptakan lingkungan yang tidak kondusif bagi bakteri untuk berkembang biak. Selain itu, tawas juga memiliki sifat astringen yang dapat mengecilkan pori-pori kulit, sehingga mengurangi produksi keringat berlebih.

Penggunaan tawas sebagai deodoran alami semakin populer karena sifatnya yang ramah lingkungan dan minim efek samping. Berbeda dengan deodoran komersial yang sering mengandung bahan kimia sintetis, aluminium klorida, atau parfum yang dapat mengiritasi kulit sensitif, tawas menawarkan solusi yang lebih lembut namun tetap efektif.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai tawas untuk obat peghilang bau ketiak yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/8/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mengenal Tawas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, tawas merupakan garam rangkap sulfat dan aluminium sulfat yang umumnya digunakan untuk menjernihkan air atau sebagai campuran dalam bahan pewarna. Tawas adalah senyawa kimia yang biasanya hadir dalam bentuk kristal berwarna putih, meskipun tidak jarang pula dijumpai dalam bentuk bubuk halus di pasaran. Keunikan struktur molekulnya memungkinkan tawas memiliki berbagai aplikasi, mulai dari pengolahan air hingga industri kosmetik.

Tawas dalam wujud kristal sering dimanfaatkan dalam beragam produk perawatan tubuh, salah satunya yang populer adalah batu deodoran alami. Sementara itu, tawas dalam bentuk bubuk halus umumnya merujuk pada jenis tawas potasium, yang memiliki spektrum penggunaan yang lebih luas. Jenis tawas potasium ini kerap digunakan sebagai bahan tambahan dalam bumbu dapur atau sebagai agen pengawet makanan, menunjukkan versatilitas senyawa ini dalam berbagai industri. Penggunaan tawas dalam industri makanan, meskipun umum, tetap harus memperhatikan regulasi keamanan pangan yang berlaku.

Di Indonesia, tawas telah lama dikenal dan dimanfaatkan sebagai bahan alami untuk mengatasi bau badan, khususnya bau ketiak yang sering menjadi masalah. Efektivitas tawas dalam menangani masalah ini disebabkan oleh dua sifat utamanya: astringen dan antibakteri. Sifat astringen memungkinkan tawas untuk menciutkan diameter saluran keringat, sehingga mengurangi produksi keringat berlebih. Sementara itu, sifat antibakterinya efektif dalam menghambat pertumbuhan flora bakteri di area ketiak secara lokal, yang merupakan penyebab utama timbulnya bau tidak sedap. Kombinasi kedua sifat ini menjadikan tawas sebagai alternatif alami yang efektif dan semakin diminati sebagai pengganti deodoran komersial yang sering mengandung bahan kimia sintetis.

3 dari 5 halaman

Jenis Tawas

Mengutip laman Merdeka.com, ada beberapa jenis tawas yang bisa anda ketahui adalah sebagai berikut :

  1. Potasium tawas, potasium tawas adalah jenis tawas yang terbuat dari kalium aluminium sulfat. Jenis tawas ini biasanya sering digunakan sebagai bahan dapur untuk mengawetkan makanan atau juga sering ditambahkan dalam baking powder. Selain itu, jenis tawas ini juga digunakan dalam pemurnian air.
  2. Amonium tawas, amonium tawas yang sering digunakan dalam perataan atau penyamaan warna, pewarnaan tekstil, pembuatan tekstil bahan api, pembuatan semen porselen dan lem sayuran, pemurnian air, dan produk deodoran.
  3. Soda tawas, adalah salah satu jenis tawas yang sering digunakan dalam baking powder dan sebagai acidulant atau mengasamkan makanan.
  4. Tawas selenat, yaitu jenis tawas yang mengandung senyawa selenium. Selenium merupakan bahan oksidator kuat, sehingga dapat digunakan sebagai antiseptik.
  5. Chrome tawas, yaitu jenis tawas yang memiliki senyawa ungu tua, biasanya ditambahkan untuk membuat kristal lavender yang berwarna ungu.
  6. Aluminium sulfat. Senyawa ini juga dikenal sebagai tawas pembuat kertas. Namun, secara teknis ini bukan tawas.
4 dari 5 halaman

Cara Kerja Tawas untuk Menghilangkan Bau Ketiak

Penyebab utama bau ketiak adalah kombinasi antara produksi keringat berlebih dan aktivitas bakteri di area tersebut. Aroma tidak sedap muncul ketika bakteri yang berkembang di permukaan kulit berinteraksi dengan keringat yang dihasilkan. Dengan sifat astringennya, tawas mampu mengurangi aliran keringat secara signifikan, sementara properti antibakterinya efektif dalam menghambat proliferasi mikroorganisme penyebab bau.

Tawas telah terbukti efektif dalam menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri yang berkontribusi pada timbulnya bau ketiak, termasuk Micrococcus luteus, Staphylococcus epidermidis, Corynebacterium xerosis, dan Bacillus subtilis. Studi laboratorium menunjukkan bahwa pada konsentrasi 7,5 mg/mL, tawas memiliki kemampuan untuk mengeliminasi seluruh populasi bakteri tersebut. Efektivitas ini menjelaskan mengapa tawas menjadi solusi yang handal dalam mengatasi masalah bau ketiak. Meskipun proses perspirasi tetap berlangsung, intensitas bau dapat diminimalisir bahkan dihilangkan sama sekali.

Perlu dicatat bahwa efektivitas tawas sebagai deodoran alami tidak hanya terbatas pada kemampuannya menghambat bakteri dan mengurangi keringat. Sifat mineralnya yang stabil juga membuatnya lebih tahan lama dibandingkan banyak deodoran komersial. Selain itu, tawas tidak mengandung parfum atau alkohol yang dapat mengiritasi kulit sensitif, menjadikannya pilihan yang aman untuk penggunaan jangka panjang. Namun, seperti halnya produk perawatan tubuh lainnya, disarankan untuk melakukan uji sensitivitas kulit sebelum menggunakan tawas secara rutin, terutama bagi individu dengan riwayat alergi atau kondisi kulit tertentu.

5 dari 5 halaman

Cara Menggunakan Tawas yang Benar

Untuk mengaplikasikan tawas secara efektif dalam mengatasi bau ketiak, mulailah dengan memilih tawas alami tanpa tambahan bahan kimia, baik dalam bentuk kristal atau bubuk halus. Sebelum aplikasi, pastikan area ketiak telah dibersihkan dan dikeringkan dengan baik. Jika menggunakan tawas kristal, basahi sedikit dengan air. Sedangkan untuk bubuk, buatlah pasta dengan menambahkan sedikit air.

Oleskan tawas secara merata di area ketiak menggunakan gerakan lembut untuk menghindari iritasi, pastikan sudah dioles ke seluruh area ketiak. Biarkan tawas kering sebelum berpakaian agar dapat bekerja lebih efektif. Penting untuk mengaplikasikan tawas secara rutin.

Selama penggunaan, perhatikan reaksi kulit Anda. Jika terjadi iritasi atau reaksi alergi, hentikan penggunaan segera. Kombinasikan penggunaan tawas dengan perawatan kebersihan umum seperti mengganti pakaian secara teratur dan memilih bahan yang menyerap keringat. Simpan tawas di tempat kering dan tertutup untuk menghindari kontaminasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.