Liputan6.com, Jakarta Bau badan adalah salah satu masalah yang sering membuat seseorang merasa kurang percaya diri. Bau badan sendiri terjadi ketika bakteri pada kulit bersentuhan dengan keringat. Kulitmu secara alami tertutup oleh bakteri. Ketika kamu berkeringat, air, garam, dan lemak bercampur dengan bakteri ini dan dapat menyebabkan bau.
Faktor-faktor seperti makanan yang kamu makan, hormon, atau obat-obatan dapat memengaruhi bau badan. Selain itu, orang yang memiliki hiperhidrosis atau keringat berlebih, stres, obesitas, dan genetik juga rentan terhadap bau badan.
Baca Juga
Tak perlu khawatir, sebab ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi bau badan. Di bawah ini, ahli kecantikan berbagi tips untuk mencegah atau mengurangi bau badan yang kuat. Penasaran apa saja? Yuk, intip penjelasan selengkapnya sebagaimana dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Senin (26/8/2024).
Advertisement
1. Mandi Setiap Hari
Menurut informasi dari Very Well Health, pakar kecantikan Angela Parmer menyatakan bahwa rutin mandi dapat membantu mengatasi masalah bau badan. Disarankan untuk menggunakan sabun atau gel mandi dan memastikan untuk membilasnya hingga bersih. Fokuslah pada area-area yang cenderung mengeluarkan bau tidak sedap.
Jika kamu berada di lingkungan yang sangat panas atau lembap, mungkin perlu untuk mandi dua kali dalam sehari. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan waslap untuk membersihkan area ketiak, selangkangan, dan lipatan kulit. Pastikan untuk segera mandi setelah berolahraga atau saat berkeringat.
Advertisement
2. Gunakan Sabun Anti Bakteri
Apabila mandi secara rutin tidak memberikan hasil yang diharapkan, pertimbangkan untuk menggunakan pembersih khusus. Produk seperti sabun antibakteri dan pembersih yang mengandung benzoil peroksida dapat membantu menurunkan jumlah bakteri yang menyebabkan bau badan.
3. Pilih Produk Perawatan Ketiak yang Tepat
Terdapat dua kategori produk untuk ketiak: deodorant dan antiperspirant. Deodorant berfungsi untuk menutupi bau badan dengan aroma yang menyenangkan, sementara antiperspirant bekerja dengan menghambat kelenjar keringat untuk mengurangi produksi keringat.
Apabila kamu tidak banyak berkeringat namun masih mengalami masalah bau badan, deodorant bisa menjadi pilihan yang ideal. Namun, jika kamu cenderung berkeringat banyak, sebaiknya pilih produk yang menggabungkan fungsi antiperspirant dan deodorant.
Untuk kamu yang mengalami bau badan yang cukup kuat, pilihlah produk dengan konsentrasi bahan aktif yang lebih tinggi. Jika produk yang tersedia di pasaran tidak memberikan hasil yang diharapkan, sebaiknya konsultasikan dengan tenaga medis. Kamu mungkin memerlukan antiperspirant/deodorant yang diresepkan oleh dokter untuk hasil yang lebih efektif.
Advertisement
4. Kenakan Baju yang Ringan dan Breathable
Gunakanlah pakaian yang terbuat dari katun atau linen. Kedua bahan ini terkenal karena kemampuannya yang breathable, memungkinkan kulitmu untuk bernapas, serta ringan dan efektif dalam menyerap keringat.
Jauhi bahan yang dapat mengunci keringat di permukaan kulit, seperti poliester, nilon, dan rayon. Kain-kain tersebut dapat menjadi penyebab timbulnya bau badan. Ketika berolahraga, pilihlah bahan yang dapat menyerap keringat dengan baik.Â
5. Ubah Pola Makan
Hilangkan atau kurangi makanan pedas atau berbau tajam dari menu kamu. Makanan-makanan tersebut adalah kari, bawang-bawangan, cabai pedas, kubis Brussel, dan brokoli. Jika kamu mengonsumsi jenis makanan ini secara teratur, cobalah kurangi atau hentikan sama sekali. Ini dapat membantu mengurangi bau badan kamu.Â
Advertisement
6. Mencukur atau Wax
Rambut menahan keringat dan menjadi tempat yang baik bagi bakteri. Jadi mencukur rambut dapat menjadi salah satu langkah yag bisa dicoba untuk membantu mengendalikan bau badan.Â
7. Pertimbangkan Pengobatan Medis
Apabila kamu telah menerapkan tips-tips ini namun masih belum mendapatkan hasil yang diinginkan, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter. Bau badan yang kamu alami mungkin disebabkan oleh faktor lain, seperti infeksi jamur. Selain itu, kamu mungkin memerlukan pengobatan yang lebih intensif.
Umumnya, dokter akan meresepkan deodoran atau antiperspiran untuk membantu mengatasi masalah ini. Antibiotik, baik yang digunakan secara topikal maupun oral, juga bisa direkomendasikan. Dalam kasus yang sangat parah, tindakan bedah mungkin menjadi pilihan untuk mengatasi bau badan.
Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence
Advertisement