Liputan6.com, Jakarta Trimester atau semester? Dalam konteks kehamilan, istilah yang digunakan untuk membagi periode kehamilan menjadi beberapa fase adalah "trimester," bukan "semester." Istilah trimester merujuk pada tiga periode tiga bulan yang masing-masing memiliki karakteristik, serta perubahan fisiologis yang spesifik dalam perkembangan janin dan tubuh ibu.
Trimester atau semester? Kehamilan secara umum berlangsung selama sekitar 40 minggu yang dibagi menjadi tiga trimester. Trimester pertama mencakup minggu-minggu awal kehamilan, di mana banyak perubahan awal terjadi, seperti pembentukan organ-organ penting pada janin dan penyesuaian awal tubuh ibu.
Trimester kedua biasanya dikenal sebagai periode yang relatif lebih stabil dan nyaman, di mana pertumbuhan janin lebih pesat dan gejala awal kehamilan seperti mual sering kali mereda. Trimester ketiga adalah fase akhir kehamilan, di mana janin mencapai ukuran besar, dan ibu mulai merasakan tanda-tanda persalinan yang akan datang.
Advertisement
Trimester atau semester? Pemahaman mengenai trimeter ini penting, karena setiap fase membawa perkembangan yang unik dan memerlukan perhatian khusus, baik dari segi kesehatan ibu maupun perkembangan janin. Dengan memahami pembagian trimester, para calon ibu dan tenaga medis dapat lebih mudah mengikuti dan mengelola proses kehamilan dengan cara yang sesuai.
Berikut ini istilah yang benar untuk periode kehamilan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (24/8/2024).
Trimester atau Semester?
Istilah "trimester" dan "semester" sering kali muncul dalam berbagai diskusi tentang kehamilan, namun keduanya merujuk pada konsep waktu yang berbeda dan memiliki fungsi yang spesifik. Dalam konteks kehamilan, pemahaman mengenai perbedaan antara kedua istilah ini sangat penting untuk memantau perkembangan janin serta kesehatan ibu dengan tepat.
Pada dasarnya, trimester adalah istilah yang digunakan untuk membagi masa kehamilan menjadi tiga periode utama, masing-masing berlangsung sekitar tiga bulan. Asal kata trimester berasal dari bahasa Latin, di mana "tri" berarti tiga dan "mester" merujuk pada masa atau periode. Di sisi lain, istilah semester memiliki asal dari bahasa Latin "semestris," yang berarti enam bulan. Istilah ini lebih umum digunakan dalam konteks pendidikan, seperti dalam pembagian tahun ajaran sekolah atau kuliah, dan jarang digunakan dalam konteks medis atau kehamilan.
Dalam konteks kehamilan, istilah yang benar dan tepat untuk digunakan adalah "trimester," bukan "semester." Menurut Jackson Health System, kehamilan manusia berlangsung sekitar 40 minggu, yang setara dengan sembilan bulan. Mengingat durasi kehamilan tersebut, istilah "semester" tidak sesuai karena sembilan bulan hanya setara dengan satu setengah semester. Oleh karena itu, dalam dunia medis, khususnya dalam bidang kebidanan dan kandungan, "trimester" adalah istilah yang digunakan untuk menandai fase-fase penting selama kehamilan. Misalnya, saat seorang ibu mendekati waktu persalinan, istilah yang digunakan adalah trimester ketiga, bukan semester ketiga atau third semester.
Advertisement
Tahapan atau Periode Kehamilan
Trimester Kehamilan dibagi menjadi tiga fase berdasarkan usia kandungan. Setiap trimester memiliki ciri khas dan perubahan yang signifikan bagi ibu dan janin. Berikut adalah penjelasannya:
Trimester Pertama Kehamilan
Trimester pertama kehamilan adalah periode yang sangat penting dalam perjalanan kehamilan seorang ibu. Penghitungan usia kehamilan dimulai dari hari pertama siklus menstruasi terakhir ibu, di mana pembuahan biasanya terjadi pada minggu kedua. Trimester pertama ini berlangsung dari minggu pertama hingga minggu ke-12 kehamilan. Meski secara fisik ibu mungkin belum tampak hamil, tubuhnya sedang menjalani berbagai perubahan besar yang esensial untuk mempersiapkan lingkungan yang ideal bagi perkembangan janin.
Pada minggu-minggu awal setelah pembuahan, kadar hormon dalam tubuh ibu berubah secara signifikan, yang mengakibatkan berbagai gejala awal kehamilan seperti mual, kelelahan, dan morning sickness. Morning sickness, yang sering kali terjadi di pagi hari, merupakan salah satu gejala paling umum dan meskipun tidak nyaman, ini adalah tanda bahwa kehamilan sedang berlangsung dengan baik. Selain itu, rahim ibu mulai beradaptasi untuk mendukung pertumbuhan plasenta dan janin. Tubuh ibu meningkatkan suplai darah guna memastikan bahwa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh janin yang sedang berkembang dapat disalurkan dengan efektif. Detak jantung ibu pun meningkat seiring dengan kebutuhan tubuh untuk memenuhi tuntutan energi tambahan.
Trimester pertama merupakan masa yang sangat krusial bagi perkembangan janin, di mana organ-organ utama mulai terbentuk. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk mengikuti semua anjuran dan saran dokter terkait pola makan, gaya hidup, dan cara menjaga kehamilan yang sehat. Nutrisi yang cukup, istirahat yang memadai, dan menghindari stres adalah kunci utama untuk mendukung perkembangan janin yang sehat di tahap ini.
Trimester Kedua Kehamilan
Trimester kedua yang mencakup minggu ke-13 hingga minggu ke-27 kehamilan, sering kali dianggap sebagai periode paling nyaman bagi banyak ibu hamil. Pada masa ini, gejala awal kehamilan seperti mual, muntah, dan kelelahan mulai mereda, memberi ruang bagi ibu untuk menikmati peningkatan energi yang lebih besar di siang hari serta tidur yang lebih nyenyak di malam hari. Seiring dengan pertumbuhan janin yang semakin pesat, perut ibu mulai membesar dan mulai menunjukkan tanda-tanda kehamilan yang lebih jelas. Ini adalah momen yang tepat bagi ibu untuk mulai mencari dan mengenakan pakaian hamil yang nyaman, yang dapat mendukung perubahan bentuk tubuhnya dengan baik.
Walaupun ketidaknyamanan di awal kehamilan mulai mereda, beberapa gejala baru mungkin muncul pada trimester ini. Kram kaki, nyeri ulu hati, dan varises adalah beberapa keluhan umum yang sering dialami oleh ibu hamil. Selain itu, nafsu makan ibu mungkin meningkat, yang juga akan mempengaruhi penambahan berat badan. Penting bagi ibu untuk memastikan bahwa penambahan berat badan terjadi dalam batas yang sehat, dengan mengikuti anjuran dokter mengenai pola makan yang seimbang dan padat nutrisi.
Ibu juga disarankan untuk menjaga aktivitas fisik, seperti berjalan kaki secara teratur, yang dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan dan mendukung kesehatan secara keseluruhan. Konsultasi rutin dengan dokter pada setiap kunjungan prenatal sangat penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin, serta memastikan bahwa kehamilan berjalan dengan lancar tanpa komplikasi.
Advertisement
Trimester Ketiga Kehamilan
Trimester ketiga yang berlangsung dari minggu ke-28 hingga waktu kelahiran bayi, adalah fase akhir dalam perjalanan kehamilan. Pada trimester ini, ibu mulai menghitung hari menuju momen persalinan dan bersiap untuk menyambut kedatangan buah hati. Ini adalah masa di mana peran medis dan dukungan keluarga menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa proses persalinan nantinya akan berjalan dengan baik.
Selama trimester ketiga, frekuensi kunjungan ke dokter akan meningkat, dengan tujuan untuk memantau perkembangan janin dan memastikan bahwa ibu berada dalam kondisi terbaik hingga waktu melahirkan tiba. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan rutin, termasuk menguji kadar protein dalam urine, memeriksa tekanan darah ibu, mendengarkan denyut jantung janin, dan mengukur tinggi fundus (panjang rahim) untuk memastikan pertumbuhan janin berjalan sesuai dengan harapan.
Selain itu, dokter juga akan memeriksa apakah ada pembengkakan pada tangan dan kaki ibu, yang bisa menjadi indikasi masalah seperti preeklampsia. Posisi janin juga akan diperiksa secara rutin, untuk memastikan bahwa bayi berada dalam posisi yang optimal untuk persalinan. Pemeriksaan serviks juga dilakukan untuk menilai kesiapan tubuh ibu dalam menghadapi proses persalinan.
Trimester ketiga adalah masa persiapan yang intens bagi ibu, baik secara fisik maupun mental. Memastikan bahwa semua persiapan menjelang kelahiran telah dilakukan dengan baik, mulai dari persiapan perlengkapan bayi hingga persiapan mental ibu untuk menghadapi persalinan, adalah hal yang sangat penting. Dukungan dari keluarga dan tenaga medis juga berperan besar dalam memberikan rasa tenang dan memastikan bahwa ibu merasa siap untuk menyambut kelahiran sang buah hati dengan penuh kebahagiaan dan kesiapan.