Liputan6.com, Jakarta - Pertanyaan "apakah ibu hamil boleh makan durian" sering muncul di kalangan ibu hamil dan keluarganya. Kekhawatiran ini wajar mengingat durian memiliki karakteristik yang khas, seperti aroma kuat dan rasa yang tajam. Banyak mitos beredar terkait konsumsi durian selama kehamilan, mulai dari risiko keguguran hingga peningkatan suhu tubuh janin.
Baca Juga
Advertisement
Sebenarnya, ibu hamil boleh makan durian dengan beberapa catatan penting. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa durian tidak secara langsung membahayakan janin jika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Namun, ibu hamil tetap perlu berhati-hati dan memperhatikan kondisi tubuhnya saat mengonsumsi buah ini.
Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui fakta di balik mitos seputar konsumsi durian selama kehamilan. Pemahaman yang benar akan membantu ibu hamil membuat keputusan yang tepat mengenai pola makan mereka. Informasi akurat tentang manfaat dan risiko mengonsumsi durian saat hamil dapat memberikan ketenangan bagi calon ibu dalam menjalani masa kehamilannya.
Berikut Liputan6.com ulas mitos dan fakta apakah ibu hamil boleh makan durian, Senin (26/8/2024).
Ibu Hamil Makan Durian Boleh atau Tidak?
Pertanyaan "apakah ibu hamil boleh makan durian" sering menimbulkan perdebatan di kalangan masyarakat. Melansir dari Siloam Hospitals, konsumsi durian saat hamil sebenarnya tidak dilarang, namun ibu tetap perlu berhati-hati. Mitos yang beredar selama ini menyebutkan bahwa durian dapat menyebabkan keguguran atau meningkatkan suhu tubuh janin.
Faktanya, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan secara langsung bahwa durian berbahaya bagi kehamilan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Ibu hamil boleh makan durian dengan beberapa alasan dan aturan konsumsi tertentu. Durian mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, kalium, dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan janin.
Namun, konsumsinya harus dibatasi karena kandungan gula dan lemak yang cukup tinggi. Aturan konsumsi yang direkomendasikan adalah cukup 1-2 biji durian saja dan tidak terlalu sering memakannya. Penting juga untuk memilih durian yang dagingnya tidak terlalu tebal dan sudah matang sempurna.
Meskipun diperbolehkan, beberapa ahli medis tetap menyarankan kehati-hatian dalam mengonsumsi durian selama kehamilan. Alasannya, durian memiliki sifat "panas" yang dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Bagi ibu hamil dengan kondisi tertentu seperti diabetes gestasional atau hipertensi, konsumsi durian mungkin perlu dibatasi atau bahkan dihindari. Selain itu, aroma durian yang kuat juga dapat memicu mual pada sebagian ibu hamil, terutama di trimester pertama.
Melansir dari Korea Food Research Institute dalam penelitian yang dipublikasikan di Science Direct pada 2018, beberapa makanan tertentu memang dianggap tabu bagi ibu hamil di beberapa budaya. Meskipun durian tidak disebutkan secara spesifik dalam penelitian tersebut, hal ini menunjukkan bahwa keyakinan tentang makanan selama kehamilan dapat bervariasi. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk mempertimbangkan tidak hanya aspek medis, tetapi juga aspek budaya dalam memilih makanan.
Aturan konsumsi durian bagi ibu hamil perlu diperhatikan dengan seksama. Selain membatasi jumlah konsumsi, ibu hamil disarankan untuk memperbanyak minum air putih setelah makan durian. Hal ini bertujuan untuk menetralisir sisa rasa durian di mulut dan mencegah mual atau rasa panas di perut.
Jika mengalami ketidaknyamanan setelah makan durian, ibu hamil dapat mencoba mengonsumsi buah sirsak atau manggis untuk menetralisir efeknya. Yang terpenting, sebelum memutuskan untuk mengonsumsi durian, sebaiknya ibu hamil berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan untuk memastikan kondisi kehamilannya memungkinkan untuk mengonsumsi buah tersebut.
Advertisement
Aturan Konsumsinya
Berikut adalah rincian aturan konsumsi durian bagi ibu hamil:
- Batasi jumlah konsumsi. Melansir dari Siloam Hospitals, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi hanya 1-2 biji durian saja. Pembatasan ini penting untuk menghindari konsumsi berlebihan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan atau masalah kesehatan lainnya.
- Perhatikan frekuensi konsumsi. Konsumsi durian sebaiknya tidak terlalu sering. Ibu hamil disarankan untuk tidak menjadikan durian sebagai makanan harian. Frekuensi yang dianjurkan adalah sekali dalam seminggu atau dua minggu, tergantung pada kondisi kesehatan ibu hamil.
- Pilih durian yang tepat. Pilihlah durian yang dagingnya tidak terlalu tebal dan sudah matang secara sempurna. Durian yang terlalu matang atau belum matang dapat meningkatkan risiko gangguan pencernaan.
- Konsumsi di waktu yang tepat. Hindari mengonsumsi durian pada malam hari atau menjelang tidur. Konsumsi di pagi atau siang hari lebih disarankan agar proses pencernaan dapat berlangsung dengan baik.
- Perbanyak minum air putih. Setelah mengonsumsi durian, ibu hamil dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih. Hal ini penting untuk menetralisir sisa rasa durian di mulut dan mencegah rasa mual atau panas di perut.
- Perhatikan reaksi tubuh. Ibu hamil perlu memperhatikan reaksi tubuhnya setelah mengonsumsi durian. Jika mengalami gejala seperti mual berlebihan, sakit perut, atau gejala tidak nyaman lainnya, sebaiknya menghentikan konsumsi durian.
- Kombinasikan dengan buah penetralisir. Jika mengalami ketidaknyamanan setelah makan durian, ibu hamil dapat mengonsumsi buah sirsak atau manggis sebagai penetralisir.
- Hindari konsumsi bersamaan dengan alkohol atau minuman berkafein. Meskipun alkohol memang dilarang bagi ibu hamil, penting untuk ditekankan bahwa kombinasi durian dengan alkohol atau kafein dapat meningkatkan efek "panas" pada tubuh.
- Konsultasi dengan dokter. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi durian, ibu hamil sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa kondisi kehamilan memungkinkan untuk mengonsumsi durian.
- Perhatikan kondisi kesehatan khusus. Bagi ibu hamil dengan kondisi kesehatan khusus seperti diabetes gestasional, hipertensi, atau masalah pencernaan, mungkin perlu menghindari konsumsi durian sama sekali atau mengikuti aturan konsumsi yang lebih ketat sesuai anjuran dokter.
Â
Makanan yang Boleh Dimakan Ibu Hamil
1. Buah-buahan segar
Melansir dari Science Direct, buah-buahan seperti apel merupakan makanan yang boleh dimakan ibu hamil dan bahkan dianjurkan. Apel kaya akan serat, vitamin C, dan antioksidan yang penting untuk perkembangan janin. Buah-buahan lain seperti jeruk, pisang, dan pepaya juga sangat bermanfaat. Mitos bahwa semua buah-buahan asam berbahaya bagi kehamilan tidak terbukti secara ilmiah. Faktanya, buah-buahan asam justru dapat membantu mengatasi mual di trimester pertama.
2. Sayuran hijau
Sayuran hijau seperti bayam, kale, dan daun kelor merupakan makanan yang boleh dimakan ibu hamil dan sangat direkomendasikan. Melansir dari penelitian yang dipublikasikan Science Direct, daun kelor bahkan menjadi salah satu makanan yang disarankan bagi ibu hamil di Madura. Sayuran hijau kaya akan asam folat, zat besi, dan kalsium yang crucial untuk perkembangan otak dan tulang janin. Mitos bahwa semua sayuran hijau menyebabkan "darah kotor" tidak memiliki dasar ilmiah.
3. Ikan
Ikan, terutama jenis-jenis seperti salmon, sarden, dan tuna, merupakan makanan yang boleh dimakan ibu hamil. Melansir dari penelitian di Madura, ikan tongkol dan bandeng juga menjadi makanan yang disarankan. Ikan kaya akan protein dan asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak janin. Namun, ibu hamil perlu berhati-hati dengan ikan yang mengandung merkuri tinggi. Mitos bahwa semua ikan laut berbahaya bagi kehamilan tidak benar, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang tepat dan diolah dengan benar.
4. Susu dan produk susu
Susu dan produk olahannya seperti yogurt dan keju merupakan makanan yang boleh dimakan ibu hamil. Produk-produk ini kaya akan kalsium dan protein yang penting untuk pertumbuhan tulang dan otot janin. Bagi ibu hamil yang intoleran laktosa, tersedia alternatif susu nabati yang diperkaya kalsium. Mitos bahwa semua produk susu menyebabkan lendir berlebih pada janin tidak memiliki dasar ilmiah.
5. Daging merah dan unggas
Daging merah tanpa lemak dan daging unggas merupakan makanan yang boleh dimakan ibu hamil. Sumber protein hewani ini kaya akan zat besi, yang penting untuk mencegah anemia selama kehamilan. Namun, pastikan daging dimasak hingga matang untuk menghindari risiko infeksi toksoplasma. Mitos bahwa daging merah selalu berbahaya bagi kehamilan tidak benar, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan diolah dengan benar.
Advertisement