Sukses

Parenting ala Denny Sumargo, Curhat Tak Ingin Anaknya Berperilaku Seperti Bos atau Raja

Ketika berbicara tentang menjadi orang tua, Denny Sumargo telah mempersiapkan konsep pendidikan yang matang untuk anaknya di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta Ketika berbicara tentang menjadi orang tua, Denny Sumargo telah mempersiapkan konsep pendidikan yang matang untuk anaknya di masa depan. Ia telah mendiskusikan hal ini secara mendalam dengan sang istri, Olivia Allan. Menurut Denny, mereka menggabungkan ajaran dari orang tua mereka dengan situasi dan kondisi saat ini.

"Kami sering berdiskusi dan langsung mempraktikkannya pada anak kami. Istri saya banyak belajar dan memiliki banyak pengalaman. Saya juga punya banyak pengalaman, meski jarang membaca," ungkap Denny Sumargo seperti yang dikutip Liputan6.com dari Fimela.com, Kamis (29/8/2024).

"Dari apa yang kami lihat dari orang tua kami, ada yang kami ambil dan ada yang tidak. Jadi, kami akan menerapkannya sesuai dengan apa yang sudah kami kompromikan," tambah Denny Sumargo.

2 dari 3 halaman

1. Pakai suster

Denny Sumargo mengungkapkan berbagai kompromi yang telah dicapainya bersama sang istri, salah satunya mengenai penggunaan jasa suster untuk mengasuh anak mereka. Denny menetapkan batasan bahwa suster hanya boleh membantu hingga anak berusia 5 tahun.

"Aku memperbolehkan pakai suster, tapi suster itu hanya berlaku sampai usia 5 tahun. Setelah itu, suster tidak boleh lagi membantu anak ini. Jadi, anak ini harus mengerjakan semuanya sendiri," jelas Denny.

Denny tidak ingin anaknya tumbuh menjadi seseorang yang hanya bisa memerintah ketika menginginkan sesuatu. "Karena saya tidak mau anak saya menyuruh Mbaknya sesuka hati, seperti anak raja," kata Denny Sumargo.

"Anak kecil memang perlu dibantu, tapi kalau sudah 5 tahun, makan apa pun harus dibereskan sendiri, makan sendiri, jangan seperti bos yang memerintah sesuka hati. Kan kalau anak kecil di SMP begitu," tambahnya.

3 dari 3 halaman

2. Mendidik mandiri

Menurut Denny Sumargo, kemandirian adalah aspek yang sangat penting. Oleh karena itu, ia berharap anaknya mampu melalui proses dari bawah hingga dewasa nanti. Ia tidak ingin anaknya hanya terbiasa dilayani.

"Saya berharap anak saya bisa menjadi seseorang yang melayani, bukan hanya tahu bagaimana dilayani. Dengan begitu, dia bisa menghargai setiap proses dari bawah hingga mencapai puncak," ungkapnya.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence