Sukses

7 Fakta Philadelphia Kota Zombie, Kisah Nyata yang Lebih Mengerikan dari Film

Philadelphia, kota terbesar di Pennsylvania, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta - Philadelphia, kota terbesar di Pennsylvania, Amerika Serikat, kini dikenal dengan julukan mengejutkan, yakni Kota Zombie. Fenomena ini bukanlah hasil imajinasi film horor, melainkan realitas yang terjadi di jalanan kota bersejarah ini.

Salah satu wilayah yang menjadi sorotan utama adalah Kensington Avenue, di mana video-video mengerikan menampilkan penduduk yang berperilaku layaknya zombie telah viral di media sosial.

Julukan Kota Zombie yang disematkan pada Philadelphia memunculkan pertanyaan besar mengingat kota ini pernah menjadi ibu kota Amerika Serikat. Fakta paling mengejutkan dari Philadelphia Kota Zombie adalah tingginya angka overdosis akibat penyalahgunaan obat-obatan terlarang, terutama xylazine atau 'tranq drug'.

Obat penenang hewan ini menyebabkan penggunanya mengalami keadaan trance atau tidak sadarkan diri dalam waktu lama, serta menimbulkan luka-luka mengerikan di tubuh.

Memahami alasan di balik julukan Philadelphia Kota Zombie menjadi penting untuk menyadari dampak serius dari krisis narkoba dan masalah sosial yang melanda kota ini. Dari epidemi narkoba hingga tingginya angka tunawisma, Philadelphia menghadapi tantangan berat yang mengubah wajah kota.

Namun, mengapa kota bersejarah ini bisa sampai dijuluki Kota Zombie? Mari telusuri lebih lanjut fakta-fakta mencengangkan di balik fenomena ini. Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya, Selasa (27/8/2024).

2 dari 3 halaman

1. Epidemi Narkoba

Philadelphia Kota Zombie menghadapi krisis narkoba yang luar biasa parah. Melansir dari Fox News, salah satu wilayah di Philadelphia yang memiliki pasar narkoba terbuka adalah Kensington. Di wilayah ini, para pengguna narkoba terang-terangan menyuntikkan diri mereka di jalanan terbuka.

Epidemi narkoba di Philadelphia Kota Zombie didominasi oleh penyalahgunaan xylazine, fentanil, dan heroin. Xylazine, yang juga dikenal sebagai 'obat zombie' atau 'tranq', merupakan obat penenang hewan yang menyebabkan efek mengerikan pada penggunanya. Menurut laporan Daily Mail, obat ini membuat warga Philadelphia terlihat menyerupai zombie dan membuat kota menjadi sangat menakutkan.

Sarah Laurel, pendiri Savage Sisters, menyatakan:

"Saya belum pernah melihat manusia dalam kondisi seperti ini. Mereka memiliki luka terbuka dan menganga, mereka tidak bisa berjalan, dan mereka mengatakan kepada saya, 'jika saya pergi ke rumah sakit, saya akan sakit.' Mereka sangat takut dengan detoksifikasi."

Situasi ini memperjelas mengapa Philadelphia disebut sebagai Kota Zombie, dengan banyaknya pengguna narkoba yang berkeliaran di jalanan dalam kondisi yang menyerupai mayat hidup.

2. Angka Overdosis yang Mengkhawatirkan

Philadelphia Kota Zombie mengalami lonjakan kasus overdosis yang sangat mengkhawatirkan. Melansir dari laporan resmi, pada 2020 diperkirakan terjadi 1.200 kasus overdosis obat fatal yang tidak disengaja di Philadelphia. Angka ini menunjukkan betapa seriusnya masalah penyalahgunaan narkoba di kota ini.

Dinas Kesehatan Masyarakat Philadelphia dalam sebuah pernyataan menyebutkan:

"Xylazine telah menghantam Philadelphia dengan sangat keras, menyebabkan peningkatan kematian akibat overdosis serta kerusakan parah yang dapat menyebabkan sepsis dan amputasi."

Tingginya angka kematian akibat overdosis ini semakin memperkuat julukan Philadelphia sebagai Kota Zombie, di mana banyak warganya 'mati' secara perlahan akibat penyalahgunaan narkoba.

3. Efek Mengerikan Xylazine

Salah satu faktor utama yang membuat Philadelphia dijuluki Kota Zombie adalah efek mengerikan dari xylazine. Melansir dari WebMD, xylazine atau 'tranq drug' adalah obat analgesik sedatif non-opioid yang sebenarnya diperuntukkan bagi hewan. Namun, obat ini disalahgunakan dan dicampur dengan zat opioid lain seperti heroin, fentanil, dan kokain.

James Sherman, perwakilan Savage Sisters Recover Center, menggambarkan efek mengerikan xylazine:

"Cara terbaik yang bisa saya gambarkan adalah beberapa di antaranya bahkan sampai ke tendon dan tulang. Jika mereka tidak ke rumah sakit, mereka mungkin akan kehilangan anggota tubuh."

Efek xylazine yang menyebabkan luka menganga, jaringan mati, dan risiko amputasi ini membuat para penggunanya terlihat seperti zombie, semakin memperkuat julukan Philadelphia sebagai Kota Zombie.

4. Tunawisma dan Kemiskinan yang Meluas

Philadelphia Kota Zombie juga menghadapi masalah serius terkait tunawisma dan kemiskinan. Melansir dari laporan Project Home, setiap tahunnya, lebih dari 6.000 orang di Philadelphia hidup di jalanan, di dalam mobil, gedung-gedung terbengkalai, stasiun kereta api/bus, dan tempat-tempat lain yang tidak layak huni.

Tingkat kemiskinan di Philadelphia mencapai 21,7 persen, salah satu yang tertinggi di Amerika. Dari total tersebut, 11,7 persen masyarakat Philadelphia hidup dalam kemiskinan parah pada tahun 2021, dengan pendapatan di bawah 50 persen dari batas kemiskinan federal.

Kondisi ini menyebabkan banyak warga Philadelphia hidup dalam keadaan yang memprihatinkan, seringkali terlihat seperti 'zombie' yang berkeliaran di jalanan kota, mencari tempat berteduh atau sumber makanan.

 

 

3 dari 3 halaman

5. Krisis Perumahan

Philadelphia Kota Zombie juga menghadapi krisis perumahan yang parah. Melansir dari data resmi, hampir setengah (48,9 persen) penduduk Philadelphia harus menyisihkan lebih dari 30 persen pendapatan mereka hanya untuk sewa. Lebih memprihatinkan lagi, hanya ada 38 unit rumah terjangkau untuk setiap 100 rumah tangga berpendapatan sangat rendah.

Situasi ini memaksa banyak warga Philadelphia untuk hidup dalam kondisi yang tidak layak, bahkan di jalanan. Pemandangan orang-orang yang tidur di trotoar atau berkeliaran tanpa tujuan di jalanan semakin memperkuat citra Philadelphia sebagai Kota Zombie.

6. Peningkatan Kejahatan

Philadelphia Kota Zombie juga mengalami peningkatan kejahatan yang signifikan. Melansir dari laporan kepolisian setempat, tingkat kejahatan di Philadelphia meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini sebagian besar dikaitkan dengan masalah narkoba dan kemiskinan yang melanda kota.

Kejahatan jalanan, perampokan, dan kekerasan menjadi pemandangan umum di beberapa wilayah Philadelphia, terutama di daerah-daerah yang paling terdampak oleh krisis narkoba. Situasi ini semakin memperburuk citra Philadelphia sebagai Kota Zombie, di mana keamanan dan ketertiban sosial seolah-olah telah runtuh.

7. Kegagalan Kebijakan dan Penanganan

Fakta terakhir yang memperkuat julukan Philadelphia sebagai Kota Zombie adalah kegagalan kebijakan dan penanganan masalah oleh pihak berwenang. Melansir dari berbagai sumber media lokal, banyak pihak yang menyalahkan Jaksa Wilayah Philadelphia, Larry Krasner, atas situasi yang terjadi.

Krasner dianggap gagal dalam menangani kejahatan dan krisis narkoba, yang menjadi alasan dia dimakzulkan dari jabatannya pada 2022. Meskipun demikian, sidang pemakzulannya ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Kegagalan dalam menerapkan kebijakan yang efektif untuk mengatasi masalah narkoba, kemiskinan, dan kejahatan telah membuat situasi di Philadelphia semakin memburuk, sehingga kota ini semakin layak menyandang julukan Kota Zombie.

Kesimpulannya, Philadelphia dijuluki Kota Zombie bukan karena adanya wabah mayat hidup seperti dalam film horor, melainkan karena kombinasi masalah sosial yang kompleks. Dari epidemi narkoba yang parah, tingginya angka overdosis, efek mengerikan xylazine, kemiskinan dan tunawisma yang meluas, krisis perumahan, peningkatan kejahatan, hingga kegagalan kebijakan.

Semua faktor tersebut bersama-sama menciptakan situasi yang membuat Philadelphia terlihat dan terasa seperti kota yang dihuni oleh 'zombie'. Julukan ini menjadi cerminan tragis dari krisis multidimensi yang dihadapi oleh salah satu kota bersejarah di Amerika Serikat.